PS TNI Waspadai Kembalinya Karakter Permainan Persib
Wednesday, 23 March 2016 | 17:35
Mulai kelelahan dengan jadwal padat fase grup Piala Bhayangkara, PS TNI harus dihadapkan dengan salah satu tim unggulan, Persib Bandung. Meski begitu Maung Bandung sendiri masih mencari bentuk permainan terbaiknya sejak kursi kepelatihan dipegang Dejan Antonic. Asisten pelatih PS TNI, Edi Syahputra pun mengaku bahwa ciri permainan Persib dalam beberapa tahun terakhir tidak terlihat ketika memainkan laga perdana melawan Mitra Kukar.
“Kekurangan Persib di awal dia main saya melihat sepertinya hilang juga karakter Persib. Karena saya tidak melihat main pendek-pendek rapat,” ujar Edi dalam jumpa pers di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (22/3) kemarin.
Namun perlahan karakter bermain dengan mengutamakan operan pendek kaki ke kaki mulai kembali. Hal itu dia saksikan ketika Persib menaklukan PBFC di matchday kedua dengan skor tipis 1-0. Beberapa perubahan dalam susunan starter pun membuat pola ketika menyerang lebih tertata. Hasilnya aliran bola dari belakang ke depan pun menjadi lancar sehingga banyak peluang tercipta meski akhirnya hanya satu gol yang bersarang.
“Pada pertandingan kedua saya lihat berubah, ditempatkannya Yanto Basna dan Samsul Arif nampak kembali karakter Persib itu,” ujarnya.
Kembalinya ciri permainan Persib pun menjadi sinyal bahaya untuk Manahati Lestusen dan kawan-kawan. Sehingga Edi menginstruksikan pasukannya untuk tanggap dalam meredam aksi skuat besutan Dejan Antonic tersebut. Karena jika tidak, target poin penuh yang mereka sasar bisa menguap begitu saja. “Ini yang harus kita waspadai, kebangkitan Persib itu luar biasa dan kita harus berusaha sekuat mungkin untuk mengimbangi Persib,” pungkasnya.

Mulai kelelahan dengan jadwal padat fase grup Piala Bhayangkara, PS TNI harus dihadapkan dengan salah satu tim unggulan, Persib Bandung. Meski begitu Maung Bandung sendiri masih mencari bentuk permainan terbaiknya sejak kursi kepelatihan dipegang Dejan Antonic. Asisten pelatih PS TNI, Edi Syahputra pun mengaku bahwa ciri permainan Persib dalam beberapa tahun terakhir tidak terlihat ketika memainkan laga perdana melawan Mitra Kukar.
“Kekurangan Persib di awal dia main saya melihat sepertinya hilang juga karakter Persib. Karena saya tidak melihat main pendek-pendek rapat,” ujar Edi dalam jumpa pers di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (22/3) kemarin.
Namun perlahan karakter bermain dengan mengutamakan operan pendek kaki ke kaki mulai kembali. Hal itu dia saksikan ketika Persib menaklukan PBFC di matchday kedua dengan skor tipis 1-0. Beberapa perubahan dalam susunan starter pun membuat pola ketika menyerang lebih tertata. Hasilnya aliran bola dari belakang ke depan pun menjadi lancar sehingga banyak peluang tercipta meski akhirnya hanya satu gol yang bersarang.
“Pada pertandingan kedua saya lihat berubah, ditempatkannya Yanto Basna dan Samsul Arif nampak kembali karakter Persib itu,” ujarnya.
Kembalinya ciri permainan Persib pun menjadi sinyal bahaya untuk Manahati Lestusen dan kawan-kawan. Sehingga Edi menginstruksikan pasukannya untuk tanggap dalam meredam aksi skuat besutan Dejan Antonic tersebut. Karena jika tidak, target poin penuh yang mereka sasar bisa menguap begitu saja. “Ini yang harus kita waspadai, kebangkitan Persib itu luar biasa dan kita harus berusaha sekuat mungkin untuk mengimbangi Persib,” pungkasnya.

Aahhh ewwh sasaha didieu mah ning
Aya aing rek naon maneh mekprek eh mekrep bray
ih,,, aing ge aya bray…. rek aya naon ieu…?????
Milari saha juragan?
tengahna beli gustavo lovez w, geus apaleun sepakbola indonesia, ke jang ISC
Ceuk sayah mah lamun rahmat hidayat geus cenghar jeung david laly dibere kesempatan maen,lini tengah cukup kuat tinggal pinter2na dejan ngaramu pasukanana..