Untuk kali kedua panitia pelaksana pertandingan kandang Persib Bandung mendapat hukuman dari komisi disiplin PSSI. Panpel Persib kembali dikenai denda 20 juta karena asap pembakaran flare mengganggu jalannya pertandingan melawan Sriwijaya FC Palembang, 15 Juni lalu di Stadion Si Jalak Harupat.
Kabar tersebut disampaikan Irfan Suryadiredja, media officer Persib. “Hari ini panpel dapat surat dari komdis PSSI. Kita kena denda 20 juta untuk pertandingan lawan Sriwijaya. Sanksi tersebut karena petasan dan asap flare yang mengganggu ke lapangan sehingga pertandingan sempat terhenti,” tutur Irfan di mess Persib, Selasa (2/7).
Pada laga Persib kontra SFC, pertandingan sempat terhenti beberapa menit di pertengahan babak kedua. Asap flare yang berasal dari tribun penonton terbawa angin ke lapangan sehingga mengganggu jalannya pertandingan. Sebelumnya, Persib pun terkena hukuman serupa ketika menjamu Persela Lamongan, 12 Mei silam.
“Ini hukuman yang kedua kali musim ini. Biasanya jika sudah dapat peringatan seperti ini dan masih melakukan hal sama, akan jatuh hukuman yang lebih berat. Bisa saja nanti sanksinya pertandingan tanpa penonton,” imbuhnya.
Di laga terakhir melawan Persisam Samarinda, Minggu (30/6), pertandingan pun sempat terhenti 2 kali. Wasit Nusur Fadilah menghentikan pertandingan selama beberapa saat karena letupan kembang api yang dinyalakan penonton ketika pertandingan berlangsung. Kejadian inipun, menurut Irfan, bukan tidak mungkin akan dibahas di sidang komdis.
Sekertaris panpel Budhi Bram menyatakan pihaknya terus berupaya meminimalisir kejadian serupa. Dalam setiap pertandingan, panpel selalu melakukan sweeping terhadap penonton. Namun tetap saja masih ada kembang api maupun flare yang lolos masuk stadion.
“Sebenarnya, untuk kreativitas, saya panpel juga sangat mendukung. Tapi ungkapan kreativitasnya dalam bentuk yang positif dan tidak merugikan diri sendiri maupun tim Persib. Tim Persib juga sedang bagus dan butuh konsentrasi bermain,” tutur Bram saat dihubungi siang tadi.
Selain upaya yang terus dikerahkan panpel, Bram pun berharap bobotoh memiliki kesadaran diri serta saling mengingatkan rekannya. “Jadi, kekurangan kinerja panpel ini bisa diminimaisasi oleh bobotoh dengan cara bertindak positif dan saling mengingatkan sesama bobotoh,” tambahnya.
zidane persib
04/07/2013 at 17:25
mun arek maen kembang api mah tong ker persib maen’ ngarugiken ka kabehan ‘ salain club persib, penonton oge milu rugi, kembang apina meningan di sumbangken ka anak urang supaya anteng, urang lalajo persib maen teu di ganggu.
fahrizalna rizal sawyer
04/07/2013 at 18:26
kalau mau nyalain petasan flare atau yang lain nanti aja kalau pertandingan sudah selesai. demi persib .
pangeran biru
04/07/2013 at 18:56
hayang neke eta ka jeleme nu ngahurungkeun flare dina poto diluhur
roudin
05/07/2013 at 18:50
eta mah the jek “nyiliwuri” make baju persib !!! musuh dalam selimut
Libbie
06/07/2013 at 03:44
Ari panpel atawa management nu mawa flare kumaha?
Maksudna teh, flare, petasan, mercon mah dilarang, pemeriksaan diperketat. Tapina, pan ada yg diperbolehkan, spt. Flare, disediakeun we ku panpel atawa management. Panpel jeung management mah nyaho mana nu boleh mana nu henteu.
Ari Perisib menang, bagikeun ka bobotoh setelah pertandingan selesai untuk menyambut kemenangan…. jadi na lebih meriah menyambut kemenangan, aspirasi bobotoh tersalurkan, dan Persib tidak kena sanksi…
Libbie
06/07/2013 at 03:46
Daripada kena sanksi, denda, mendingan uangnya untuk beli flare yg legal, dan meningkatkan razia mercon/petasan.
Meuli flare-na lain nu oren atuh… meuli nu biru. Ari teu aya mah bikin sendiri we lah cari bahan2 na di toko kimia.