Ramai Ancam Pindah ke Luar Negeri, Persib Tidak Latah
Monday, 04 May 2015 | 19:07
Dampak dari tidak jelasnya penyelenggaran Liga Indonesia di musim ini membuat beberapa klub mencari cara alternatif supaya tetap mengikuti sebuah kompetisi. Salah satunya hijrah ke negeri orang untuk berkompetisi di liga negara tetangga. Seperti yang sudah diwacanakan oleh Pusamania Borneo FC, Arema Cronus, Persipura dan Sriwijaya FC.
Meski begitu, manajer Persib, Umuh Muchtar mengatakan bahwa timnya tidak akan latah dan ikut-ikutan mengambil langkah tersebut. Karena menurutnya Maung Bandung hadir untuk menghibur para bobotoh. Jika bermain di luar negeri, Umuh mengatakan siap yang akan memberi dukungan bagi Persib.
“Ah apa-apaan, engga lah. Bodor kalau kita ikut liga di luar negeri. Penontonnya dari mana, penghasilan juga dari mana? Sepakbola kan buat hiburan orang Indonesia,” ujarnya saat diwawancara, Senin (4/5).
Untuk itu Umuh mendesak pihak Menpora dan PSSI bisa segera berdamai supaya kompetisi domestik bisa berjalan kembali. Mengingat sisi finansial klub juga akan terancam mengingat para sponsor tidak akan mencairkan dana selama hak mereka belum terpenuhi. Begitu juga dengan nasib pemain yang terkatung-katung.
“Saya tidak menyalahkan, disini saya hanya minta pertanggung jawaban tentang nasib pemain dan klub-klub yang mengeluarkan uang banyak,” pungkasnya.


Dampak dari tidak jelasnya penyelenggaran Liga Indonesia di musim ini membuat beberapa klub mencari cara alternatif supaya tetap mengikuti sebuah kompetisi. Salah satunya hijrah ke negeri orang untuk berkompetisi di liga negara tetangga. Seperti yang sudah diwacanakan oleh Pusamania Borneo FC, Arema Cronus, Persipura dan Sriwijaya FC.
Meski begitu, manajer Persib, Umuh Muchtar mengatakan bahwa timnya tidak akan latah dan ikut-ikutan mengambil langkah tersebut. Karena menurutnya Maung Bandung hadir untuk menghibur para bobotoh. Jika bermain di luar negeri, Umuh mengatakan siap yang akan memberi dukungan bagi Persib.
“Ah apa-apaan, engga lah. Bodor kalau kita ikut liga di luar negeri. Penontonnya dari mana, penghasilan juga dari mana? Sepakbola kan buat hiburan orang Indonesia,” ujarnya saat diwawancara, Senin (4/5).
Untuk itu Umuh mendesak pihak Menpora dan PSSI bisa segera berdamai supaya kompetisi domestik bisa berjalan kembali. Mengingat sisi finansial klub juga akan terancam mengingat para sponsor tidak akan mencairkan dana selama hak mereka belum terpenuhi. Begitu juga dengan nasib pemain yang terkatung-katung.
“Saya tidak menyalahkan, disini saya hanya minta pertanggung jawaban tentang nasib pemain dan klub-klub yang mengeluarkan uang banyak,” pungkasnya.

pusing pala bebi pala bebi o o o pusing pala bebi pala bebi
lapang maenbal ges eweh rek maengbalteh da dijien mol, hotel, toko. eeeh tongtonana oge ges eweh ey!!! duuuh aingmah, da ninggali liga luarmah aralus teing, jeung teu pati kahatean jeung ka getihan…asa ngimpi!!
leres kang ieu liga di urang anu geus aya malah di eweuhkeun,lain kalah rek maju tapi mundur
kumaha rek maju sepakbola indonesia teh mun pssi dibekuken .. nu rugi mah masarakat indonesia keneh .. sepakbola teh salah sahiji hiburan ker masarakat indonesia .. saya minta bapa menpora : Imam nahrawi tolong cabut pembekuan pssi agar qnb league .. berjaalan lagi
SEPAK BOLA ADALAH OLAH RAGA
SEPAK BOLA HASIL DARI KERJA SAMA
SEPAK BOLA BUKAN BISNIS
SEPAK BOAL TIDAK BISA EGOIS
Gara gara menpora yang sok mau jd pahlawan…buntutnya sepak bola indonesia kacau lg…
nah…… ningali kajadian kieu saya terkadang sakit. sagalana rariweuh
Weh gawe uy kudu demo hahaha . Ken bae cena di bekukeun ku fifa meh karasa ku tulang beheng pssi jung menpora . Sugan ari ges di bekukeun sepak bola indonesia bisa lewih maju teu kieu wae . Ges weh jalan deui .enggal jatuhkan hukuman buat sepak bola indonesia . Nu rugi kabeh sporter rugi teu bisa ningali tim kesayangan main pemain gk dapat gaji klub weh pemasukan pssi menpora weh pemasukan oge . Adil .