Rafi Nyatakan Cedera Yandi Tak Serius
Monday, 16 November 2015 | 16:30
Benturan keras yang menimpa Yandi Sofyan di laga kontra Persela kemarin cukup membuat Persib ketar-ketir. Karena sang pemain langsung ditandu keluar lapangan bahkan tidak lama berselang harus dilarikan ke rumah sakit. Diakui oleh dokter tim, Rafi Ghani, kesadaran sang pemain sempat hilang setelah kepala bagian belakangnya dihajar Zainal Haq. Bahkan ketika dibawa ke locker room, sang pemain mengeluhkan pusing diikuti dengan rasa mual.
“Ada sempat kehilangan kesadaran jadi sempat lupa tidak tahu sedang dimana. Tapi saat saya tanya siapa saya, dia bisa sebut dokter. Akhirnya diperiksa kesadaran dia masih baik setelah diobservasi di ruang ganti. Terus dia mengalami sakit kepala yang bertambah dan mual saya takut ada sesuatu makanya langsung dilarikan ke rumah sakit, takut gegar otak,” ujar Rafi saat diwawancara di Hotel Best Western Papilio, Senin (16/11).
Mendengar keluhan Yandi, pria berparas Arab itu langsung membawa striker bernomor punggung 99 ke rumah sakit umum Sidoarjo rujukan panpel. Beruntung setelah dilakukan observasi lebih lanjut, keadaannya tidak parah. Kepalanya hanya terguncang karena mengalami benturan cukup keras saat berduel udara. Ditambah dengan kondisi kebugaran yang mulai turun setelah bertanding sekitar 50 menit.
“Pemeriksaan CT Scan dan tekanan darah Alhamdulillah dalam keadaan normal. Cuma ada kadar gula turun sehingga menyebabkan sakit kepala mungkin itu karena terkuras di pertandingan. Setelah diberi cairan glukosa dia langsung membaik,” tuturnya.
Menurut Rafi kemungkinan Yandi juga mengalami shock yang membuat kondisinya langsung anjlok. Namun setelah mendapat pemeriksaan beberapa tanda vital, pemain asal Garut itu masih normal. Sehingga dalam waktu dekat Yandi sudah bisa ikut berlatih dengan rekan-rekan setimnya dan kemungkinan besar dapat turun di matchday kedua menghadapi Surabaya United.
“Kalau karena kejadian kemarin itu ga masalah, besok juga sudah bisa latihan biasa. Karena hasil observasi menunjukan dia masih dalam batas normal. Tapi karena ini cedera di kepala jadi saya terus pantau dalam 2×24 jam takutnya ada yang berubah,” tandasnya.

Benturan keras yang menimpa Yandi Sofyan di laga kontra Persela kemarin cukup membuat Persib ketar-ketir. Karena sang pemain langsung ditandu keluar lapangan bahkan tidak lama berselang harus dilarikan ke rumah sakit. Diakui oleh dokter tim, Rafi Ghani, kesadaran sang pemain sempat hilang setelah kepala bagian belakangnya dihajar Zainal Haq. Bahkan ketika dibawa ke locker room, sang pemain mengeluhkan pusing diikuti dengan rasa mual.
“Ada sempat kehilangan kesadaran jadi sempat lupa tidak tahu sedang dimana. Tapi saat saya tanya siapa saya, dia bisa sebut dokter. Akhirnya diperiksa kesadaran dia masih baik setelah diobservasi di ruang ganti. Terus dia mengalami sakit kepala yang bertambah dan mual saya takut ada sesuatu makanya langsung dilarikan ke rumah sakit, takut gegar otak,” ujar Rafi saat diwawancara di Hotel Best Western Papilio, Senin (16/11).
Mendengar keluhan Yandi, pria berparas Arab itu langsung membawa striker bernomor punggung 99 ke rumah sakit umum Sidoarjo rujukan panpel. Beruntung setelah dilakukan observasi lebih lanjut, keadaannya tidak parah. Kepalanya hanya terguncang karena mengalami benturan cukup keras saat berduel udara. Ditambah dengan kondisi kebugaran yang mulai turun setelah bertanding sekitar 50 menit.
“Pemeriksaan CT Scan dan tekanan darah Alhamdulillah dalam keadaan normal. Cuma ada kadar gula turun sehingga menyebabkan sakit kepala mungkin itu karena terkuras di pertandingan. Setelah diberi cairan glukosa dia langsung membaik,” tuturnya.
Menurut Rafi kemungkinan Yandi juga mengalami shock yang membuat kondisinya langsung anjlok. Namun setelah mendapat pemeriksaan beberapa tanda vital, pemain asal Garut itu masih normal. Sehingga dalam waktu dekat Yandi sudah bisa ikut berlatih dengan rekan-rekan setimnya dan kemungkinan besar dapat turun di matchday kedua menghadapi Surabaya United.
“Kalau karena kejadian kemarin itu ga masalah, besok juga sudah bisa latihan biasa. Karena hasil observasi menunjukan dia masih dalam batas normal. Tapi karena ini cedera di kepala jadi saya terus pantau dalam 2×24 jam takutnya ada yang berubah,” tandasnya.

Sing sehata yandi