PSSI Akan Gelar Pertemuan, Begini Harapan Pelatih Persib
Monday, 12 October 2020 | 19:14
PSSI akan melakukan pertemuan dengan PT. LIB dan tim-tim Liga 1 2020 pada Selasa (13/10) besok di Yogyakarta. Pada pertemuan ini, akan dibahas masa depan kompetisi setelah batal digelar pada 1 Oktober lalu. Liga kasta tertinggi di Indonesia itu sendiri sudah ditangguhkan sejak Maret 2020.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun berharap akan ada titik terang dari pertemuan tersebut. Namun di sisi lain, terbesit rasa pesimis bahwa kompetisi akan digelar kembali November mendatang. Karena akan ada banyak potensi kendala yang terjadi jika kompetisi digelar.
“Melihat dari hal paling realistis saat ini, melihat dari gambar yang lebih luas di Indonesia dengan ketidakjelasan ditambah pengaruh dari situasi politik, polisi sudah jelas mereka harus fokus mengatasi kerusuhan,” kata Robert pada awak media saat diwawancara secara virtual, Selasa (12/10).
“Dan akan ada lebih banyak demonstrasi, saya mendengar itu bahwa akan ada demonstrasi lagi. Selain itu ada pemilihan umum pada Desember mendatang yang mana polisi tentu tidak akan mengizinkan laga sepakbola digelar lagi. Itu membuat restart liga untuk saat ini sepertinya akan sulit,” tutur dia.
Kondisi pandemi juga masih belum bisa dikendalikan karena jumlah korban terpapar masih tinggi setiap harinya. Pria asal Belanda itu pun juga mendengar kabar ada banyak klub yang anggota timnya terpapar covid. Maka dari itu, Robert meminta ketegasan dari pihak yang mengambil keputusan.
“Kami juga mendengar ada beberapa klub terpapar covid-19. Jadi itu membuat semuanya makin tidak jelas apa yang akan terjadi nanti. Kami harus menerima ketegasan dari pengambil keputusan, jangan bicara liga nanti akan dilanjutkan tapi dua hari sebelumnya tiba-tiba menyatakan tidak bisa,” ujar dia.
Robert hanya bisa berharap kejelasan dan ketegasan dalam pengambilan keputusan. Karena sejauh ini kondisi sepakbola Indonesia serba tidak menentu. Dampaknya tentu terasa oleh klub, pemain dan stakeholders sepakbola lainnya.
“Ini tidak bagus untuk klub, tidak bagus untuk pemain dan tidak bagus suporter yang ingin menyaksikan lagi sepakbola dari televisi, tidak bagus juga untuk sponsor. Ada banyak pihak yang terlibat, butuh keputusan tegas, bukan hanya untuk segelintir klub tapi untuk sepakbola di Indonesia, melihatlah dari gambaran yang lebih luas,” tukasnya.

PSSI akan melakukan pertemuan dengan PT. LIB dan tim-tim Liga 1 2020 pada Selasa (13/10) besok di Yogyakarta. Pada pertemuan ini, akan dibahas masa depan kompetisi setelah batal digelar pada 1 Oktober lalu. Liga kasta tertinggi di Indonesia itu sendiri sudah ditangguhkan sejak Maret 2020.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun berharap akan ada titik terang dari pertemuan tersebut. Namun di sisi lain, terbesit rasa pesimis bahwa kompetisi akan digelar kembali November mendatang. Karena akan ada banyak potensi kendala yang terjadi jika kompetisi digelar.
“Melihat dari hal paling realistis saat ini, melihat dari gambar yang lebih luas di Indonesia dengan ketidakjelasan ditambah pengaruh dari situasi politik, polisi sudah jelas mereka harus fokus mengatasi kerusuhan,” kata Robert pada awak media saat diwawancara secara virtual, Selasa (12/10).
“Dan akan ada lebih banyak demonstrasi, saya mendengar itu bahwa akan ada demonstrasi lagi. Selain itu ada pemilihan umum pada Desember mendatang yang mana polisi tentu tidak akan mengizinkan laga sepakbola digelar lagi. Itu membuat restart liga untuk saat ini sepertinya akan sulit,” tutur dia.
Kondisi pandemi juga masih belum bisa dikendalikan karena jumlah korban terpapar masih tinggi setiap harinya. Pria asal Belanda itu pun juga mendengar kabar ada banyak klub yang anggota timnya terpapar covid. Maka dari itu, Robert meminta ketegasan dari pihak yang mengambil keputusan.
“Kami juga mendengar ada beberapa klub terpapar covid-19. Jadi itu membuat semuanya makin tidak jelas apa yang akan terjadi nanti. Kami harus menerima ketegasan dari pengambil keputusan, jangan bicara liga nanti akan dilanjutkan tapi dua hari sebelumnya tiba-tiba menyatakan tidak bisa,” ujar dia.
Robert hanya bisa berharap kejelasan dan ketegasan dalam pengambilan keputusan. Karena sejauh ini kondisi sepakbola Indonesia serba tidak menentu. Dampaknya tentu terasa oleh klub, pemain dan stakeholders sepakbola lainnya.
“Ini tidak bagus untuk klub, tidak bagus untuk pemain dan tidak bagus suporter yang ingin menyaksikan lagi sepakbola dari televisi, tidak bagus juga untuk sponsor. Ada banyak pihak yang terlibat, butuh keputusan tegas, bukan hanya untuk segelintir klub tapi untuk sepakbola di Indonesia, melihatlah dari gambaran yang lebih luas,” tukasnya.
