‘Persib Masih Muda’ Untuk Level Asia
Monday, 01 June 2015 | 15:23
Ibaratnya Persib Bandung masih terlalu muda untuk menjalani kompetisi Asia. Setuju atau tidak, ya begitulah kiranya apa yang dilihat mantan pemain Persib Sutiono Lamso. Kekalahan Maung Bandung atas raksasa Hongkong, Kitchee SC, dengan skor 0-2 di fase 16 besar AFC Cup 2015 menandakan Pangeran Biru harus menyelam lebih dalam untuk mengukur kekuatan lawan-lawannya di Asia.
“Kalau dibandingkan dengan lawannya yang kemarin (Kitchee), Persib agak kurang di jam terbang di level Asia. Secara pemain juga lawan lebih siap,” tutur Sutiono pada Minggu (31/5).
Persib masih terlalu muda, maklum pada tahun 2015 ini klub asal Bandung itu baru lagi berpartisipasi di ajang Asia setelah terakhir kali ambil bagian pada tahun 1995. Tim arahan Emral Abus ini terlihat masih meraba-raba gaya permainan lawannya. Berbeda dengan tim dari Indonesia lain yang ikut mager di AFC Cup, Persipura Jayapura. Andai saja bila tidak terkendala visa pemain asing tim lawan, tim Mutiara Hitam bisa saja menghantam wakil Malaysia Pahang FA dan melaju ke babak 8 besar.
“Karena Persib masih meraba-raba, istilahnya belum tahu gaya permainan di level-level Asia. Lihat saja Persipura, kalau saja mereka bisa lanjut mungkin bisa lolos sampai semifinal lagi, karena mereka sudah tahu peta kekuatan lawan di Asia. Sementara kita baru kan,” jelas Sutiono berpendapat.
“Meskipun sudah tahu lawan yang akan dihadapi seperti ini seperti itu, tapi kan pada kenyataannya ketika bertanding banyak berbeda dan itu terlihat di pertandingan terakhir kemarin, lawan bisa menguasai pertandingan dan bermain dengan tenang,” lanjutnya.
Sutiono cukup salut dengan tim Kitchee SC, di babak kedua contohnya, bermain di depan dukungan bobotoh Ridwan dkk berulang kali mengurung pertahanan peraih treble winner liga domestik Hongkong itu. Ketenangan, konsentrasi dan disiplin tetap dipertahankan anak asuhan Jose Molina sepanjang 90 menit, demi mempertahankan kemenangan.
“Padahal mereka bermain di kandang Persib yang katanya mempunyai fanatisme bobotoh yang fanatik, tapi mereka begitu tenang menahan gempuran Persib dan sangat leluasa menyerang,” katanya.
Sutiono pun menyampaikan pesannya pribadi untuk Persib. Skuat Biru disarankan agar tidak menyamakan pertandingan AFC Cup dengan laga persahabatan uji coba internasional. Meskipun yang diladeni adalah tim luar negeri tapi kesungguhan dalam bermain tidak sepanas saat mengikuti kompetisi.
“Jangan disamain ketika Persib melakukan uji coba dengan tim luar, toh itu hanya sebatas persahabatan dan mungkin saja lawan tidak bermain serius, mereka hanya hiburan saja. Sebetulnya itu tidak menjadi tolok ukur, beda dengan kompetisi, yang bermain mempertaruhkan segalanya,” pungkasnya.


Ibaratnya Persib Bandung masih terlalu muda untuk menjalani kompetisi Asia. Setuju atau tidak, ya begitulah kiranya apa yang dilihat mantan pemain Persib Sutiono Lamso. Kekalahan Maung Bandung atas raksasa Hongkong, Kitchee SC, dengan skor 0-2 di fase 16 besar AFC Cup 2015 menandakan Pangeran Biru harus menyelam lebih dalam untuk mengukur kekuatan lawan-lawannya di Asia.
“Kalau dibandingkan dengan lawannya yang kemarin (Kitchee), Persib agak kurang di jam terbang di level Asia. Secara pemain juga lawan lebih siap,” tutur Sutiono pada Minggu (31/5).
Persib masih terlalu muda, maklum pada tahun 2015 ini klub asal Bandung itu baru lagi berpartisipasi di ajang Asia setelah terakhir kali ambil bagian pada tahun 1995. Tim arahan Emral Abus ini terlihat masih meraba-raba gaya permainan lawannya. Berbeda dengan tim dari Indonesia lain yang ikut mager di AFC Cup, Persipura Jayapura. Andai saja bila tidak terkendala visa pemain asing tim lawan, tim Mutiara Hitam bisa saja menghantam wakil Malaysia Pahang FA dan melaju ke babak 8 besar.
“Karena Persib masih meraba-raba, istilahnya belum tahu gaya permainan di level-level Asia. Lihat saja Persipura, kalau saja mereka bisa lanjut mungkin bisa lolos sampai semifinal lagi, karena mereka sudah tahu peta kekuatan lawan di Asia. Sementara kita baru kan,” jelas Sutiono berpendapat.
“Meskipun sudah tahu lawan yang akan dihadapi seperti ini seperti itu, tapi kan pada kenyataannya ketika bertanding banyak berbeda dan itu terlihat di pertandingan terakhir kemarin, lawan bisa menguasai pertandingan dan bermain dengan tenang,” lanjutnya.
Sutiono cukup salut dengan tim Kitchee SC, di babak kedua contohnya, bermain di depan dukungan bobotoh Ridwan dkk berulang kali mengurung pertahanan peraih treble winner liga domestik Hongkong itu. Ketenangan, konsentrasi dan disiplin tetap dipertahankan anak asuhan Jose Molina sepanjang 90 menit, demi mempertahankan kemenangan.
“Padahal mereka bermain di kandang Persib yang katanya mempunyai fanatisme bobotoh yang fanatik, tapi mereka begitu tenang menahan gempuran Persib dan sangat leluasa menyerang,” katanya.
Sutiono pun menyampaikan pesannya pribadi untuk Persib. Skuat Biru disarankan agar tidak menyamakan pertandingan AFC Cup dengan laga persahabatan uji coba internasional. Meskipun yang diladeni adalah tim luar negeri tapi kesungguhan dalam bermain tidak sepanas saat mengikuti kompetisi.
“Jangan disamain ketika Persib melakukan uji coba dengan tim luar, toh itu hanya sebatas persahabatan dan mungkin saja lawan tidak bermain serius, mereka hanya hiburan saja. Sebetulnya itu tidak menjadi tolok ukur, beda dengan kompetisi, yang bermain mempertaruhkan segalanya,” pungkasnya.

Kesalahan PERSIB di level Asia adalah …. Tidak memakai Striker Asing, telat beli … hadeeeeeeeeeeeuh