Persib Sempat Kandas di Latih Tanding Lawan Pra PON Jabar
Saturday, 13 March 2021 | 20:31
Viscarra berlatih di stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu 10 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Persib menghadirkan lawan dalam sesi uji coba atau yang disebut Robert Alberts sebagai latih tanding. Lawan yang dihadirkan Sabtu (13/3/2021) di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) adalah tim Pra PON Jawa Barat.
Persib kandas 1-2 di game pertama yang dilaksanakan dalam waktu 2×30 menit. Lalu mereka bisa menang di game kedua dalam waktu yang sama dengan skor 2-0. Dari sana Robert Alberts bisa menilai kelemahan tim, serta di titik mana kondisi kebugaran pemainnya.
“Kita bisa lihat, kami menurunkan dua tim dan terlihat hasilnya kita tidak bermain selama satu tahun. Ini hal bagus, pemain bisa tahu ada dimana mereka dan kami bisa memeriksa bagaimana kondisi pemain. Kita baru berlatih dua pekan, itu pun tidak semua pemain terlibat,” ungkap Robert.
Pelatih asal Belanda ini masih memaklumi keadaan anak-anak asuhnya yang belum dalam kondisi terbaik. Ia harus membangun fondasi terlebih dahulu berupa stamina yang kuat guna melanjutkan program/menu latihan ke tahap selanjutnya yang lebih ekstra.
“Kami baru berlatih selama dua pekan, kami masih bekerja dalam hal-hal mendasar, karena kita harus membangun stamina agar berada di level dimana kita bisa berlanjut ke tahap selanjutnya,” terang Robert.
Dari segi permainan proses transisi, penguasaan bola, belum terlalu bisa dikuasai pemain dengan baik. Namun biarlah timnya melalui prosesnya menuju event sebenarnya di kompetisi Liga 1. “Kita bisa melihat kekurangan kecepatan baik dalam menyerang maupun bertahan, penguasaan bola, ini semua tidak kita temukan saat ini,” sebutnya.


Viscarra berlatih di stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu 10 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Persib menghadirkan lawan dalam sesi uji coba atau yang disebut Robert Alberts sebagai latih tanding. Lawan yang dihadirkan Sabtu (13/3/2021) di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) adalah tim Pra PON Jawa Barat.
Persib kandas 1-2 di game pertama yang dilaksanakan dalam waktu 2×30 menit. Lalu mereka bisa menang di game kedua dalam waktu yang sama dengan skor 2-0. Dari sana Robert Alberts bisa menilai kelemahan tim, serta di titik mana kondisi kebugaran pemainnya.
“Kita bisa lihat, kami menurunkan dua tim dan terlihat hasilnya kita tidak bermain selama satu tahun. Ini hal bagus, pemain bisa tahu ada dimana mereka dan kami bisa memeriksa bagaimana kondisi pemain. Kita baru berlatih dua pekan, itu pun tidak semua pemain terlibat,” ungkap Robert.
Pelatih asal Belanda ini masih memaklumi keadaan anak-anak asuhnya yang belum dalam kondisi terbaik. Ia harus membangun fondasi terlebih dahulu berupa stamina yang kuat guna melanjutkan program/menu latihan ke tahap selanjutnya yang lebih ekstra.
“Kami baru berlatih selama dua pekan, kami masih bekerja dalam hal-hal mendasar, karena kita harus membangun stamina agar berada di level dimana kita bisa berlanjut ke tahap selanjutnya,” terang Robert.
Dari segi permainan proses transisi, penguasaan bola, belum terlalu bisa dikuasai pemain dengan baik. Namun biarlah timnya melalui prosesnya menuju event sebenarnya di kompetisi Liga 1. “Kita bisa melihat kekurangan kecepatan baik dalam menyerang maupun bertahan, penguasaan bola, ini semua tidak kita temukan saat ini,” sebutnya.
