Rasiman Puas Kinerja Man to Man Marking Pemainnya
Sunday, 06 October 2019 | 13:31
Selain gol Febri Hariyadi, Madura United berhasil mencegah para pemain Persib menjebol gawangnya, Sabtu (5/10/2019) di Gelora Bangkalan. Madura United pun memperpanjang keperkasaan mereka dari Persib di kompetisi Liga 1. Maung Bandung tak pernah menang dari Sape Kerap.
Rasiman pelatih Madura United mengungkap kunci kemenangan timnya malam itu. Ia mempercayai filosofi permainan sepakbola menguasai permainan, adalah tim yang bakal keluar sebagai pemenang.
“Ini soal bagaimana kami bisa menjalankan filosofi dan strategi bermain yang baik dalam pertandingan sepak bola. Jadi, filosofi pasti ada strategi. Filosofi kami bisa menguasai permainan secara positif, dan kami juga punya strategi,” imbuh Rasiman.
Selain itu, dirinya puas pemainnya bisa menjalankan instruksi dengan baik. Serta mampu bangkit pasca kebobolan cepat lewat gol Febri Hariyadi di awal babak pertama. Rasiman melihat pemainnya melakukan man to man marking dengan cukup disiplin di sektor pertahanan, mencegah kebobolan terjadi kembali.
“Saya puas dengan beberapa duel man to man, pertama Jaime-N’Douassel, Marckho-Vizcarra, Febri-Alfath, dan Guntur-Nazari,” sebutnya.
“Saya sudah analisis permainan mereka, bagaimana mereka melakukan direct football kepada pemain ini. Jadi, saya berusaha stop alur bola ke Febri melalui Alfath. Kemudian Marcko ke Vizcarra. Dan Jaime yang kita tahu sudah sering duel dengan N’Douassel. Secara keseluruhan saya puas dengan hasil ini,” bebernya.

Selain gol Febri Hariyadi, Madura United berhasil mencegah para pemain Persib menjebol gawangnya, Sabtu (5/10/2019) di Gelora Bangkalan. Madura United pun memperpanjang keperkasaan mereka dari Persib di kompetisi Liga 1. Maung Bandung tak pernah menang dari Sape Kerap.
Rasiman pelatih Madura United mengungkap kunci kemenangan timnya malam itu. Ia mempercayai filosofi permainan sepakbola menguasai permainan, adalah tim yang bakal keluar sebagai pemenang.
“Ini soal bagaimana kami bisa menjalankan filosofi dan strategi bermain yang baik dalam pertandingan sepak bola. Jadi, filosofi pasti ada strategi. Filosofi kami bisa menguasai permainan secara positif, dan kami juga punya strategi,” imbuh Rasiman.
Selain itu, dirinya puas pemainnya bisa menjalankan instruksi dengan baik. Serta mampu bangkit pasca kebobolan cepat lewat gol Febri Hariyadi di awal babak pertama. Rasiman melihat pemainnya melakukan man to man marking dengan cukup disiplin di sektor pertahanan, mencegah kebobolan terjadi kembali.
“Saya puas dengan beberapa duel man to man, pertama Jaime-N’Douassel, Marckho-Vizcarra, Febri-Alfath, dan Guntur-Nazari,” sebutnya.
“Saya sudah analisis permainan mereka, bagaimana mereka melakukan direct football kepada pemain ini. Jadi, saya berusaha stop alur bola ke Febri melalui Alfath. Kemudian Marcko ke Vizcarra. Dan Jaime yang kita tahu sudah sering duel dengan N’Douassel. Secara keseluruhan saya puas dengan hasil ini,” bebernya.

Puas bisikin wasit saat jeda istrahat ???
No Pinalty no party. Selamat atas kemenangan hasil curang.gak tahu malu.