Persib Protes Bukan Karena Gol Persela
Saturday, 21 April 2012 | 22:15Bukan persoalan bola tersebut sudah melewati garis gawang, namun bola dianggap terlebih dahulu keluar dari lapangan. Itulah protes yang dilakukan kubu Persib Bandung atas gol pertama Persela Lamongan dalam pertandingan di Stadion Surajaya Lamongan, Sabtu 21 April.
Hal itu diutarakan pelatih Persib Robby Darwis dalam konferensi pers usai pertandingan. Kendati kubu Persib meyakini bahwa gol itu tidak sah, dan sempat mogok main sekitar 5 menit, Robby meminta kepada anak asuhnya untuk kembali melanjutkan pertandingan. Menurutnya, keputusan wasit tetap mutlak di lapangan.
“Kami protes bukan masalah golnya. Awalnya aja yang ga mengerti sama sekali. Bola udah out, ditendang ke dalem, kena badan Abanda, kemudian bola masuk. Itu aja yang sepengetahuan kita,” papar Robby.
Setelah 5 menit terjadi aksi protes dari Persib yang meninggalkan lapangan, akhirnya sisa babak pertama dilanjutkan. Menurut Robby, keputusan wasit di lapangan adalah mutlak.
“Ya memang kita harus terima. Kalau memang itu out atau memang terjadi gol, otomatis itu harus diikuti juga. Tapi kan kejadian ini banyak terjadi dan bisa terjadi di pertandingan,” ungkap Robby.
Gol pertama Persela yang dicetak Roman Gullian pada menit 45, dinilai memecahkan konsentrasi bermain Abanda Herman cs. Namun terlepas dari gol pertama Persela, Persib tetap menderita kekalahan 1-3 dari tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. Robby mengakui anak asuhnya banyak melakukan kesalahan sendiri dan terlalu banyak kehilangan bola di lapangan tengah.
“Itu makanya, di tengahnya terlalu gampang kehilangan bola. Kita udah susah-susah dapet bola tapi mensuplainya engga terlalu tengah. Jadi salah-salah terus,” aku Robby.

Bukan persoalan bola tersebut sudah melewati garis gawang, namun bola dianggap terlebih dahulu keluar dari lapangan. Itulah protes yang dilakukan kubu Persib Bandung atas gol pertama Persela Lamongan dalam pertandingan di Stadion Surajaya Lamongan, Sabtu 21 April.
Hal itu diutarakan pelatih Persib Robby Darwis dalam konferensi pers usai pertandingan. Kendati kubu Persib meyakini bahwa gol itu tidak sah, dan sempat mogok main sekitar 5 menit, Robby meminta kepada anak asuhnya untuk kembali melanjutkan pertandingan. Menurutnya, keputusan wasit tetap mutlak di lapangan.
“Kami protes bukan masalah golnya. Awalnya aja yang ga mengerti sama sekali. Bola udah out, ditendang ke dalem, kena badan Abanda, kemudian bola masuk. Itu aja yang sepengetahuan kita,” papar Robby.
Setelah 5 menit terjadi aksi protes dari Persib yang meninggalkan lapangan, akhirnya sisa babak pertama dilanjutkan. Menurut Robby, keputusan wasit di lapangan adalah mutlak.
“Ya memang kita harus terima. Kalau memang itu out atau memang terjadi gol, otomatis itu harus diikuti juga. Tapi kan kejadian ini banyak terjadi dan bisa terjadi di pertandingan,” ungkap Robby.
Gol pertama Persela yang dicetak Roman Gullian pada menit 45, dinilai memecahkan konsentrasi bermain Abanda Herman cs. Namun terlepas dari gol pertama Persela, Persib tetap menderita kekalahan 1-3 dari tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. Robby mengakui anak asuhnya banyak melakukan kesalahan sendiri dan terlalu banyak kehilangan bola di lapangan tengah.
“Itu makanya, di tengahnya terlalu gampang kehilangan bola. Kita udah susah-susah dapet bola tapi mensuplainya engga terlalu tengah. Jadi salah-salah terus,” aku Robby.

ceuk aink mah persib teh kudu tonk waka geude hulu heula
ayeuna mah persib teh loba teuing susumbar lah
saeutik saeutik nyalahkeun wasit
tapi eta ketang persib mah rek eleh rek menang teuteup wasit anu di salahkeun !!!!!
GANTI MANAJER DAN PELATIH PERSIB, PASTI OK.
KHUSUS UNTUK MANAJER PRIORITAS 1 UNTUK DIGANTI.
ah lieur mikiran Persib waeteh meni eweuh hasilna pisan .. ainkmah mening ngurus pamajikan weh jeung budak . puguh aya mangfaatna
ah loba alasan pisan, wajar ari eleh mah, da maen na oge goreng,,