Perubahan Formasi Dari Pelatih Bikin Persib Lebih Tajam
Tuesday, 11 February 2020 | 22:39
Persib Bandung seolah kehilangan taringnya pada babak pertama ketika menjamu Barito Putera. Nyaris tidak ada serangan yang berbahaya dari Febri Hariyadi dan kolega sebelum turun minum. Robert Rene Alberts pun menjelaskan kenapa timnya bisa lebih tajam dan menetak dua gol saat keluar dari ruang ganti.
“Babak kedua kami mengubah tim supaya lebih banyak memainkan kombinasi dengan bola, karena sebelumnya kedua striker tidak terlalu terlibat dalam permainan, karena tidak ada aliran bola yang datang,” terang Robert dalam jumpa pers usai laga di Si Jalak Harupat, Selasa (11/2)
Robert mengakui memang timnya terlambat panas di babak pertama dan pemain seolah bingung memainkan skema yang diterapkan. Dia lalu langsung melakukan pergantian dan menurunkan formasi awal yang sudah sering dimainkan. Terbukti keputusannya untuk tarik keluar tiga pemain langsung membuat Vizcarra mencetak gol.
“Babak kedua kami mengubah formasi dan di 20 menit awal kami cukup dominan dan memainkan sepakbola bagus dengan menciptakan banyak peluang. Lalu setelah itu Barito mengimbangi permainan dan memperkecil kedudukan,” jelas pelatih asal Belanda itu.
Hanya saja permainan cepat yang dimainkan membuat pemain cepat kehabisan stamina. Bahkan di 15 menit terakhir Persib ditekan habis tim tamu yang berusaha menyamakan angka sebelum peluit akhir berbunyi. Masalah kebugaran pun menjadi perhatian dari Robert untuk dievaluasi sebelum kompetisi dimulai.
“Hasil bukan menjadi perhatian utama, tapi yang penting kami mempunyai jawaban jelas, apa yang harus diperbaiki untuk bisa lebih siap bermain selama 90 menit dalam waktu dua pekan dari sekarang,” tutup pelatih 64 tahun itu.

Persib Bandung seolah kehilangan taringnya pada babak pertama ketika menjamu Barito Putera. Nyaris tidak ada serangan yang berbahaya dari Febri Hariyadi dan kolega sebelum turun minum. Robert Rene Alberts pun menjelaskan kenapa timnya bisa lebih tajam dan menetak dua gol saat keluar dari ruang ganti.
“Babak kedua kami mengubah tim supaya lebih banyak memainkan kombinasi dengan bola, karena sebelumnya kedua striker tidak terlalu terlibat dalam permainan, karena tidak ada aliran bola yang datang,” terang Robert dalam jumpa pers usai laga di Si Jalak Harupat, Selasa (11/2)
Robert mengakui memang timnya terlambat panas di babak pertama dan pemain seolah bingung memainkan skema yang diterapkan. Dia lalu langsung melakukan pergantian dan menurunkan formasi awal yang sudah sering dimainkan. Terbukti keputusannya untuk tarik keluar tiga pemain langsung membuat Vizcarra mencetak gol.
“Babak kedua kami mengubah formasi dan di 20 menit awal kami cukup dominan dan memainkan sepakbola bagus dengan menciptakan banyak peluang. Lalu setelah itu Barito mengimbangi permainan dan memperkecil kedudukan,” jelas pelatih asal Belanda itu.
Hanya saja permainan cepat yang dimainkan membuat pemain cepat kehabisan stamina. Bahkan di 15 menit terakhir Persib ditekan habis tim tamu yang berusaha menyamakan angka sebelum peluit akhir berbunyi. Masalah kebugaran pun menjadi perhatian dari Robert untuk dievaluasi sebelum kompetisi dimulai.
“Hasil bukan menjadi perhatian utama, tapi yang penting kami mempunyai jawaban jelas, apa yang harus diperbaiki untuk bisa lebih siap bermain selama 90 menit dalam waktu dua pekan dari sekarang,” tutup pelatih 64 tahun itu.

Moal ngomong out,out ah rumasa teu bisa mere sumbangsih ka persib ge slain ti doa mah da sa ukur nyibir hngkul mah aki urang ge bisaeun.
sa7
Rek betah kumaha pemain teh, ieu Karek uji coba geus loba ngacapruk, moal bisa instan euy da lain Indomie, butuh proses Kabeh oge…cik atuh sing darewasa lah fikirana tong ngagoreng wae Persib…
Jangan paksakan Fabiano main di bukan posisi idealnya beri kesempatan ke pemain lain.
Ceunah majarkeun persib teu boga playmaker, sugan sileup, kamana wae atuh, coba nempo di bench nu sok maké dudukuy lainna eta ‘playmaker’, lainna ngadu’akeun jeung ngadukung, ngeluh weh habeun, tempokeun we heula atuh ngaranna ge uji coba ieuh nu diteang lain menang elehna
Glndgbertahan Omid/Dedi, plymaker Azis/Beckham cukup sibGlndgbertahan Omid/Dedi, plymaker Azis/Beckham sdh cukup
Kumaha maneh wae….
Mun maneh rumasa pinter jadi pelatih, lain jadi pengamat kacangan…
Segudang teori tidak ada artinya jika teu dipraktekkan…
Sudah Kubilang Coach, Persib kalau mau bagus permainannya harus painkan Zola dan atau Beckham apalagi kalau Abdul Aziz juga main….yakin serangan akan lebih hidup. Yang lain bukan buruk. Tapi kalau urusan permainan tik tak, menyerang dan skill maka pemain yang saya sebut itu terbaik untuk di tengah saat ini. Peluang akan lebih banyak tercipta, apalagi strikernya cuup bisa diandalkan, InsyaAllah Persib akan merajalela.
Syaratnya, sekali lagi…Trio pemain tengahnya harus yang mobilitasnya tinggi, kreatif TIDAK kUULEUN…!!!
deur ah edankeun…!!!