Puluhan Jurnalis Gelar Aksi Boikot di Launching Persib
Tuesday, 25 February 2020 | 20:30
Aksi boikot dilakukan Forum Wartawan Persib di acara launching tim dan jersey di Hotel Harris, Selasa (25/2). Sikap tersebut diambil sebagai bentuk protes atas kebijakan yang diberlakukan oleh manajemen Persib. Itu setelah jajaran manajemen melakukan pelarangan terkait peliputan kepada jurnalis.
Puluhan jurnalis, baik wartawan tulis, televisi, fotografer dan radio melakukan gantung id card di area meja pendaftaran. Lalu para jurnalis pergi keluar meninggalkan lokasi launching klub. Endra Kusuma selaku perwakilan dari Forum Wartawan Persib (FWP) mengatakan aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan.
“Aksi ini kita sudah lakukan dari Forum Pewarta Persib sebagai bentuk kekecewaan terhadap tingkah laku, kebebasan pers yang dihalangi PT PBB sendiri. Ini sebenarnya awalnya karena ada pembatasan dari manajemen yang tidak memberikan keleluasaan terhadap kita untuk berkreasi,” kata Endra ketika diwawancara.
Sebelumnya pada sehari sebelum acara launching, media officer mengumumkan bahwa akses peliputan di dalam ruangan hanya foto, tulis dan radio. Media televisi dan video tidak bisa mengambil gambar acara baik live maupun record. Maka dari itu keputusan melakukan aksi diambil oleh Forum Pewarta Persib.
“Sekarang ada launching, kita ada tuntutan untuk meliput juga namun karena ini sebagai kebijakan dan kesepakatan kita, kita memilih sikap untuk berpegang teguh kepada kebersamaan dan selanjutnya kita ingin ada hal yang lebih baik ke depannya,” jelas jurnalis kawakan tersebut.
Padahal sejak Jumat (21/2) undangan sudah diberikan oleh pihak event organizer pada para jurnalis termasuk wartawan televisi. Dan di undangan tersebut tak tercantum regulasi terkait tidak diizinkannya pengambilan video. Pengekangan secara sepihak itu yang memicu para jurnalis melakukan aksi boikot.
“Sebelumnya ada pelarangan. Jadi ada undangan email pada rekan-rekan. Dalam email tersebut tidak tercantum boleh diliput atau engganya. Tapi setelah tadi malem jam 9-an ada memang udah ada pemberitahuan dilarang meliput terutama dari saya yang di tv,” jelasnya.
“Tidak boleh tanpa alasan yang jelas, jadi kita yang di tv pun bingung. Kita hanya tidak dikasih kebebasan untuk meliput dan mengambil gambar. Ini jadi pengekangan untuk kita berekspresi,” tutup Endra.

Aksi boikot dilakukan Forum Wartawan Persib di acara launching tim dan jersey di Hotel Harris, Selasa (25/2). Sikap tersebut diambil sebagai bentuk protes atas kebijakan yang diberlakukan oleh manajemen Persib. Itu setelah jajaran manajemen melakukan pelarangan terkait peliputan kepada jurnalis.
Puluhan jurnalis, baik wartawan tulis, televisi, fotografer dan radio melakukan gantung id card di area meja pendaftaran. Lalu para jurnalis pergi keluar meninggalkan lokasi launching klub. Endra Kusuma selaku perwakilan dari Forum Wartawan Persib (FWP) mengatakan aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan.
“Aksi ini kita sudah lakukan dari Forum Pewarta Persib sebagai bentuk kekecewaan terhadap tingkah laku, kebebasan pers yang dihalangi PT PBB sendiri. Ini sebenarnya awalnya karena ada pembatasan dari manajemen yang tidak memberikan keleluasaan terhadap kita untuk berkreasi,” kata Endra ketika diwawancara.
Sebelumnya pada sehari sebelum acara launching, media officer mengumumkan bahwa akses peliputan di dalam ruangan hanya foto, tulis dan radio. Media televisi dan video tidak bisa mengambil gambar acara baik live maupun record. Maka dari itu keputusan melakukan aksi diambil oleh Forum Pewarta Persib.
“Sekarang ada launching, kita ada tuntutan untuk meliput juga namun karena ini sebagai kebijakan dan kesepakatan kita, kita memilih sikap untuk berpegang teguh kepada kebersamaan dan selanjutnya kita ingin ada hal yang lebih baik ke depannya,” jelas jurnalis kawakan tersebut.
Padahal sejak Jumat (21/2) undangan sudah diberikan oleh pihak event organizer pada para jurnalis termasuk wartawan televisi. Dan di undangan tersebut tak tercantum regulasi terkait tidak diizinkannya pengambilan video. Pengekangan secara sepihak itu yang memicu para jurnalis melakukan aksi boikot.
“Sebelumnya ada pelarangan. Jadi ada undangan email pada rekan-rekan. Dalam email tersebut tidak tercantum boleh diliput atau engganya. Tapi setelah tadi malem jam 9-an ada memang udah ada pemberitahuan dilarang meliput terutama dari saya yang di tv,” jelasnya.
“Tidak boleh tanpa alasan yang jelas, jadi kita yang di tv pun bingung. Kita hanya tidak dikasih kebebasan untuk meliput dan mengambil gambar. Ini jadi pengekangan untuk kita berekspresi,” tutup Endra.

Euleuh… eta nu disebut kejutan teh?
Mingkin diye teh asa mingkin minculak persib teh, kudu di ganti manajemen teh kabehhhh karolot te visioner jeng kuno
koh tedy wungkul nu rada ngora.. hehehe
Biasa we ah. Nu penting klasemen Liga nomor 1
Minijimin kuno alim brusaha maju..
Jersey mending nu kerah koneng euy, asa gagah & berkarakter ningalina, nuayeuna siga saaya-aya umum teuing, sengleh deui pamaen Makena siga nu keur caracingan
Bodo amat Di boikot wartawan, beritanya juga cuma jual judul doang, Koran ga Adda berita persib moal Di beleuli,
Launcing mah teu paduli, jersey boda amat, asal maen we mangprang, eta nu hareupkeun
Enya lur make baju singlet Jeung kolor nu pake tali kolor hideung Oge teunaon2 nupenting tiap maen mamprang poin 3
Bener lah, rek baju alus sponsor reunceum oge ari maen teu baleg mah asa teu kudu. Emang teu nanaon ngan nanaonan…..
Da ningali persib mah meni sok asa serba salah, padahal sarana prasarana mah asa leuwih ti batur…..
Boikot jurnalis lah, komo jurnalis nu sok ngaberitakeun rumor
Satuju aya pelarangan keur persib. Kadang wartawan ngaberitakeun teu sesuai jeung fakta. Salah sahiji korban wartawan nyaeta management pelatih jeung haryono.
da….teu kedah di liput nonton na oge tos teu rame kawon wae…teu rame