Persib Siapkan Perangkap Guna Hentikan Ketajaman Konate
Monday, 11 November 2019 | 15:16
Tren positif Persib terancam berhenti ketika menjamu Arema di laga lanjutan Liga 1 2019. Singo Edan yang datang dengan misi mencuri poin dan ancaman paling serius hadir dari sosok Makan Konate. Pemain asing asal Mali itu kini sudah mencetak 15 gol serta 9 assist untuk Arema sepanjang musim 2019.
“Konate menurut saya bukan gelandang di dalam tim, dia lebih seperti seorang second striker dan di beberapa laga juga dia lebih berperan sebagai pemain depan,” kata Robert Rene Alberts dalam sesi jumpa pers di Graha Persib, Senin (11/11).
Robert tidak menampik bahwa mantan pemain Persib itu merupakan pemain yang patut diwaspadai. Konate di mata Robert ialah sosok yang sangat berbahaya, karena dia mempunyai kualitas di atas rata-rata. Selain memiliki kemampuan individu, dia juga jadi pemain yang mengutamakan permainan tim.
“Menurut opini saya dia adalah pemain level atas di liga, dia pemain yang fantastis, sangat mobile, dan benar-benar seorang team player, bekerja untuk tim. Selalu berusaha terlibat dalam permainan dan tidak pernah mendapatkan kartu yang tak penting. Dia level top yang profesional,” lanjut Robert.
Dengan pencapaian dia sejauh ini, Konate merupakan sosok yang menjadi aktor utama permainan Arema. Maka dari itu dia menjadi pemain yang paling diperhatikan dan harus dimatikan manuvernya. Sebagai otak serangan, Konate bisa mencetak gol maupun membawa timnya mengalirkan serangan.
“Tentu Konate pemain yang kami perhatikan dan memastikan tidak mendapat ruang yang dia sukai. Jadi kami sudah paham bagaimana menghentikan dia sebagai top skorer Arema saat ini dan menjadi otak serangan tim,” tutup Robert.

Tren positif Persib terancam berhenti ketika menjamu Arema di laga lanjutan Liga 1 2019. Singo Edan yang datang dengan misi mencuri poin dan ancaman paling serius hadir dari sosok Makan Konate. Pemain asing asal Mali itu kini sudah mencetak 15 gol serta 9 assist untuk Arema sepanjang musim 2019.
“Konate menurut saya bukan gelandang di dalam tim, dia lebih seperti seorang second striker dan di beberapa laga juga dia lebih berperan sebagai pemain depan,” kata Robert Rene Alberts dalam sesi jumpa pers di Graha Persib, Senin (11/11).
Robert tidak menampik bahwa mantan pemain Persib itu merupakan pemain yang patut diwaspadai. Konate di mata Robert ialah sosok yang sangat berbahaya, karena dia mempunyai kualitas di atas rata-rata. Selain memiliki kemampuan individu, dia juga jadi pemain yang mengutamakan permainan tim.
“Menurut opini saya dia adalah pemain level atas di liga, dia pemain yang fantastis, sangat mobile, dan benar-benar seorang team player, bekerja untuk tim. Selalu berusaha terlibat dalam permainan dan tidak pernah mendapatkan kartu yang tak penting. Dia level top yang profesional,” lanjut Robert.
Dengan pencapaian dia sejauh ini, Konate merupakan sosok yang menjadi aktor utama permainan Arema. Maka dari itu dia menjadi pemain yang paling diperhatikan dan harus dimatikan manuvernya. Sebagai otak serangan, Konate bisa mencetak gol maupun membawa timnya mengalirkan serangan.
“Tentu Konate pemain yang kami perhatikan dan memastikan tidak mendapat ruang yang dia sukai. Jadi kami sudah paham bagaimana menghentikan dia sebagai top skorer Arema saat ini dan menjadi otak serangan tim,” tutup Robert.

Beli geh wa konate teh. Pan hate na mah masih di persib cenah mah.
Kembalikan Konate, Management selalau tidak peka ketika melepas pemain berkualitas,,,
Menurut pendapat abdi mah Persib mah tong meser Konate makan Atawa Amir nazari meningan saur abdi mah Persib meser striker lokal kangge pelapis striker asing.minimal Persib meser 3 striker lokal Mun tiasa mah Persib candak deui pemain Persib NU baheula contohna Spasojevic ti Bali united, Ferdinand Sinaga ti PSM Makasar hiji deui striker Beto Goncalves.mun Persib meser deui gelandang atau sayap terlalu seeur teuing di lini tengahna.mun tiasa deui mah Persib rengkut deui Victor Igbonefo insya Allah Persib juara mun manajemen sareng pelatih Persib nyadak pemain eta.hiji deui piceun lah hen hen herdiana ganti ku i putu gede Juni a.