Persib, Selayaknya Film Drama
Sunday, 11 October 2015 | 21:13
Sabtu, 10 Oktober 2015. Kembali, Persib harus berhadapan dengan tim yang berasal dari Kalimantan. setelah sebelumnya Persiba, Martapura dan Pusamania Borneo FC. Kemarin, Persib harus berhadapan dengan Mitra Kukar. Kalah di leg pertama, membuat Persib harus dapat memenangkan pertandingan di leg kedua jika ingin menuju partai puncak.
Saya tidak akan terlalu membahas alur pertandingan yang terjadi kemaren, karena saya yakin sebagian Bobotoh meluangkan waktunya untuk menonton pertandingan tersebut entah di rumah bersama keluarga, nonton bareng bersama teman-teman di gedung sate, membuka laptop untuk streaming karena masih harus menyelesaikan pekerjaannya di kantor atau juga datang langsung ke stadion, hingga akhirnya kita menjadi saksi bahwa Persib akan bermain di final!
Jika kita melihat perjalanan Persib di Piala Presiden, saya rasa perjalanan tersebut seperti sebuah film drama. Dibuka dengan sebuah perkenalan yang indah, Persib berhasil melakoni babak grup dengan mulus setelah menjinakan Persiba, Bonek FC dan Martapura di Stadion Si Jalak Harupat tanpa kebobolan dan tanpa terkalahkan. Hinga akhirnya Persib berhasil lolos ke babak 8 besar.
Drama tanpa konflik seperti sayur tanpa garam, akan terasa hambar, tidak akan menarik untuk di tonton dan akan berjalan secara datar. Drawing mempertemukan Persib melawan Pusamania Boreno FC. Persib harus melewati jalan terjal, banyak Bobotoh yang takut Persib kalah oleh hal non teknis saat harus bertanding di babak 8 besar melawan PBFC. Saya membaca berita bahwa Persib diberi bus mogok oleh tuan rumah dan jadwal uji coba lapang yang harus di ubah seenaknya oleh panpel Samarinda. Sungguh licik. Ingin menang dengan cara yang salah.
Hingga mereka harus memberikan psywar-psywar gak penting yang dialamatkan pada Persib untuk menganggu mental dan konsentrasi pemain Persib. Tapi apa boleh buat, Persib yang disini menjadi pemenang harus mengucapkan “selamat tinggal” kepada PBFC, karena kami yang lolos ke babak semifinal dan PBFC harus angkat koper di Piala Presiden dengan agregat 4-4 (menang goal tandang).
Drawing kembali dilakukan oleh Mahaka untuk menentukan empat tim yang akan bertanding. Arema dan Sriwijaya bertemu di semi final dan Persib kembali melawan tim asal Kalimantan lagi, Mitra Kukar. Harus bermain tanpa beberapa pemain pilar seperti Vujovic, Ahmad Jufrianto, Spaso, Hariono dan Zulham Zamrun karena akumulasi kartu dan M.Ridwan yang masih belum sembuh dari cederanya, Persib harus bermain tandang dulu ke Tenggarong.
Bermain dengan tim pelapis tidak membuat nyali Pangeran Biru menciut, Persib datang dengan tekad dan motivasi yang tinggi. Tetapi hasil tak sesuai harapan, Persib kecolongan di menit-menit akhir pertandingan dan harus puas dengan skor 1-0 untuk kemenangan Mitra Kukar. Balas di Bandung sib!
Ribuan Bobotoh pun mungkin akan berharap sama seperti saya, Persib bisa mengatasi Mitra Kukar seperti Persib mengalahkan tim Kalimantan lainnya. Di balik keinginan skuad Persib yang ingin meloloskan klub kebanggan Jawa Barat ini ke partai puncak, ada motivasi lebih yang ingin ditunjukan pemain Persib, mereka ingin membantu Djanur untuk mengakhiri rekor tak pernah menang dari pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra. Dan hasilnya? Para pemain Persib berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-1 (agregat 3-2). Dengan begitu Persib dipastikan lolos ke babak final.
Mental pemain Persib sudah teruji, dua kali Persib harus mengejar defisit goal untuk dapat melaju ke babak selanjutnya seperti yang ditunjukan saat melawan duo Kalimantan, PBFC dan Mitra Kukar. Kita harus di buat senam jantung dulu oleh Persib hingga akhirnya dapat memenangkan pertandingan. Dukungan Bobotoh menjadi motivasi dan meningkatkan mental pemain. Jika kita melihat pada satu tahun yang lalu di Palembang, Persib juga harus bersusah
payah untuk mengantarkan Arema pulang saat semifinal Liga Indonesia. Persib harus tertinggal dulu hingga akhirnya Persib bisa membalas dengan skor 3-1 lewat goal Vujovic, Atep dan Konate. Sedangkan di partai puncak Liga Indonesia, kembali Persib harus tertinggal terlebih dahulu oleh goal Ian Louis Kabes dan dibalas oleh goal bunuh diri Wanggai, lalu Persib sempat unggul lewat goal M Ridwan dan di balas oleh Boaz Salosa hingga skor berakhir imbang 2-2 di waktu normal. Di perpanjangan waktu tak ada sebiji goal pun dari kedua tim hingga akhirnya harus di akhiri dengan adu penalti yang dapat dimenangkan oleh Persib.
Persib akan menghadapi partai final entah di SUGBK, di Stadion Dipta atau stadion-stadion lain yang akan ditunjuk oleh pihak Mahaka untuk menjadi tuan rumah final Piala Presiden 2015. Dimana pun venue-nya, saya rasa dukungan Bobotoh tidak usah diragukan lagi. Kemana pun Persib bertanding selalu ada Bobotoh. Dua pertandingan di Kalimantan kemaren pun membuktikan bahwa ada ratusan bahkan ribuan Bobotoh yang datang langsung menuju Borneo dan Tenggarong meskipun harus menyebrangi pulau. #ModalFinal mungkin tidak akan lama lagi akan menjadi trending topic di twitter seperti final Liga Indonesia 2014 di Palembang.
Lawan di final? Sampai tulisan ini di buat, saya belum mengetahui siapa yang akan menjadi lawan Persib di final. Entah Arema atau pun Sriwijaya. yang terpenting semoga drama yang di isi oleh Persib sebagai pemeran utama ini dapat berakhir dengan Happy Ending! Persib dapat kembali menunjukan mental juara diamana pun tempatnya, siapa pun lawannya dan klimaksnya dapat membawa gelar juara Piala Presiden ke tanah Pasundan. Dan kota Bandung akan kembali berpesta! Mental Juara!
Penulis amatir, sering berkicau di @syachrizal63 dan masih menimba ilmu di Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba

Sabtu, 10 Oktober 2015. Kembali, Persib harus berhadapan dengan tim yang berasal dari Kalimantan. setelah sebelumnya Persiba, Martapura dan Pusamania Borneo FC. Kemarin, Persib harus berhadapan dengan Mitra Kukar. Kalah di leg pertama, membuat Persib harus dapat memenangkan pertandingan di leg kedua jika ingin menuju partai puncak.
Saya tidak akan terlalu membahas alur pertandingan yang terjadi kemaren, karena saya yakin sebagian Bobotoh meluangkan waktunya untuk menonton pertandingan tersebut entah di rumah bersama keluarga, nonton bareng bersama teman-teman di gedung sate, membuka laptop untuk streaming karena masih harus menyelesaikan pekerjaannya di kantor atau juga datang langsung ke stadion, hingga akhirnya kita menjadi saksi bahwa Persib akan bermain di final!
Jika kita melihat perjalanan Persib di Piala Presiden, saya rasa perjalanan tersebut seperti sebuah film drama. Dibuka dengan sebuah perkenalan yang indah, Persib berhasil melakoni babak grup dengan mulus setelah menjinakan Persiba, Bonek FC dan Martapura di Stadion Si Jalak Harupat tanpa kebobolan dan tanpa terkalahkan. Hinga akhirnya Persib berhasil lolos ke babak 8 besar.
Drama tanpa konflik seperti sayur tanpa garam, akan terasa hambar, tidak akan menarik untuk di tonton dan akan berjalan secara datar. Drawing mempertemukan Persib melawan Pusamania Boreno FC. Persib harus melewati jalan terjal, banyak Bobotoh yang takut Persib kalah oleh hal non teknis saat harus bertanding di babak 8 besar melawan PBFC. Saya membaca berita bahwa Persib diberi bus mogok oleh tuan rumah dan jadwal uji coba lapang yang harus di ubah seenaknya oleh panpel Samarinda. Sungguh licik. Ingin menang dengan cara yang salah.
Hingga mereka harus memberikan psywar-psywar gak penting yang dialamatkan pada Persib untuk menganggu mental dan konsentrasi pemain Persib. Tapi apa boleh buat, Persib yang disini menjadi pemenang harus mengucapkan “selamat tinggal” kepada PBFC, karena kami yang lolos ke babak semifinal dan PBFC harus angkat koper di Piala Presiden dengan agregat 4-4 (menang goal tandang).
Drawing kembali dilakukan oleh Mahaka untuk menentukan empat tim yang akan bertanding. Arema dan Sriwijaya bertemu di semi final dan Persib kembali melawan tim asal Kalimantan lagi, Mitra Kukar. Harus bermain tanpa beberapa pemain pilar seperti Vujovic, Ahmad Jufrianto, Spaso, Hariono dan Zulham Zamrun karena akumulasi kartu dan M.Ridwan yang masih belum sembuh dari cederanya, Persib harus bermain tandang dulu ke Tenggarong.
Bermain dengan tim pelapis tidak membuat nyali Pangeran Biru menciut, Persib datang dengan tekad dan motivasi yang tinggi. Tetapi hasil tak sesuai harapan, Persib kecolongan di menit-menit akhir pertandingan dan harus puas dengan skor 1-0 untuk kemenangan Mitra Kukar. Balas di Bandung sib!
Ribuan Bobotoh pun mungkin akan berharap sama seperti saya, Persib bisa mengatasi Mitra Kukar seperti Persib mengalahkan tim Kalimantan lainnya. Di balik keinginan skuad Persib yang ingin meloloskan klub kebanggan Jawa Barat ini ke partai puncak, ada motivasi lebih yang ingin ditunjukan pemain Persib, mereka ingin membantu Djanur untuk mengakhiri rekor tak pernah menang dari pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra. Dan hasilnya? Para pemain Persib berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-1 (agregat 3-2). Dengan begitu Persib dipastikan lolos ke babak final.
Mental pemain Persib sudah teruji, dua kali Persib harus mengejar defisit goal untuk dapat melaju ke babak selanjutnya seperti yang ditunjukan saat melawan duo Kalimantan, PBFC dan Mitra Kukar. Kita harus di buat senam jantung dulu oleh Persib hingga akhirnya dapat memenangkan pertandingan. Dukungan Bobotoh menjadi motivasi dan meningkatkan mental pemain. Jika kita melihat pada satu tahun yang lalu di Palembang, Persib juga harus bersusah
payah untuk mengantarkan Arema pulang saat semifinal Liga Indonesia. Persib harus tertinggal dulu hingga akhirnya Persib bisa membalas dengan skor 3-1 lewat goal Vujovic, Atep dan Konate. Sedangkan di partai puncak Liga Indonesia, kembali Persib harus tertinggal terlebih dahulu oleh goal Ian Louis Kabes dan dibalas oleh goal bunuh diri Wanggai, lalu Persib sempat unggul lewat goal M Ridwan dan di balas oleh Boaz Salosa hingga skor berakhir imbang 2-2 di waktu normal. Di perpanjangan waktu tak ada sebiji goal pun dari kedua tim hingga akhirnya harus di akhiri dengan adu penalti yang dapat dimenangkan oleh Persib.
Persib akan menghadapi partai final entah di SUGBK, di Stadion Dipta atau stadion-stadion lain yang akan ditunjuk oleh pihak Mahaka untuk menjadi tuan rumah final Piala Presiden 2015. Dimana pun venue-nya, saya rasa dukungan Bobotoh tidak usah diragukan lagi. Kemana pun Persib bertanding selalu ada Bobotoh. Dua pertandingan di Kalimantan kemaren pun membuktikan bahwa ada ratusan bahkan ribuan Bobotoh yang datang langsung menuju Borneo dan Tenggarong meskipun harus menyebrangi pulau. #ModalFinal mungkin tidak akan lama lagi akan menjadi trending topic di twitter seperti final Liga Indonesia 2014 di Palembang.
Lawan di final? Sampai tulisan ini di buat, saya belum mengetahui siapa yang akan menjadi lawan Persib di final. Entah Arema atau pun Sriwijaya. yang terpenting semoga drama yang di isi oleh Persib sebagai pemeran utama ini dapat berakhir dengan Happy Ending! Persib dapat kembali menunjukan mental juara diamana pun tempatnya, siapa pun lawannya dan klimaksnya dapat membawa gelar juara Piala Presiden ke tanah Pasundan. Dan kota Bandung akan kembali berpesta! Mental Juara!
Penulis amatir, sering berkicau di @syachrizal63 dan masih menimba ilmu di Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba

postingana mmbuat saya merinding kang! hade! mudah2an persib juara deui aamiin!
terharu baca semua artikelna kang, saya sampe ngeclakn ci mata…maju terus persib ku yakin di piala presiden taun ieu juara deui…bravo
Alhamdulillah, akhirna namah persib juara deui kang✌
Happy endingna sae pisan..
Biasalah boga lalakon mah sok eleh heula..
Leres pisan siga film drama yg menegangkan..
Lahh pokona mah PERSIB taya dua na..
HIDUPP PERSIB ..!!!!!!!!!