Connect with us

Olahraga Jawa Barat

Rangsang Pembinaan Atlet Anggar di “West Jawa Fencing Challenge”

Avatar photo

Published

on


Dalam rangka merangsang pembinaan atlet anggar usia dini, digelar event ‘West Jawa Fencing Challenge 2022’. Ajang yang diikuti oleh klub anggar di Jawa Barat dan Indonesia ini digelar di GOR Pakansari, Laga Satria, Kabupaten Bogor pada 17-19 Desember 2022.

Kejuaraan anggar usia dini ini diinsiasi secara langsung oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jawa Barat. Ketua Umum Pengprov Ikasi Jabar, Asyanti Rozana Thalib menyebut ini adalah event yang memang diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bibit-bibit muda untuk bertanding di kejuaraaan.

Karena itu, kelompok usia yang dipertandingan juga hanya untuk usia 13 dan 15 tahun. Antusiasme atlet yang turun berlaga pun begitu tinggi karena bukan hanya dari dalam negeri, peserta dari luar negeri juga ikut berpartisipasi di West Jawa Fencing Challenge 2022 ini.

“Kejuaraan ini kita gelar untuk kategori usia 13 tahun dan 15 tahun yang mewakili klub-klub anggar. Kami buka kejuaraan ini secara nasional, bahkan atlet asal luar negeri pun ada yang ikut berpartisipasi dari Singapura dan Filipina. Dari sisi jumlah pesertanya pun sangat tinggi, mencapai 250 atlet dan itu pun kita batasi,” kata Asyanti saat diwawancara, Selasa (20/12).

Dia menyebut penampilan para atlet cukup membuatnya terkesan. “Penampilan para atlet di kejuaraan ‘West Java Fencing Challenge 2022’ tersebut sangat antusias dan baik. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya pribadi, dan sebagai Ketua Umum Ikasi Jabar,” lanjut Asyanti.

Dia juga berharap kejuaraan seperti ini bisa rutin terus digelar secara berkala. Karena ini merupakan ajang para atlet mengaplikasikan hasil latihan mereka. Hingga pada akhirnya kualitas dari atlet anggar juga terus meningkat dan menjadi talenta-talenta baru di kemudian hari.

“Selama ini para atlet ini kan hanya berlatih saja tanpa ada sarana untuk menyalurkan hasil latihan mereka dalam sebuah kompetisi. Meelalui kejuaraan ini, kemampuan dari mereka bisa semakin terasah sehingga olahraga anggar di Jabar dan Indonesia bisa lebih baik serta berprestasi,” ujarnya.

“Kami sangat berharap kejuaraan ini bisa terus digelar setiap tahun dan semoga bisa seperti kejuaraan anggar Jabar Open yang sudah menjadi agenda 2 tahunan di FIE. Semoga Pemerintah Provinsi Jabar, KONI Jabar, sponsor, hingga pihak lainnya bisa terus mendukung kegiatan ini sehingga bisa menjadi kejuaraan yang rutin digelar,” lanjut dia.

Untuk gelar juara umum sendiri diraih oleh Pakansari Fencing Club setelah meraih poin tertinggi. Berikutnya untuk posisi kedua didapat klub dari Kota Bogor dan di peringkat ketiga ditempati Ikasi DI Yogyakarta. Untuk penetapan juara umum, penghitungan poin dihitung sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Federasi Anggar Internasional (Fédération Internationale d’Escrime).

“Untuk penentuan juara umum kita menggunakan perhitungan poin dari setiap medali yang diraih klub anggar sesuai dengan aturan di FIE. Untuk juara umum, kita serahkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp25 juta,” ujar Asyanti memungkasi.

Advertisement
Mangga Komentar di Dieu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Olahraga Jawa Barat

KONI Jabar dan BPKP Jabar Resmi Jalin Nota Kesepahaman

Avatar photo

Published

on


KONI Jabar menjalin bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Jabar. Nota kesepahaman kedua belah pihak sudah ditandatangani pada Kamis (8/6) siang di BPKP Jabar. Tujuan dari kerja sama ini adalah pendampingan akuntabilitas pengelolaan dana hibah KONI Jabar.

“Kalau rencana, tentu ada rencana teknis keolahragaan, yang saya tahu ini adalah rencana terkait akuntabilitas pengelolaan dana di KONI, khususnya terkait dengan dana hibah. Rencana kami ke depan akan bersama-sama KONI Jawa Barat akan bekerja sama khususnya dalam peningkatan SDM dalam pengelolaan dana hibah,” ujar Samono selaku Ketua BPKP Perwakilan Jabar ketika diwawancara.

Mengenai proses bimbingan terhadap KONI Jabar, Samono mengatakan bimbingannya tergantung kebutuhan. Bisa itu dalam waktu jangka panjang atau sesuai kebutuhan KONI. Yang pasti dari pihak BPKP siap memberi arahan terhadap pengelolaan dana apalagi karena ini uang hibah negara.

“Tergantung kebutuhan karena itu kan teknis pengelolaan keuangan negara, jadi saya kira standar saja. Teknisnya tergantung dari nanti rekan-rekan KONI, siapa yang perlu diupgrade mengenai pengetahuan, teknis keuangan seperti apa nanti bisa bersama sama. Dari kami ada toolsnya, apa yang perlu dipahami, apa yang perlu dipelajari, kesiapan KONI, keperluannya untuk apa,” ujar Samono.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Jabar, Muhammad Budiana menyambut baik kerja sama ini. Karena tentunya pihaknya mendapat bantuan untuk mengelola keuangan dalam konteks akuntabilitas keuangan. Terutama untuk dana hibah senilai 95 miliyar yang akan dibagikan ke cabor-cabor.

“Sangat ya, kalau istilah saya plus plus plus, mengapa demikian karena di kita BPKP ini badan pengawas keuangan dan pembangunan, nah mungkin dalam pembangunannya kami akan membantu pemerintah provinsi Jawa Barat dalam hal pembangunan SDM keolahragaan. Tentu memang butuh sekali pendampingan dalam konteks akuntabilitas keuangan dana hibah yang kami terima, kami lanjutkan kepada cabor,” ujarnya.

“KONI Jabar akan langsung memohon pendampingan karena pada tahun ini KONI Jabar telah menerima dana hibah dan kemudian tahun depan seperti informasi yang disampaikan kepada bapak kepala dan jajarannya BPKP Jabar, KONI ini dapat anggaran besar dalam konteks penyelenggaraan PON, maka itu dari sekarang kami dilatih soal akuntabilitas tersebut bagaimana cara mengelola keungan yang akuntabel dalam konteks aturan keuangan negara,” tukasnya.

Lanjut Membaca

Olahraga Jawa Barat

Kepengurusan Asosiasi Futsal Kota Bandung 2023-2027 Dilantik

Avatar photo

Published

on


Afwan Abdul Gofur resmi dilantik sebagai Ketua Asosiasi Futsal Kota Bandung periode 2023-2027. Para pengurus AFK juga turut dikukuhkan dalam agenda yang digelar di kantor Asprov PSSI Jawa Barat, Sabtu (3/6) siang. Afwan sendiri sebelumnya terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua.

Resmi menjabat sebagai ketua, Afwan mengatakan dirinya punya resolusi untuk meningkatkan sumber daya manusia di futsal Kota Bandung. Baik itu dari pemain, pelatih dan wasit menjadi perhatiannya. Untuk kompetisi juga tentu akan digelar bertahap dari tingkat kelompok usia.

“Ya tentu seperti amanat dari PSSI Kota Bandung, Pak Haji Yoko dan Pak PLT Kadispora, yang mana pembinaan terdiri dari harus meningkatkan SDM untuk pemain pelatih dan juga wasit,” terang Afwan ketika diwawancara oleh wartawan di kantor Asprov PSSI Jawa Barat.

“Tentu ke depannya kita akan juga memulai karena sudah bekerja sama dengan AAFI, kita sudah menyentuh kompetisi di usia 11, 13, 15, 17, 19 tentu menjadi kompetisi yang berkesinambungan bagaimanna ke depannya bisa jadi tulang punggung pemain yang dibutuhkan oleh Kota Bandung untuk Porprov ke depannya,” jelasnya.

Sedangkan untuk target jangka pendek, pihaknya berusaha untuk meraih hasil terbaik di gelaran Asosiasi Futsal Provinsi Jawa Barat. “Di 24 Juni ada Piala AFP, Kejurda, dan kita juga tentu sudah siapkan tim putra dan putri tersebut,” lanjut dia.

Afwan sendiri dapat kesempatan menjadi pemimpin meski usianya masih tergolong muda. Saat dirinya baru berusia 33 tahun tapi sudah bisa menjabat posisi sebagai Ketua AFK Bandung. Meski begitu dia tidak gentar dan tidak merasa gengsi untuk meminta masukan serta saran pada seniornya.

Dirinya juga punya bekal untuk mengemban tugas ini sebab cukup erat dengan olahraga futsal sejak masih sekolah. Dirinya juga punya latar belakang sebagai wasit futsal profesional selama lima tahun lama berorganisasi di bidang futsal.

“Tentu tanpa mendahului senior, sambil belajar juga dan tetap meminta arahan senior juga karena kita tidak bisa melangkah sendiri. Tapi Insya Allah dengan pengalaman di Futsal sudah dari SMA, 2006, aktif di futsal jadi ketua ekskul di SMA 18, kuliah aktif di UKM, jadi wasit, malah di BFD sebelum AFE di tahun 2013 sudah jadi ketua bidang organisasi,” jelasnya.

“Dulu masih 20-23 tahun berkarir di wasit, karena saya berkarir dari wasit, di PON, di liga profesional di 2013 sampai 2018. Sekarang resolusinya dengan bersama sama dan penagalaman saya di bidang futsal ya saya optimis dengan kerja sama seluruh stakeholder saya optimis futsal Kota Bandung semakin maju,” tukasnya.

Lanjut Membaca

Olahraga Jawa Barat

KONI Jabar Temui Cabor Untuk Jelaskan Dana Hibah 2023

Avatar photo

Published

on


Rapat digelar oleh KONI Jawa Barat untuk membahas dana hibah tahun 2023. Agenda ini dilakukan bersama pengurus cabang olahraga serta badan fungsional. Pertemuan ini sendiri diselenggarakan di Aula Gedung KONI Jabar, Jumat (26/5) sore.

Muhammad Budiana selaku Ketua Umum KONI Jabar menyebut bahwa pertemuan untuk membahas dana hibah ini tentunya perlu dilakukan. Karena cabor-cabor perlu mengetahui angka dana hibah yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut.

Untuk tahun ini, dana hibah yang dianggarkan senilai Rp. 95 miliar. Budiana bersyukur lantaran seluruh pengurus cabang olahraga dan badan fungsional hadir dalam rapat tersebut. Informasi mengenai dana hibah yang diberikan kepada cabor pun bisa tersampaikan dengan baik.

“Banyak hal yang sudah disampaikan, pada Bimtek juga narasumbernya dari institusi keuangan dari BPK, BPKP, Inspektorat Provinsi dan dari internal kami sendiri. Selain ke-binpresan yang kami infokan itu bahwa KONI Jabar akan melakukan penandatanganan kerja sama MoU sama BPK perwakilan Jawa Barat. Itu kepentingannya untuk probity audit atau pendampingan BPKP dengan KONI Jawa Barat,” kata Budiana saat ditemui awak media.

Dana hibah yang didapat memang lebih sedikit dari angka yang diajukan dengan nominal hampir Rp.200 miliar. Tapi dengan kondisi tersebut, cabor bisa memahami kondisi yang dialami. Dia pun berharap dana senilai Rp.95 miliar ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Alhamdulillah pimpinan cabor dan badan fungsional memahami betul keadaan APBD Jabar, mohon doanya semoga anggaran pelaksanaan PON nanti tidak terlalu banyak yang terkoreksi, dengan catatan KONI dan anggotanya harus amanah dalam menjalankan dana hibah,” ujar Budiana.

Budiana juga mengatakan pembagian dana hibah ini tentu akan diserahkan secara proporsional. Artinya tiap cabor tidak akan mendapat dana yang sama. Karena itu diatur sesuai dengan kondisi cabor dan ada beberapa kriteria dari KONI Jabar.

“Jelas bervariasi, dilihat dari jumlah personil atlet, pelatih, dilihat dari potensi dan peluang peluangnya, operasional dan peralatan juga pasti berbeda. Apa yang disampaikan tadi sangat dipahami oleh para ketua Cabor. Perasaan kami tadi pimpinan Cabor sangat memahami betul, ini luar biasa kondisi yang kita hadapi semua,” ujarnya.

“Lalu Alhamdulillah kinerja KONI Jawa Barat diapresiasi oleh cabor. Ya, kami menyatakan syukur Alhamdulilah KONI Jawa Barat menuju super tim. Mudah-mudahan dengan dukungan cabor dan badan fungsional, masyarakat Jawa Barat, kami bisa ke arah sana,” pungkasnya.

Lanjut Membaca
Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending