Persiwa Belum Tentu ke Bandung Hadapi Persib
Thursday, 07 February 2019 | 17:11
Manajemen Persiwa bereaksi, mereka memprotesi keputusan PSSI yang akhirnya menjadwal ulang laga 32 besar Piala Indonesia vs Persib dari tanggal 4 ke 11 Februari. Mereka menuntut keadilan atas gagalnya pihak Persib melaksanakan pertandingan sesuai jadwal di H-3 jelang laga.
“Kita masih melihat keadilan untuk Persiwa. Keputusan PSSI (menjadwal ulang). Sangat kecewa, kenapa regulasi tidak bisa ditaati ya,” kata Manajer Persiwa Borgo Pane pada Kamis (7/2/2019).
Tim Badai Pegunungan menginginkan kemenangan walk-out atau WO atas gagalnya digelar laga sesuai jadwal dan pemberitahuan tersebut diberitakan tidak dalam waktu tujuh hari sebelum bertanding. Hal itu jelas menyalahi regulasi Pasal 8 ayat 6 tentang jadwal pertandingan.
Itu pun tertuang dalam surat resmi protes Persiwa kepada PSSI pada 3 Februari lalu. Mereka akan menunggu surat balasan PSSI hingga Sabtu (9/2/2019) dan memutuskan pergi atau tidaknya ke Bandung.
“Keinginan Persiwa PSSI tetap menjalankan regulasi. Persoalan datang atau tidak ke Bandung kita tunggu sikap PSSI atas surat kita hingga Sabtu. Kita masih protes hasil keputusan PSSI dan kita juga mengirimkan kerugian yang kita alami karena penundaan,” bebernya.
Hukuman yang diberikan dijelaskan bukan lah kekalahan WO untuk Persib, melainkan laga digelar di tempat netral dengan seluruh pembiayaan dibebankan kepada Persib seperti Pasal 8 ayat 7, keputusan tersebut diambil oleh PSSI sebagai operator.
Maung Bandung sebenarnya sempat merasakan pengunduran jadwal bahkan H-1 laga ketika bersua PSKC Cimahi di babak 128 besar Piala Indonesia. Saat itu Persib yang telah melakukan konferensi pers tiba-tiba dikabarkan Panpel PSKC tidak bisa menggelar laga akibat izin keamanan di Stadion Wiradadaha Tasikmalaya.

Manajemen Persiwa bereaksi, mereka memprotesi keputusan PSSI yang akhirnya menjadwal ulang laga 32 besar Piala Indonesia vs Persib dari tanggal 4 ke 11 Februari. Mereka menuntut keadilan atas gagalnya pihak Persib melaksanakan pertandingan sesuai jadwal di H-3 jelang laga.
“Kita masih melihat keadilan untuk Persiwa. Keputusan PSSI (menjadwal ulang). Sangat kecewa, kenapa regulasi tidak bisa ditaati ya,” kata Manajer Persiwa Borgo Pane pada Kamis (7/2/2019).
Tim Badai Pegunungan menginginkan kemenangan walk-out atau WO atas gagalnya digelar laga sesuai jadwal dan pemberitahuan tersebut diberitakan tidak dalam waktu tujuh hari sebelum bertanding. Hal itu jelas menyalahi regulasi Pasal 8 ayat 6 tentang jadwal pertandingan.
Itu pun tertuang dalam surat resmi protes Persiwa kepada PSSI pada 3 Februari lalu. Mereka akan menunggu surat balasan PSSI hingga Sabtu (9/2/2019) dan memutuskan pergi atau tidaknya ke Bandung.
“Keinginan Persiwa PSSI tetap menjalankan regulasi. Persoalan datang atau tidak ke Bandung kita tunggu sikap PSSI atas surat kita hingga Sabtu. Kita masih protes hasil keputusan PSSI dan kita juga mengirimkan kerugian yang kita alami karena penundaan,” bebernya.
Hukuman yang diberikan dijelaskan bukan lah kekalahan WO untuk Persib, melainkan laga digelar di tempat netral dengan seluruh pembiayaan dibebankan kepada Persib seperti Pasal 8 ayat 7, keputusan tersebut diambil oleh PSSI sebagai operator.
Maung Bandung sebenarnya sempat merasakan pengunduran jadwal bahkan H-1 laga ketika bersua PSKC Cimahi di babak 128 besar Piala Indonesia. Saat itu Persib yang telah melakukan konferensi pers tiba-tiba dikabarkan Panpel PSKC tidak bisa menggelar laga akibat izin keamanan di Stadion Wiradadaha Tasikmalaya.

heran sya ma kanu ngaku bobotoh cenah cinta ka persib tp lolobana nu komen teh ngeritik we jeung ngagogoreng,kabisa na nuntun kedu maen alus kudu menang ari ges maen alus di ruksak deui kunu cenah ngaku bobotoh nu cinta ka persib nu ahkir na persib ancur denda ti ditu tidieu hukuman itu ieu nu rugi angger persib nu ahkirna teu bisa mempertahankeun klasemen atas nu ngaku bobotoh ngeritik deui wae.asa teu aya ujung na.cik ath sing darewasa hirup teh saacan ngoreksi batur ngaca hela diri tos balener acan.hade goreng ttp persib hidup persib jaya sepak bola indonesia bebaskan dari mapia mapia pengrusak sepak bola.
Berarti leg 1 pun seharusnya Persiwa di WO. Kan pertandingan leg 1 itu juga sempat ditunda dan dipindahkan dari Cirebon ke Cilacap, dan itu kurang dari 7 hari..