Persipura Redam Permainan Cepat PBR dengan Ball Possession
Tuesday, 04 November 2014 | 23:07
Persipura Jayapura sudah memegang tiket ke babak final Indonesia Super League 2015. Di partai semifinal, tim Mutiara Hitam ini mengalahkan klub asal Kota Kembang, Pelita Bandung Raya, 2-0, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11) sore. Kedua gol Persipura diborong sang kapten, Boaz Solossa.
Di pertandingan ini, tim asal Papua ini tidak didampingi pelatih kepala mereka, Jackson F Tiago. Kendati demikian, Persipura tetap solid dan menunjukkan determinasi tinggi di laga ini. Upaya Persipura untuk mencetak gol pembeda akhirnya terjadi pada menit 68 lewat kaki kiri Boaz Solossa. Dan hanya berselang 3 menit, Boaz kembali membobol gawang Denis Romanov, kali ini dari tendangan bebas.
“Kami mengucap puji syukur, karena apa yang kami inginkan tercapai,” ungkap asisten pelatih Persipura, Mettu Duaramuri, dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Mettu Duaramuri memaparkan kunci kemenangan timnya menghadapi The Boys Are Back. Ia mengatakan bahwa untuk mengatasi tim yang mempunyai pemain-pemain cepat seperti PBR adalah dengan penguasaan bola. Prinsip dasar bahwa tim yang paling tinggi ball possession akan lebih berpeluang untuk mencetak gol.
“Sebenarnya mereka ini tim kuat. Saya bilang apa untuk melawan mereka? Satu saja, ball possession. Lari juga ada berhentinya. Pemain PBR bagus-bagus, cepat-cepat. Kalau lawan pemain cepat apa yang harus kita lakukan adalah ball posession, tidak cepat kehilangan bola, main passing-through pass. Saya sudah siapkan tim ini untuk lawan PBR, main sabar kalau lawan PBR,” urainya.
Mettu Duaramuri menyatakan bahwa tim lawan yang berjuluk The Boys Are Back ini dihuni pemain-pemain berkualitas. PIa mengatakan bahwa PBR memiliki pemain sayap berusia muda sehingga mempunyai kecepatan, dua gelandang bertahan yang mumpuni dan ujung tombang senior Bambang Pamungkas. “Mereka punya sayap bagus, punya 2 gelandang bertahan bagus, punya Bambang di depan, semua udah kita perhitungkan. Maka ketika kita main, kita tidak buru-buru. Tim mana yang banyak pegang bola, kemungkinan cetak gol lebih tinggi. Itu prinsip kami,” tegasnya.

Persipura Jayapura sudah memegang tiket ke babak final Indonesia Super League 2015. Di partai semifinal, tim Mutiara Hitam ini mengalahkan klub asal Kota Kembang, Pelita Bandung Raya, 2-0, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11) sore. Kedua gol Persipura diborong sang kapten, Boaz Solossa.
Di pertandingan ini, tim asal Papua ini tidak didampingi pelatih kepala mereka, Jackson F Tiago. Kendati demikian, Persipura tetap solid dan menunjukkan determinasi tinggi di laga ini. Upaya Persipura untuk mencetak gol pembeda akhirnya terjadi pada menit 68 lewat kaki kiri Boaz Solossa. Dan hanya berselang 3 menit, Boaz kembali membobol gawang Denis Romanov, kali ini dari tendangan bebas.
“Kami mengucap puji syukur, karena apa yang kami inginkan tercapai,” ungkap asisten pelatih Persipura, Mettu Duaramuri, dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Mettu Duaramuri memaparkan kunci kemenangan timnya menghadapi The Boys Are Back. Ia mengatakan bahwa untuk mengatasi tim yang mempunyai pemain-pemain cepat seperti PBR adalah dengan penguasaan bola. Prinsip dasar bahwa tim yang paling tinggi ball possession akan lebih berpeluang untuk mencetak gol.
“Sebenarnya mereka ini tim kuat. Saya bilang apa untuk melawan mereka? Satu saja, ball possession. Lari juga ada berhentinya. Pemain PBR bagus-bagus, cepat-cepat. Kalau lawan pemain cepat apa yang harus kita lakukan adalah ball posession, tidak cepat kehilangan bola, main passing-through pass. Saya sudah siapkan tim ini untuk lawan PBR, main sabar kalau lawan PBR,” urainya.
Mettu Duaramuri menyatakan bahwa tim lawan yang berjuluk The Boys Are Back ini dihuni pemain-pemain berkualitas. PIa mengatakan bahwa PBR memiliki pemain sayap berusia muda sehingga mempunyai kecepatan, dua gelandang bertahan yang mumpuni dan ujung tombang senior Bambang Pamungkas. “Mereka punya sayap bagus, punya 2 gelandang bertahan bagus, punya Bambang di depan, semua udah kita perhitungkan. Maka ketika kita main, kita tidak buru-buru. Tim mana yang banyak pegang bola, kemungkinan cetak gol lebih tinggi. Itu prinsip kami,” tegasnya.
