Polres Bandung Temui Bobotoh Korban Pemukulan Oknum Polisi
Sunday, 28 August 2016 | 20:15
Pihak Polres Bandung sudah bertemu dengan suporter yang mengalami luka saat Persib Bandung bertanding melawan Arema Cronus di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (27/8). Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Niko N Adiputra pun sudah berjanji untuk mengusut tuntas insiden pemukulan oleh oknum kepolisian. Dia juga sudah berkoordinasi dengan pengurus organisasi bobotoh, Viking Persib Club (VPC). Hal itu dia sampaikan ketika berkunjung ke rumah salah satu korban, Ricky Iswanto, di kawasan Kiaracondong, Bandung.
Hingga saat ini Niko masih akan menelusuri lebih dulu oknum kepolisian yang diduga melakukan pemukulan terhadap bobotoh. Karena pada laga Persib kontra Arema kemarin, petugas keamanan yang bertugas bukan hanya anggota kepolisian dari Polres Bandung saja, melainkan ada juga anggota dari Polres Cimahi dan Polda Jabar.
“Jadi Polres Bandung kami telah mendatangi korban seluruh korban yang diduga terjadi penganiayaan oleh oknum. Untuk proses tersebut kita akan kembangkan secara prosedural siapapun tersebut di mata hukum adalah sama. Sehingga langkah-langkah yang kita ambil tentunya setelah menelusuri beberapa keterangan dari korban yang ada nanti akan kita kembangkan lagi,” ujar Niko saat diwawancara.
Sebelumnya 3 bobotoh babak belur usai dipukuli oknum kepolisian saat terjadi adu mulut saat laga berjalan satu babak. Bobotoh yang sedang melepaskan kain bendera dari ikatan bambu untuk koreografi mendapat pertentangan dari oknum polisi. Ketika suasana mulai memanas, Ricky dan beberapa rekannya berniat untuk melerai. Namun justru dia dan 2 korban lain dihantam hingga harus mendapat perawatan di RSUD Soreang.
Niko pun berjanji dirinya tidak akan tebang pilih jika benar ada kepolisian yang benar melakukan kesalahan. Proses hukum pun akan ditempuh tanpa memandang status terduga yang merupakan aparat. Namun untuk menetapkan statusnya, Niko akan terus mencari kebenaran melalui alat bukti.
“Tentunya sesuai dengan aturan yang ada, jadi siapapun di mata hukum sama kalau memang dengan alat bukti ada dan memperkuat penetapan sebagai tersangka nanti pasti akan diproses,” ujarnya.
Pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan kepada ketiga korban untuk memantau sejauh mana kondisi Ricky dan kawan-kawan. “Untuk korban tentunya untuk perawatan kita melihat tadi beberapa luka yang terjadi padanya. Untuk korban agenda terdepan yang terdekat adalah kita akan melakukan pemeriksaan terhadap disamping kondisi kesehatannya tidak mengganggu kegiatan sehari-hari,” terangnya.

Pihak Polres Bandung sudah bertemu dengan suporter yang mengalami luka saat Persib Bandung bertanding melawan Arema Cronus di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (27/8). Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Niko N Adiputra pun sudah berjanji untuk mengusut tuntas insiden pemukulan oleh oknum kepolisian. Dia juga sudah berkoordinasi dengan pengurus organisasi bobotoh, Viking Persib Club (VPC). Hal itu dia sampaikan ketika berkunjung ke rumah salah satu korban, Ricky Iswanto, di kawasan Kiaracondong, Bandung.
Hingga saat ini Niko masih akan menelusuri lebih dulu oknum kepolisian yang diduga melakukan pemukulan terhadap bobotoh. Karena pada laga Persib kontra Arema kemarin, petugas keamanan yang bertugas bukan hanya anggota kepolisian dari Polres Bandung saja, melainkan ada juga anggota dari Polres Cimahi dan Polda Jabar.
“Jadi Polres Bandung kami telah mendatangi korban seluruh korban yang diduga terjadi penganiayaan oleh oknum. Untuk proses tersebut kita akan kembangkan secara prosedural siapapun tersebut di mata hukum adalah sama. Sehingga langkah-langkah yang kita ambil tentunya setelah menelusuri beberapa keterangan dari korban yang ada nanti akan kita kembangkan lagi,” ujar Niko saat diwawancara.
Sebelumnya 3 bobotoh babak belur usai dipukuli oknum kepolisian saat terjadi adu mulut saat laga berjalan satu babak. Bobotoh yang sedang melepaskan kain bendera dari ikatan bambu untuk koreografi mendapat pertentangan dari oknum polisi. Ketika suasana mulai memanas, Ricky dan beberapa rekannya berniat untuk melerai. Namun justru dia dan 2 korban lain dihantam hingga harus mendapat perawatan di RSUD Soreang.
Niko pun berjanji dirinya tidak akan tebang pilih jika benar ada kepolisian yang benar melakukan kesalahan. Proses hukum pun akan ditempuh tanpa memandang status terduga yang merupakan aparat. Namun untuk menetapkan statusnya, Niko akan terus mencari kebenaran melalui alat bukti.
“Tentunya sesuai dengan aturan yang ada, jadi siapapun di mata hukum sama kalau memang dengan alat bukti ada dan memperkuat penetapan sebagai tersangka nanti pasti akan diproses,” ujarnya.
Pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan kepada ketiga korban untuk memantau sejauh mana kondisi Ricky dan kawan-kawan. “Untuk korban tentunya untuk perawatan kita melihat tadi beberapa luka yang terjadi padanya. Untuk korban agenda terdepan yang terdekat adalah kita akan melakukan pemeriksaan terhadap disamping kondisi kesehatannya tidak mengganggu kegiatan sehari-hari,” terangnya.

Kumaha ieu satadion,,,???
Rek jadi nyieun sorangan teu???
moal waka mang,
lolobana neangan pulsa keur komen memperkeruh jiga janurout svdout kimout ge kokotetengan keneh
meni kekeuh maneh ,,, sok wehh nyieun sorangan atuhh ,,,
da ceuk urang mah lebar ratusan milyar di pake nyieun stadion , leuheung lamun anu lalajona apik mah,,, lamun jorok bari ngaruksak kumaha ?? rek di teunggeulan ?? anggeur we nenggeulan jelma oge, da stadion na mah moal ujug-ujug alus deui,,,
di bandunx jeng jabar, stadion pabalatak ,,,,
keun weh atuh, ari di pake pon mah, da moal unggal taun di pake ,,, sabar we, da pamarentah oge moal lebar nginjeumkeun ari teu dipake mah.
bener kang, da lamun anu ngaruksak na di hukum oge, anggeur we stadion na mah kudu di omean,
jadi percuma atuh, hasil tina penjualan tiket teh beak deui dipake ngomean, sedangkeun pengeluaran klub jang pemaen teh henteu sa eutik… jadi mending manfaatkeun stadion nu geus aya.
tetangga saya ada 8 orang polisi, can pernah tetangga lain ujug ujug aya nu digebugan. Sekalinya ada penggebugan karena ada maling motor
yang digebugan ini dia digebugan polisi tapi dia sebenernya korban bobotoh yang lain (yg tidak mengiraukan larangan) . kalau semua tertib ma moal aya nu kieu.
akhirul kata kita hanya bisa menunggu rekaman cctv biar jelas kondisi dilapangannya seperti apa. da cerita mah aaaaaaaaah hui dipoles sedikit juga jadi berlian
????
Hui berlian,,,,
Naha jd kana hui wkwkwk…..
Si Tispan Darmanto Karunya euyy
USUT TUNTAS KASUS BABATURAN URANG YEUH!!!!
Ari eta buukna rancung kitu dijengut ku polisi atawa memang kitu tiditu na om?
Atawa staylis?
usut tuntas insiden begini jgn di biarkan, seragam dan rompi anti peluru tetep tdk menjadikan orang kebal thd hukum
polri+tni (bukan)milik rakyat,…
Tong maen hantam wae dalain penjahat, ari koruptor meni dimumule !!!!!
naha bisa kitu heheee
Kieu wae ayeuna mah,,,
Perkawis ngadamel satadion, urang kedah terang heula kumaha pendapatna inohong di simamaung,,,nyeta kang gandol.
Mangga kumaha pendapat salira kang gandol, ngeunaan persib nu can gaduh satadion nyalira,,,?
Kedah kumaha kapayuna ieu teh,,,????
Keureut tah ceuli ceu edoh, mun di usut tuntas nepi jalur hukum!! paling bantar ge damai kekeluargaan… sudah cerita lama…#boaedan
Duh karunya ceu edoh euy jadi korban pengeureutan ceuli…
Urusan jeung pokis mah moal baleg lurr.. Kadituna teh poek tanpa laratan.
Negeri penipu….viva persib
kim ih meni kasep
Tah ning,,ceu kade ah sapoe dua poe ieu mah eceu cicing we diimah tong kamamana. Bisi aya nu rek ngeureut ceuli eceu,,watir sayah mah.
Polisi ge moal ujug2 ngagebugan mun teu aya sebab.Bisa wae eta barudak ngeyel,maledogan Polisi,neunggul make awi misalkan.Polisi ge jelema meureun,wajar mun membela diri.Jadi berpikir rasional we mun menyikapi pemberitaan.Ulah langsung menyimpulkan,saacan kabuktian kejadian nu sabenerna kumaha.
bisa wae ujug2 nengel batur ai kasurupan mah…!!! hah?
Teu logis alesana.Moal jiga nu gelo ujug2 neunggul kitu wae.Da dididik laij keur tunggal teunggeul.