Previous Story
Persib Tidak Setuju Bali United Main di Dipta
Tuesday, 29 March 2022 | 13:51
Konpers “Dukung dari Rumah”, Selasa 16 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Pertandingan terakhir Bali United vs Persik Kediri sekaligus penyerahan trofi juara Liga 1 (kepada tim Bali United), rencananya akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Kamis (31/3/2022). Operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) sedang berupaya meminta persetujuan 17 klub Liga 1 2021/2022 agar laga bisa dihelat di Dipta yang merupakan markas bagi tim Serdadu Tridatu.
Namun upaya tersebut ditentang sebagian besar kontestan Liga 1. LIB dianggap menentang regulasi yang dibuat demi kepentingan satu klub. Bagaimana bisa Bali United bermain di markasnya sendiri, padahal operator dan kontestan lain sejauh ini berkomimen, tidak ada klub yang bermain di stadionnya / home base sendiri.
Tim Persib mempertanyakan tentang rencana LIB tersebut. Bagaimana pun aturan dan regulasi harus dihormati bersama-sama dengan cara menegakkannya. Klub-klub sejauh ini sudah berkomitmen dengan mematuhi apa yang diatur oleh LIB dan PSSI. Akan banyak kekecewaan jika pada akhirnya Bali United bisa memakai I Wayan Dipta pada laga melawan Persik nanti.
“Persib patuh, menghormati, dan mendukung peraturan dan regulasi yang sudah disepakati dari awal oleh LIB dan 18 klub yang menyatakan bahwa klub tidak diperbolehkan main di home stadium-nya,” jelas Direktur Persib Teddy Tjahjono.
Teddy dengan tegas menyatakan tidak setuju Bali United bermain di Dipta karena menyalahi aturan yang telah disepakati bersama. “Iya tidak setuju,” tegasnya.
Persib sendiri sudah melepas perburuan gelar juara pada pekan ke-33 kemarin usai ditahan imbang Persik Kediri 0-0. Para penggawa Maung Bandung merelakan gelar tahun ini karena poin maksimal Persib nanti tak akan mampu menggeser Bali United di puncak klasemen.
Tuesday, 29 March 2022 | 13:51
Konpers “Dukung dari Rumah”, Selasa 16 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Pertandingan terakhir Bali United vs Persik Kediri sekaligus penyerahan trofi juara Liga 1 (kepada tim Bali United), rencananya akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Kamis (31/3/2022). Operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) sedang berupaya meminta persetujuan 17 klub Liga 1 2021/2022 agar laga bisa dihelat di Dipta yang merupakan markas bagi tim Serdadu Tridatu.
Namun upaya tersebut ditentang sebagian besar kontestan Liga 1. LIB dianggap menentang regulasi yang dibuat demi kepentingan satu klub. Bagaimana bisa Bali United bermain di markasnya sendiri, padahal operator dan kontestan lain sejauh ini berkomimen, tidak ada klub yang bermain di stadionnya / home base sendiri.
Tim Persib mempertanyakan tentang rencana LIB tersebut. Bagaimana pun aturan dan regulasi harus dihormati bersama-sama dengan cara menegakkannya. Klub-klub sejauh ini sudah berkomitmen dengan mematuhi apa yang diatur oleh LIB dan PSSI. Akan banyak kekecewaan jika pada akhirnya Bali United bisa memakai I Wayan Dipta pada laga melawan Persik nanti.
“Persib patuh, menghormati, dan mendukung peraturan dan regulasi yang sudah disepakati dari awal oleh LIB dan 18 klub yang menyatakan bahwa klub tidak diperbolehkan main di home stadium-nya,” jelas Direktur Persib Teddy Tjahjono.
Teddy dengan tegas menyatakan tidak setuju Bali United bermain di Dipta karena menyalahi aturan yang telah disepakati bersama. “Iya tidak setuju,” tegasnya.
Persib sendiri sudah melepas perburuan gelar juara pada pekan ke-33 kemarin usai ditahan imbang Persik Kediri 0-0. Para penggawa Maung Bandung merelakan gelar tahun ini karena poin maksimal Persib nanti tak akan mampu menggeser Bali United di puncak klasemen.
Ya, da abah obet mah kadang aneh, persib membutuhkan kemenangan, malah komposisi pemaen diubah, terutama dari pemaen sayap.
ngomong naon maneh
Ari maneh stress
Komentar teh teu. Nyambung jeung judul euy..
sarua mamang malah sangat tidak setuju ti awal keneh, maenya final round diayakeun di tempat peserta? tingali basa awal maen di Bali, posisi BU aya dimana, terus jadi nerekel wae da maen di imah sorangan, ke deui mah maen giliran di bdg, jkt, mlg, sby, smrg, bgr, dst meh juarana bisa giliran nu boga imah wungkul…
Ada apa ini jangan2 benar PT LIB sudah mengatur agar Bali juara, kok tidak konsisten dengan aturan sendiri atau memang selama ini PT LIB dimomoy alias Diogo fasilitas kituh ku bali united sehingga seenaknya saja merubah aturan.keur mah eukeur dijadikeun tuan rumah seri 4&5 ditambah deuih ayeuna pertandingan terakhir kudu dikabdangna, rungkad karsih🤦🤦