
Konpers “Dukung dari Rumah”, Selasa 16 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Kompetisi Liga 1 saat ini tengah dilanda paparan Covid-19. Mengakibatkan beberapa personel tim harus dikarantina dan terpaksa absen di pertandingan. Sudah ada dua laga yang ditunda, Madura United vs Persipura Jayapura, dan PSM Makassar vs Persib Bandung.
Dalam regulasi Liga 1 2021/2022, Pasal 52 ayat 7, menyebutkan jika hasil tes antigen tim menyisakan kurang dari 14 pemain, maka klub berhak mengajukan emergency meeting kepada operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk selanjutnya memberikan keputusan soal pelaksanaan pertandingan.
Beberapa klub dirugikan oleh absennya beberapa pemain penting tak terkecuali Persib. Seakan penasaran dengan kebenaran hasil tes yang dilakukan PT LIB, beberapa klub seperti Persebaya melakukan tes secara mandiri. Didapati perbedaan hasil tes, dimana tes yang dilakukan LIB menunjukkan positif sementara tes PCR yang dilakukan mandiri klub mendapati hasil negatif. Kondisi ini dianggap adanya ketidakakuratan data.
Berkaitan dengan ini, Persib menanggapi, bahwasannya ketidakakuratan itu merupakan pernyataan yang tidak tepat. Menurut Direktur Persib Teddy Tjahjono tes PCR tidak 100% sempurna dipengaruhi sensitivitas, spesifikasi, dan waktu pengambilan sample.
“Berkaitan dengan pertanyaan teman-teman media mengenai hasil tes PCR yang dilakukan oleh LIB tidak akurat, menurut kami adalah pernyataan yang tidak tepat. Tidak ada tes PCR yang 100% sempurna, karena suatu hasil tes PCR, sangat di tentukan oleh sensitivitas, spesifikasi, waktu pengambilan sample tes, dan lain-lain,” begitu kata Teddy pada Selasa (8/2/2022).
Persib menghormati regulasi yang berlaku di Liga 1 2021/2022. Termasuk aturan mengenai protokol kesehatan di tengah kompetisi. Tim bersedia melakukan tes antigen/PCR berkala dan tes PCR susulan sebagai verifikasi di 9 jam sebelum pertandingan seperti yang mereka lakukan di laga melawan Bhayangkara FC (6/2/2022) kemarin).
“Persib tentunya selalu menghormati seluruh regulasi dan aturan yang dikeluarkan oleh PT LIB, termasuk dalam hal ini mengenai tes PCR bagi seluruh pemain sebelum bertanding, dan apabila diperlukan tes PCR ulang sebagai bahan perbandingan, asalkan dilakukan dengan koordinasi dan persetujuan dari PT LIB,” terangnya.
“Maka hasil tes ulang PCR tersebut pasti bisa dipakai sebagai dasar untuk seluruh pemain sebelum bertanding, seperti yang kami lakukan 9 jam sebelum pertandingan melawan Bhayangkara FC kemarin,” papar Teddy.
KADU PROFESIONAL
09/02/2022 at 21:51
ah biasa licong wei mafia bermain tarimaken weh dan tibaheula oge maena butut
KADU PROFESIONAL
09/02/2022 at 21:52
mun maenan alus mafia licongwei moal berkutik
KADU PROFESIONAL
09/02/2022 at 21:53
ek lapis kahiji nu maen
ek lapis ka dua anu maen
teu beda jauh maena
bingung
09/02/2022 at 23:04
hasil tes PCR sangat di tentukan oleh sensitivitas, spesifikasi, waktu pengambilan sample tes, dan lain-lain, cenah cek bos persib kitu.
sensitivitas, spesifikasi, waktu pengambilan sample tes anu kumaha tah anu menyebabkan hasilna negatif atawa positip…?
mun enya kitu mah atuh meureun anu positif atw negtif teh asa teu yakin nya, mksd na naha enya aya covid na atwa euweuh…..
ari bayangan uing mah, mun enya aya covidna, mun di pasti hasil tesna positip, mun euweuh covidna, pastina ge hasilna negatif, terlepas aya euweuhna pengaruh anu tadi……
ah lieur ah…..
Iing angga saputra
10/02/2022 at 17:21
Ti baheula gunta ganti wae pemaen.. gs pguh platih.na teu becus ngadon di paksakn.
Si ribert mh gede awak.na bae tp ari otak leutik.
Mnejen persib ti saprak di cekel kusi edy jd kieu jiga nu linglung.
Iing angga saputra
10/02/2022 at 17:24
Persib morosot kieu.. tanggung jwb si teddy tah.