Persib Terancam Didegradasi, Ini Pembelaan Umuh
Saturday, 04 November 2017 | 18:26
Buntut dari aksi Walk Out yang dilakukan Persib bisa berakibat fatal. Karena merujuk pada regulasi pasal 13 poin B dan C, tim Maung Bandung bisa saja didegradasi. Pasal itu berbunyi setiap klub yang menolak melanjutkan laga Liga 1 ataupun meninggalkan lapangan sebelum laga selesai mempunyai hukuman yang berat.
Disinggung soal ancaman yang sedang menghantui Persib, manajer Umuh Muchtar angkat suara. Menurutnya Persib tak termasuk pada kategori tim yang meninggalkan lapangan dan tidak menolak main pada tengah pertandingan. Tim pelatih hanya memanggil pemain ke depan technical area guna meracik taktik usai Vladimir Vujovic dikartu merah.
“Itu aturannya dari mana kita kan masih di dalam lapangan, saya masih memberikan pengarahan. Kalau wasit datang nyamperin nanya ini mau dilanjutkan atau tidak, tapi ini tidak ada sama sekali,” jelasnya ketika ditemui di Bandara Husein Sastranegara.
Insiden bermula ketika Vujovic menghentikan secara paksa bomber Persija, Bruno Lopes yang membuatnya dikartu kuning. Tapi Vlado melontarkan kata yang tak pantas sehingga diganjar kartu merah. Umuh pun melakukan protes sambil meminta pemain berkumpul untuk menerima arahan dari tim pelatih untuk jalin konsolidasi.
“Saya sebetulnya masih protes dan semua juga masih berkumpul di dalam lapangan, wasit tidak nyamperin tidak apa, tahu-tahu niup peluit saja. Itu kan ga boleh begitu, kalau wasitnya nyamperin, ditanya, ini dilanjutkan atau tidak, tapi ini kan tidak,” terang Umuh.
Umuh pun mengatakan bahwa kini pihak manajemen sedang siap-siap untuk melayangkan surat protes resmi. Karena menurut Umuh wasit Shaun Robert Evans sangat merugikan timnya di laga kemarin. Tak hanya keputusan sepihak soal WO, dia pun membuat keputusan lain yang dipandang Umuh sebagai hal yang memicu kontroversi.
Di awal pertandingan ada tackle horor Rudi Widodo kepada Kim Jeffrey Kurniawan yang hanya berbuah kartu kuning. Gol Persib pun tak digubris padahal tandukan Ezechiel N’douassel pada tayangan ulang jelas mengoyak jala gawang Persija. Umuh pun mengatakan sudah meminta pengawas pertandingan mengganti wasit sejak turun minum.
“Kita akan tetap protes, kemarin setengah main saya sudah minta diganti wasit, saya ajak pengawas pertandingan melihat tayangan ulang, tapi tidak mau,” jelasnya.
“Saya langsung hubungi pak Edy Rahmayadi (Ketua PSSI), katanya usahakan agar jangan sampai berhenti. Saya juga tidak akan berhenti, saya cuma minta diganti wasitnya. Akhirnya karena lama tidak ada jawaban, wasit juga sudah manggil (saat jeda pertandingan), akhirnya kita main lagi,” tutupnya.

Buntut dari aksi Walk Out yang dilakukan Persib bisa berakibat fatal. Karena merujuk pada regulasi pasal 13 poin B dan C, tim Maung Bandung bisa saja didegradasi. Pasal itu berbunyi setiap klub yang menolak melanjutkan laga Liga 1 ataupun meninggalkan lapangan sebelum laga selesai mempunyai hukuman yang berat.
Disinggung soal ancaman yang sedang menghantui Persib, manajer Umuh Muchtar angkat suara. Menurutnya Persib tak termasuk pada kategori tim yang meninggalkan lapangan dan tidak menolak main pada tengah pertandingan. Tim pelatih hanya memanggil pemain ke depan technical area guna meracik taktik usai Vladimir Vujovic dikartu merah.
“Itu aturannya dari mana kita kan masih di dalam lapangan, saya masih memberikan pengarahan. Kalau wasit datang nyamperin nanya ini mau dilanjutkan atau tidak, tapi ini tidak ada sama sekali,” jelasnya ketika ditemui di Bandara Husein Sastranegara.
Insiden bermula ketika Vujovic menghentikan secara paksa bomber Persija, Bruno Lopes yang membuatnya dikartu kuning. Tapi Vlado melontarkan kata yang tak pantas sehingga diganjar kartu merah. Umuh pun melakukan protes sambil meminta pemain berkumpul untuk menerima arahan dari tim pelatih untuk jalin konsolidasi.
“Saya sebetulnya masih protes dan semua juga masih berkumpul di dalam lapangan, wasit tidak nyamperin tidak apa, tahu-tahu niup peluit saja. Itu kan ga boleh begitu, kalau wasitnya nyamperin, ditanya, ini dilanjutkan atau tidak, tapi ini kan tidak,” terang Umuh.
Umuh pun mengatakan bahwa kini pihak manajemen sedang siap-siap untuk melayangkan surat protes resmi. Karena menurut Umuh wasit Shaun Robert Evans sangat merugikan timnya di laga kemarin. Tak hanya keputusan sepihak soal WO, dia pun membuat keputusan lain yang dipandang Umuh sebagai hal yang memicu kontroversi.
Di awal pertandingan ada tackle horor Rudi Widodo kepada Kim Jeffrey Kurniawan yang hanya berbuah kartu kuning. Gol Persib pun tak digubris padahal tandukan Ezechiel N’douassel pada tayangan ulang jelas mengoyak jala gawang Persija. Umuh pun mengatakan sudah meminta pengawas pertandingan mengganti wasit sejak turun minum.
“Kita akan tetap protes, kemarin setengah main saya sudah minta diganti wasit, saya ajak pengawas pertandingan melihat tayangan ulang, tapi tidak mau,” jelasnya.
“Saya langsung hubungi pak Edy Rahmayadi (Ketua PSSI), katanya usahakan agar jangan sampai berhenti. Saya juga tidak akan berhenti, saya cuma minta diganti wasitnya. Akhirnya karena lama tidak ada jawaban, wasit juga sudah manggil (saat jeda pertandingan), akhirnya kita main lagi,” tutupnya.

sisi baikna persib ka liga 2, bobotoh mah yakin tetep ngadukung. malah justru bisa jadi ngaronjatkeun pamor liga 2 jadi ngaleuwihi liga 1 na. stasion tv malah leuwih tertarik tawa sahenteuna sarua minatna nayangkeun liga 2 komo mun aya keneh persebaya psis psms persik mah. kedalam tim, ieu kesempatan persib make pamaen2 lokal utamana hasil didikan diklatna sorangan. malah bisa jiga jaman perserikatan pamaen2na. da moal jor2an teuing jiga diliga 1 ari liga 2 mah.
janten upami leres kajantenan ge bobotoh mah teu kedah pusing2. ambil hikmah na we tina perjalanan musim ayeuna. salah bobotoh na keneh nu aral ngucap sina degradasi sagala jadi we diambang dikabulkeun.
nyeri hate aing mah persib di rusak tijero.. gusti mugi dipaparinken whu kaluar ti persib taun payun. amin
shouk sebutin sing nyelametin PERSIB bebas dari APBD saha nya….!!!manehna….!!
Sok lah mun PSSI aya kawani degradasikeun persib,dijamin LIGA 1 jadi cawerang siga liga tarkam, Rek di liga 2 oge,bobotoh mah bakal tetep ngadukung persib,ulah hariwang keur bobotoh mah persib geus jadi jiwa ragana…
PSSI ANDA BERANI???
kamu juga gak boleh gitu mis nyuruh” pemain berhenti bertanding. salah kamu itu mis, mantak ulah sok loba lengeun ka urusan lapangan
Jangankan pemain, pengawas pertandingan juga segen sama wasit asing, inilah pengaruh lama dijajah… Mental kaya gini..
Gandeng siah nu nyebutkeun keun bae Persib ka Liga 2, geus jelas2 teu dianggap WO, apanan dina klasemen ge geus ditulis skorna 1-0, lain 3-0