Persib Tidak Ingin Larut dalam Kekecewaan
Thursday, 21 May 2015 | 13:08
Pembatalan turnamen pramusim QNB Indonesia Champions Cup 2015 membuat kecewa insan sepak bola tanah air. Begitupun yang dirasakan di tubuh Persib Bandung. Kendati demikian, Jajang Nurjaman pelatih Persib tidak ingin terlarut dalam suasana yang menderu persepakbolaan negaranya. Meski dibayangi sanksi dari FIFA, ia tetap akan fokus menuju pertandingan 16 besar AFC Cup 2015.
“Kita ada pertandingan yang dihadapi, jadi tidak usah berlarut karena kita harus bangkit karena ada pertandingan tanggal 27 (melawan Kitchee),” ucap Jajang saat ditemui di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Kamis (21/5).
Janur, sapaan akrab Jajang Nurjaman, menyadari timnya sudah cukup antusias menyambut turnamen pramusim. “Pasti ada satu kekecewaan yang tadinya bergairah lagi, kemarin dapat angin segar tapi sekarang mental turun,” katanya.
Bagaimanapun kondisi seperti diberi harapan palsu ini akan berdampak kepada psikologis pemain. Apalagi bukan hal yang mudah bagi Janur dalam memelihara motivasi, apalagi skuatnya dihadapkan pada laga di AFC Cup. “Sangat berdampak kepada pemain dan saya sebagai pelatih tidak gampang memelihara motivasi dalam keadaan seperti ini. Bagaimanapun bakal mempengaruhi pemain,” terangnya.
“Mental pemain sangat berpengaruh. Takutnya sudah tidak ada semangat. Makanya sekarang lagi kita fokuskan dulu ke tanggal 27, kemudian baru kita pikirkan soal yang lain,” tambahnya.
Pelatih asal Majalaya ini akan menunggu langkah dari manajemen seperti apa. Ia sedikit memikirkan rasionalisasi gaji dengan keadaan yang menimpa timnya bertanding. “Kita tunggu juga seperti apa kebijakan manajemen, kita memikirkan tentang rasionalisasi gaji dan segala macam terpikirkan sama mereka semua. Jadi tidak gampang buat saya membangkitkan lagi motivasi tim,” pungkasnya.


Pembatalan turnamen pramusim QNB Indonesia Champions Cup 2015 membuat kecewa insan sepak bola tanah air. Begitupun yang dirasakan di tubuh Persib Bandung. Kendati demikian, Jajang Nurjaman pelatih Persib tidak ingin terlarut dalam suasana yang menderu persepakbolaan negaranya. Meski dibayangi sanksi dari FIFA, ia tetap akan fokus menuju pertandingan 16 besar AFC Cup 2015.
“Kita ada pertandingan yang dihadapi, jadi tidak usah berlarut karena kita harus bangkit karena ada pertandingan tanggal 27 (melawan Kitchee),” ucap Jajang saat ditemui di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Kamis (21/5).
Janur, sapaan akrab Jajang Nurjaman, menyadari timnya sudah cukup antusias menyambut turnamen pramusim. “Pasti ada satu kekecewaan yang tadinya bergairah lagi, kemarin dapat angin segar tapi sekarang mental turun,” katanya.
Bagaimanapun kondisi seperti diberi harapan palsu ini akan berdampak kepada psikologis pemain. Apalagi bukan hal yang mudah bagi Janur dalam memelihara motivasi, apalagi skuatnya dihadapkan pada laga di AFC Cup. “Sangat berdampak kepada pemain dan saya sebagai pelatih tidak gampang memelihara motivasi dalam keadaan seperti ini. Bagaimanapun bakal mempengaruhi pemain,” terangnya.
“Mental pemain sangat berpengaruh. Takutnya sudah tidak ada semangat. Makanya sekarang lagi kita fokuskan dulu ke tanggal 27, kemudian baru kita pikirkan soal yang lain,” tambahnya.
Pelatih asal Majalaya ini akan menunggu langkah dari manajemen seperti apa. Ia sedikit memikirkan rasionalisasi gaji dengan keadaan yang menimpa timnya bertanding. “Kita tunggu juga seperti apa kebijakan manajemen, kita memikirkan tentang rasionalisasi gaji dan segala macam terpikirkan sama mereka semua. Jadi tidak gampang buat saya membangkitkan lagi motivasi tim,” pungkasnya.

Majalengka panginten Min? 🙂
yah intina mah teu tiasa urang percanten deui ka batur anu rumasa ngagaduhan sepak bola indonesia,,,,
Sib, ari Spaso tos didaftarkeun teu di 16 besar AFC CUP? kahade tong telat…
CIRI JELEMA MUNAPIK, LAMUN NGOMONG SOK BOHONG, DIBERE AMANAT SOK HIANAT, LAMUN JANGJI TARA BUKTI
Pamingpin rek di numana wae teu ngarti, maksud urang api api ngarti kana ka susah rakhyat.