Persijap Tahan Imbang PBR 1-1
Monday, 13 January 2014 | 21:44
Laga lain dari peserta grup Jawa 1 di turnamen pramusim Inter Island Cup 2014 menyajikan pertandingan antara Pelita Bandung Raya menghadapi pendatang baru dari IPL, Persijap Jepara. Pertandingan kedua ini berakhir imbang, 1-1.
PBR memulai laga dengan skema 4-2-3-1 dengan memainkan duet Kim Jeffrey Kurniawan dan Rizky Pellu sebagai dinamo di lini tengah dan menempatkan Gaston Castano sebagai penyerang tunggal. Sementara itu pemain anyar mereka, Bambang Pamungkas tidak masuk daftar susunan pemain dan hanya duduk di tribun penonton.
Sementara Persijap asuhan Raja Isa memainkan pola 4-4-2 dengan susunan pemain yang kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Mereka tetap bertumpu pada centre back yang sudah menjadi andalan Persijap sejak beberapa tahun ke belakang yaitu Evaldo Silva yang juga berperan sebagai kapten tim.
Persijap sukses membuka keunggulan ketika Evaldo Silva merobek jala PBR lewat tendangan bebas dari jarak jauh pada menit 28. Setelah sebelumnya pemain yang baru masuk, Ahmad Noviandany dilanggar di depan kotak penalti.
Memasuki babak kedua, Pelita Bandung Raya juga bermain bukan tanpa perlawanan. Secara keseluruhan PBR mendominasi jalannya laga, hanya saja mereka tidak bisa menciptakan peluang yang berbahaya. Dominasi PBR juga terjadi karena Persijap bemain tertutup dan fokus pada disiplin di dua per tiga lapangan permainannya. Hampir seluruh pemain Persijap ikut turun membantu pertahanan.
Menit 73 PBR sebenarnya bisa membobol gawang Persijap lewat sundulan Gaston Castano. Tetapi harus dianulir lantaran Gaston lebih dulu berada dalam posisi offside ketika menyambut umpan sundulan dari Boban Nicolic.
Kebuntuan PBR akhirnya sirna setelah di menit 81, Rizky Pellu sukses menyamakan kedudukan setelah menyambar bola muntah hasil sepakan bebas Gaston Castano di mulut gawang Persijap.
Menanggapi timnya yang bermain defensif, pelatih Persijap, Raja Isa menyatakan bahwa taktik tersebut perlu dilakukan ketika menghadapi lawan yang kualitas pemainnya ada di atas tim mereka.
“Ini satu awal yang baik karena persiapan cuma 6 hari. Dan kita menghadapi tim yang persiapanya bagus. Kita mayoritas memainkan pemain U-21. Mungkin terlihat bosan karena kita bermain defensif tetapi itu penting karena lawan kita kali ini cukup tangguh dan diisi pemain bagus,” ungkap Raja Isa setelah laga.
Lain lagi menurut Dejan Antonic. Menurut pelatih PBR ini timnya sudah bermain apik dengan menguasai permainan, hanya saja mereka kecolongan dengan gol yang dicetak Persijap.
“Game pertama kita possesion lebih bagus, lebih dari 75 menit kita mengusai permainan dan satu satunya shoot dari mereka masuk. Mereka mungkin datang untuk tidak kalah banyak,” ujar Dejan.

Laga lain dari peserta grup Jawa 1 di turnamen pramusim Inter Island Cup 2014 menyajikan pertandingan antara Pelita Bandung Raya menghadapi pendatang baru dari IPL, Persijap Jepara. Pertandingan kedua ini berakhir imbang, 1-1.
PBR memulai laga dengan skema 4-2-3-1 dengan memainkan duet Kim Jeffrey Kurniawan dan Rizky Pellu sebagai dinamo di lini tengah dan menempatkan Gaston Castano sebagai penyerang tunggal. Sementara itu pemain anyar mereka, Bambang Pamungkas tidak masuk daftar susunan pemain dan hanya duduk di tribun penonton.
Sementara Persijap asuhan Raja Isa memainkan pola 4-4-2 dengan susunan pemain yang kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Mereka tetap bertumpu pada centre back yang sudah menjadi andalan Persijap sejak beberapa tahun ke belakang yaitu Evaldo Silva yang juga berperan sebagai kapten tim.
Persijap sukses membuka keunggulan ketika Evaldo Silva merobek jala PBR lewat tendangan bebas dari jarak jauh pada menit 28. Setelah sebelumnya pemain yang baru masuk, Ahmad Noviandany dilanggar di depan kotak penalti.
Memasuki babak kedua, Pelita Bandung Raya juga bermain bukan tanpa perlawanan. Secara keseluruhan PBR mendominasi jalannya laga, hanya saja mereka tidak bisa menciptakan peluang yang berbahaya. Dominasi PBR juga terjadi karena Persijap bemain tertutup dan fokus pada disiplin di dua per tiga lapangan permainannya. Hampir seluruh pemain Persijap ikut turun membantu pertahanan.
Menit 73 PBR sebenarnya bisa membobol gawang Persijap lewat sundulan Gaston Castano. Tetapi harus dianulir lantaran Gaston lebih dulu berada dalam posisi offside ketika menyambut umpan sundulan dari Boban Nicolic.
Kebuntuan PBR akhirnya sirna setelah di menit 81, Rizky Pellu sukses menyamakan kedudukan setelah menyambar bola muntah hasil sepakan bebas Gaston Castano di mulut gawang Persijap.
Menanggapi timnya yang bermain defensif, pelatih Persijap, Raja Isa menyatakan bahwa taktik tersebut perlu dilakukan ketika menghadapi lawan yang kualitas pemainnya ada di atas tim mereka.
“Ini satu awal yang baik karena persiapan cuma 6 hari. Dan kita menghadapi tim yang persiapanya bagus. Kita mayoritas memainkan pemain U-21. Mungkin terlihat bosan karena kita bermain defensif tetapi itu penting karena lawan kita kali ini cukup tangguh dan diisi pemain bagus,” ungkap Raja Isa setelah laga.
Lain lagi menurut Dejan Antonic. Menurut pelatih PBR ini timnya sudah bermain apik dengan menguasai permainan, hanya saja mereka kecolongan dengan gol yang dicetak Persijap.
“Game pertama kita possesion lebih bagus, lebih dari 75 menit kita mengusai permainan dan satu satunya shoot dari mereka masuk. Mereka mungkin datang untuk tidak kalah banyak,” ujar Dejan.
