Persib Tidak Peduli Persiwa Ancam Tak Datang
Thursday, 07 February 2019 | 16:15
Persiwa dikabarkan mengancam tak datang ke Bandung atas penundaan jadwal 32 besar Piala Indonesia melawan Persib. Semestinya laga digelar 4 Februari lalu, namun panitia pelaksana (Panpel) Persib gagal mendapatkan izin keamanan hingga laga dijadwal ulang pada 11 Februari nanti melalui PSSI.
Kondisi tersebut dianggap kubu Persiwa sebagai kegagalan Panpel menggelar partai sesuai jadwal. Mereka menganggap ganjaran akan hal itu adalah kekalahan walk-out atau WO bagi Persib–meski kudu ditinjau ulang.
Persib tidak mau pikir akan ancaman Persiwa yang ogah datang ke Bandung atas bentuk protes. Mereka tetap fokus menyiapkan diri ke pertandingan Senin mendatang. “Saya kira tim yang baru atau misalnya mendengar isu seperti ini kita akhirnya jadi terpengaruh, enggak, kita tetap fokus di tanggal 11 ada game,” kata pelatih fisik Persib Yaya Sunarya.
Sebagai elemen yang berjuang di lapangan, para pemain Persib fokus menjalankan tugasnya menyiapkan laga di depan sesuai program. Terlepas dari polemik di luar, mempersoalkan WO atau tidak akibat tertundanya jadwal.
“Itu urusan mereka (Persiwa), mereka misalnya mau main atau enggak, tapi kita tetap fokus dengan tim kita sendiri, kita fokus dengan program yang diberikan, kita fokus untuk pertandingan tanggal 11,” tegasnya.
Saat program berubah seperti batalnya laga 4 Februari lalu, pelatih menyiasatinya dengan melaksanakan game internal. Begitu pun andai Persiwa tak datang pada 11 Februari nanti.
“Seperti kemarin ada info main tanggal 4 tenyata enggak (jadi) akhirnya kita ganti dengan game internal. Tentunya kita lihat nanti karena tanggal 11 masih ada beberapa hari ke depan. Kalau pun tentunya iya (mereka engga datang) tentunya ada perubahan sebagai pengganti dari pertandingan di Piala Indonesia,” bebernya.

Persiwa dikabarkan mengancam tak datang ke Bandung atas penundaan jadwal 32 besar Piala Indonesia melawan Persib. Semestinya laga digelar 4 Februari lalu, namun panitia pelaksana (Panpel) Persib gagal mendapatkan izin keamanan hingga laga dijadwal ulang pada 11 Februari nanti melalui PSSI.
Kondisi tersebut dianggap kubu Persiwa sebagai kegagalan Panpel menggelar partai sesuai jadwal. Mereka menganggap ganjaran akan hal itu adalah kekalahan walk-out atau WO bagi Persib–meski kudu ditinjau ulang.
Persib tidak mau pikir akan ancaman Persiwa yang ogah datang ke Bandung atas bentuk protes. Mereka tetap fokus menyiapkan diri ke pertandingan Senin mendatang. “Saya kira tim yang baru atau misalnya mendengar isu seperti ini kita akhirnya jadi terpengaruh, enggak, kita tetap fokus di tanggal 11 ada game,” kata pelatih fisik Persib Yaya Sunarya.
Sebagai elemen yang berjuang di lapangan, para pemain Persib fokus menjalankan tugasnya menyiapkan laga di depan sesuai program. Terlepas dari polemik di luar, mempersoalkan WO atau tidak akibat tertundanya jadwal.
“Itu urusan mereka (Persiwa), mereka misalnya mau main atau enggak, tapi kita tetap fokus dengan tim kita sendiri, kita fokus dengan program yang diberikan, kita fokus untuk pertandingan tanggal 11,” tegasnya.
Saat program berubah seperti batalnya laga 4 Februari lalu, pelatih menyiasatinya dengan melaksanakan game internal. Begitu pun andai Persiwa tak datang pada 11 Februari nanti.
“Seperti kemarin ada info main tanggal 4 tenyata enggak (jadi) akhirnya kita ganti dengan game internal. Tentunya kita lihat nanti karena tanggal 11 masih ada beberapa hari ke depan. Kalau pun tentunya iya (mereka engga datang) tentunya ada perubahan sebagai pengganti dari pertandingan di Piala Indonesia,” bebernya.

Tah kitu aluslah…mun wani datang… Tarung d lapang..
Tumaros, ari gunana regulasiteh keur naon atuh?
Keur cocolok ka tabung gas
tilu kilo wa..beh hurung komporna…
Geus atuh WO lah, lebih terhormat, dari pada ikut PSSI bobrok….
Lagian management Persib dan Panpel yg gak becus ngatur waktu dan antisipasi….jadi terima aja resiko WO
Dibaca heula hey di regulasi sanksi na naon pelanggaran pasal eta., lain hayoh we ngomongkeun wo.. be smart guys., bkn sekedar terhormat..
Naha ath panpel teu ti awl na plih jalakhrupat? Persiwa gagl di cirebon grak cepat pindah ke cilacap ktempo serius urusna !
Aslina isin mamang mah… Ku janten bobotoh,, da gening klub nu di bela na oge naha bet teu profesional nya ?? Ari saur mamang mah panpel na budi bram tos kedah di gentos pami klub na profesional mah,, lantaran klub oge di rugikeun ku panpel.
asa beuki lieur ningali minijmen persib,, piraku kudu pangsiun wae jadi bobotoh? 😛
Ari ceu saya mah, teu kudu diperdebatkeun deui.. Alasan ditunda karena jang keselamatan pemain dan penonton. Aya aturana atuh matak pssi nyatujuan penundaan, da ieu mah kaasup kategori Force Majour. Maenya kudu maksakeun maen dina kondisi stadion jiga kitu, duit 50jt euweuh hartina jang nyawa sajelema, komo ieu mang rebu-rebu bobotoh nu bakal datang.. Mikir atuh
maraca sing telik dudyk perkarana tong sok kababawa ku batur, perkara force majeur mah hal anu bener bener fatal ( kondisi penurunan tanah di GBLA eta bisa ngancam kasalametan bobotoh, tong disaruakeun keur aya acara ustad nu caramah, da nu ngadangukeun caramah mah lalungguh, ari nu nongton bola mah nyaho olangan ), nanaon oge lamun geus kaasup kana force majeur bakal robah sesuai kabutuhan nu paling berguna jang balarea..