Persib Era Dejan Antonic
Thursday, 07 April 2016 | 13:26Kepergian sementara Djadjang Nurdjaman ke Italia membuat kursi pelatih PERSIB BANDUNG kosong.Dan atas saran coach Djanur dan rapat managemen Persib memilih Dejan Antonic sebagai penggantinya.Beribu harapan ada di pundak Dejan untuk menjaga reputasi Persib sebagai tim besar di Indonesia, dan juga munculnya bibit-bibit baru Asli Urang Sunda (Bandung pada khususnya) yang kini sepertinya bibit itu telah menjadi bunga kecil yang akan terus berkembang (Gian zola, Febri Haryadi). Di awal kepelatihannya, Dejan melakukan perekrutan pemain mulai dari orang-orang kepercayaannya sebelum di Persib, juga memulangkan kembali Vladimir Vujovic dan merekrut pemain papan atas Indonesia macam Purwaka Yudhi,Samsul Arif, Yanto Basna dan Robertino Pugliara (tambahkan bila ada yang kurang).
Mengawali uji coba melawan tim selevel dengan Bali United, Persib bisa mengalahkan lawannya, tapi entah kenapa saya kurang puas melihat pertandingan di malam itu. Iya, ada yang kurang BARISAN PARA MANTAN yang sampai saat ini saya masih menginginkan mereka untuk bermain di Persib meskipun di antara mereka sudah berumur (Firman Utina, M Ridwan, Supardi).
Ahhhhhhh syudahlah jangan memikirkan mantan, lebih baik kita menyayangi mereka yang kini sedang menjaga HATI BOBOTOH untuk membela tim kesayangannya tetap eksis di kancah persepakbolaan Indonesia.
Tentang Strategi Dejan
Kembali ke laptop !!
Sebelum mengikuti Bali Island Cup, Dejan dan managemen tengah sibuk meeting ceunah untuk menentukan turnamen mana yang akan diikuti oleh Persib karena pada saat itu banyak sekali undangan untuk Persib mengikuti “tarkam”, bahkan sampai ada yang rela mengundurkan jadwal kick off turnamen tersebut demi menunggu keputusan coach Dejan dan akhirnya turnamen itu kembali dipercepat pelaksanaannya karena Persib memilih tidak ikut turnamen tersebut dengan alasan coach Dejan terlalu banyak peserta yang akan mereka jumpai di “LIGA” nanti. Ya saya rasa keputusan coach Dejan tepat, selain menghindari strategi yang akan terbaca oleh lawan-lawan sebelum “LIGA” dimulai, juga menurut saya sebagai Bobotoh yang mencintai Persib, tidak rela melihat tim kesayangannya meraih hasil kurang memuaskan di turnamen tersebut karena dengan pemain-pemain yang bisa dibilang setengahnya muka baru juga dihuni pemain “muda”, dan pembentukan tim yang belum lama berlatih belum saatnya Persib terjun melawan tim selevel dalam sebuah turnamen intina BISI NGERAKEUN.
Bali Island Cup dituntaskan oleh Persib dengan menjadi runner-up di bawah Arema sebagai juara grup. Keesokan harinya setelah turnamen ini selesai, Dejan barulah merasakan bagaimana rasanya menjadi pelatih tim besar di Indonesia, ya besar dalam artian bukan hanya dari prestasi saja tapi juga histori dan HARAPAN yang sangat besar dari bobotoh untuk tim kebanggaannya bisa berprestasi. Ya memang Dejan saat itu banyak menerima kritik akan taktik dan strategi yang dia terapkan di Persib sebagai pelatih berlisensi UEFA Pro. Dejan pun berencana melakukan Training Centre di Ciamis, namun sayang keinginannya tidak terwujud karena Asprov Jabar dalam berita sendiri mengatakan memaksa Wa Haji untuk melakukan uji coba stadion yang akan dijadikan venue PON Jabar melawan PS POLRI.
Di saat bersamaan Bobotoh diberi kejutan oleh coach Dejan dengan datangnya Yanto Basna dan Juan Carlos Rodriguez Belencoso (mun salah namina maklum nya), optimisme tinggi pun muncul kembali dari bobotoh untuk Persib yang akan berprestasi di Piala Bhayangkara.
Ya pertandingan lawan Mitra Kukar di partai pertama dilalui Persib dengan meraih hasil imbang, ya imbang dua-duana maen butut imbang kan. Bobotoh kembali mengkritik strategi Dejan di pertandingan ini maen bung-beung teu puguh lain permainan Persib dan benar kata Wa Haji seri di kandang sama aja kalah, dan yang membuat bobotoh kecewa bukan karena lawan tampil bagus, tapi karena Persib maen na oge butut. Lawan PBFC, PS TNI, SFC sedikit menghilangkan rasa kecewa bobotoh akan strategi bung-beung teu puguh ala coach Dejan. Namun di semifinal melawan Bali United, bobotoh harus puas melihat permainan Persib yang kurang greget malam itu. Meskipun memang Persib melaju ke Final, tapi buat bobotoh yang berselera tinggi permainan seperti itu meninggalkan rasa hariwang yang teramat dalam untuk menatap final melawan tim yang selevel, bahkan menurut saya pribadi Arema lebih unggul dari segi mental dimana di sana dihuni pemain-pemain senior yang malang melintang di klub-klub besar Indonesia dan langganan Timnas (sesuatu yang sangat berpengaruh untuk partai final). Dan lagi-lagi bobotoh dibuat heran dan hariwang karena melihat artikel dari situs yang menganalisa sepakbola dengan judul “Perbedaan Latihan Terakhir Arema dan Persib Bandung” (kurang leuwih judul na kitu). Ya latihan terakhir pada umumnya dilakukan untuk menghadapi pertandingan esok harinya menyiapkan taktik/strategi yang akan digunakan pada pertandingan. Dan miris ketika saya membaca isi artikel tersebut tentang buruknya crossing pemain-pemain Persib dalam latihan yang kamana wae najongna. Dan saya yang tidak melihat latihan terakhir Persib, keesokan harinya pada Minggu, 3 April 2016, saya melihat hasil dari latihan terakhir Persib kemarin, ya begitulah teu kudu diomongkeun deui lah cape.
Namun sambil mengkhayal dan ngomong sorangan bari nungguan tunduh saya bicara sendiri “piraku Persib maen di liga make strategi kieu, ahh moal. Kan ceuk kuch Dejan oge Persib rahasiakan formasi sebelum liga”. Ya benar atau tidak, percaya nggak percaya, mudah-mudahan strategi coach Dejan menyembunyikan strategi asli Maung Bandung yang tidak mau bertemu lawan yang akan dihadapinya di liga sebelum liga dimulai benar adanya. Karena logikanya tim-tim di Eropa tidak pernah memasang target tinggi di ajang pramusim untuk mencari kerangka tim dan pakem permainan yang akan dipakai. Dan Dejan yang berlisensi UEFA Pro sepertinya paham akan istilah tersebut. SEMOGA !!!!
Dan untuk coach lebih tenang lagi, boleh mengkritiki wasit tapi tetap dengan aturan yang ada karena kawan-kawan anda yang berlisensi sama UEFA Pro di Liga Eropa sana, rasanya jarang sekali saya melihat pelatih masuk ke dalam lapangan saat pertandingan belum usai. Keep Calm Sir, kami mengkritik bukan membenci dan untuk membuatmu tidak nyaman di kursimu, tapi kami ingin coach menyimpan sejarah manis di Persib dan yang terpenting PERSIB JUARA!!!!
Dan untuk pemain Persib yang budiman, bersiaplah menerima kritik di saat permainan kalian tidak sesuai dengan janji-janji, buaian dan pujian-pujian kalian (bobotoh luar biasa). Karena kami bukan supporter biasa yang hanya bisa membenci lawan dan berhenti mendukung tim kesayangan di saat kalah. Dan yang harus kalian ingat, bobotoh selerana tinggi. Di Persib tidak cukup menang banyak gol tapi maen na oge kudu kelas. Tak perlu mengancam akan blok akun kami karena kami pun tidak peduli jika kalian hanya basa-basi tanpa prestasi, siap-siap pergi dan kami tidak akan mencari. Dan jika kalian tidak bisa memberi kemenangan, kami rela dan ikhlas ditinggalkan dan kami tidak akan merindukan kalian.
HIDUP PERSIB!
PERSIB AKAN SELALU HIDUP
TAHUN INI, TAHUN DEPAN, ATAU TAHUN-TAHUN SETERUSNYA KAMI PASTI JUARA !!!
Penulis pemilik akun @RahmanBudiana

Kepergian sementara Djadjang Nurdjaman ke Italia membuat kursi pelatih PERSIB BANDUNG kosong.Dan atas saran coach Djanur dan rapat managemen Persib memilih Dejan Antonic sebagai penggantinya.Beribu harapan ada di pundak Dejan untuk menjaga reputasi Persib sebagai tim besar di Indonesia, dan juga munculnya bibit-bibit baru Asli Urang Sunda (Bandung pada khususnya) yang kini sepertinya bibit itu telah menjadi bunga kecil yang akan terus berkembang (Gian zola, Febri Haryadi). Di awal kepelatihannya, Dejan melakukan perekrutan pemain mulai dari orang-orang kepercayaannya sebelum di Persib, juga memulangkan kembali Vladimir Vujovic dan merekrut pemain papan atas Indonesia macam Purwaka Yudhi,Samsul Arif, Yanto Basna dan Robertino Pugliara (tambahkan bila ada yang kurang).
Mengawali uji coba melawan tim selevel dengan Bali United, Persib bisa mengalahkan lawannya, tapi entah kenapa saya kurang puas melihat pertandingan di malam itu. Iya, ada yang kurang BARISAN PARA MANTAN yang sampai saat ini saya masih menginginkan mereka untuk bermain di Persib meskipun di antara mereka sudah berumur (Firman Utina, M Ridwan, Supardi).
Ahhhhhhh syudahlah jangan memikirkan mantan, lebih baik kita menyayangi mereka yang kini sedang menjaga HATI BOBOTOH untuk membela tim kesayangannya tetap eksis di kancah persepakbolaan Indonesia.
Tentang Strategi Dejan
Kembali ke laptop !!
Sebelum mengikuti Bali Island Cup, Dejan dan managemen tengah sibuk meeting ceunah untuk menentukan turnamen mana yang akan diikuti oleh Persib karena pada saat itu banyak sekali undangan untuk Persib mengikuti “tarkam”, bahkan sampai ada yang rela mengundurkan jadwal kick off turnamen tersebut demi menunggu keputusan coach Dejan dan akhirnya turnamen itu kembali dipercepat pelaksanaannya karena Persib memilih tidak ikut turnamen tersebut dengan alasan coach Dejan terlalu banyak peserta yang akan mereka jumpai di “LIGA” nanti. Ya saya rasa keputusan coach Dejan tepat, selain menghindari strategi yang akan terbaca oleh lawan-lawan sebelum “LIGA” dimulai, juga menurut saya sebagai Bobotoh yang mencintai Persib, tidak rela melihat tim kesayangannya meraih hasil kurang memuaskan di turnamen tersebut karena dengan pemain-pemain yang bisa dibilang setengahnya muka baru juga dihuni pemain “muda”, dan pembentukan tim yang belum lama berlatih belum saatnya Persib terjun melawan tim selevel dalam sebuah turnamen intina BISI NGERAKEUN.
Bali Island Cup dituntaskan oleh Persib dengan menjadi runner-up di bawah Arema sebagai juara grup. Keesokan harinya setelah turnamen ini selesai, Dejan barulah merasakan bagaimana rasanya menjadi pelatih tim besar di Indonesia, ya besar dalam artian bukan hanya dari prestasi saja tapi juga histori dan HARAPAN yang sangat besar dari bobotoh untuk tim kebanggaannya bisa berprestasi. Ya memang Dejan saat itu banyak menerima kritik akan taktik dan strategi yang dia terapkan di Persib sebagai pelatih berlisensi UEFA Pro. Dejan pun berencana melakukan Training Centre di Ciamis, namun sayang keinginannya tidak terwujud karena Asprov Jabar dalam berita sendiri mengatakan memaksa Wa Haji untuk melakukan uji coba stadion yang akan dijadikan venue PON Jabar melawan PS POLRI.
Di saat bersamaan Bobotoh diberi kejutan oleh coach Dejan dengan datangnya Yanto Basna dan Juan Carlos Rodriguez Belencoso (mun salah namina maklum nya), optimisme tinggi pun muncul kembali dari bobotoh untuk Persib yang akan berprestasi di Piala Bhayangkara.
Ya pertandingan lawan Mitra Kukar di partai pertama dilalui Persib dengan meraih hasil imbang, ya imbang dua-duana maen butut imbang kan. Bobotoh kembali mengkritik strategi Dejan di pertandingan ini maen bung-beung teu puguh lain permainan Persib dan benar kata Wa Haji seri di kandang sama aja kalah, dan yang membuat bobotoh kecewa bukan karena lawan tampil bagus, tapi karena Persib maen na oge butut. Lawan PBFC, PS TNI, SFC sedikit menghilangkan rasa kecewa bobotoh akan strategi bung-beung teu puguh ala coach Dejan. Namun di semifinal melawan Bali United, bobotoh harus puas melihat permainan Persib yang kurang greget malam itu. Meskipun memang Persib melaju ke Final, tapi buat bobotoh yang berselera tinggi permainan seperti itu meninggalkan rasa hariwang yang teramat dalam untuk menatap final melawan tim yang selevel, bahkan menurut saya pribadi Arema lebih unggul dari segi mental dimana di sana dihuni pemain-pemain senior yang malang melintang di klub-klub besar Indonesia dan langganan Timnas (sesuatu yang sangat berpengaruh untuk partai final). Dan lagi-lagi bobotoh dibuat heran dan hariwang karena melihat artikel dari situs yang menganalisa sepakbola dengan judul “Perbedaan Latihan Terakhir Arema dan Persib Bandung” (kurang leuwih judul na kitu). Ya latihan terakhir pada umumnya dilakukan untuk menghadapi pertandingan esok harinya menyiapkan taktik/strategi yang akan digunakan pada pertandingan. Dan miris ketika saya membaca isi artikel tersebut tentang buruknya crossing pemain-pemain Persib dalam latihan yang kamana wae najongna. Dan saya yang tidak melihat latihan terakhir Persib, keesokan harinya pada Minggu, 3 April 2016, saya melihat hasil dari latihan terakhir Persib kemarin, ya begitulah teu kudu diomongkeun deui lah cape.
Namun sambil mengkhayal dan ngomong sorangan bari nungguan tunduh saya bicara sendiri “piraku Persib maen di liga make strategi kieu, ahh moal. Kan ceuk kuch Dejan oge Persib rahasiakan formasi sebelum liga”. Ya benar atau tidak, percaya nggak percaya, mudah-mudahan strategi coach Dejan menyembunyikan strategi asli Maung Bandung yang tidak mau bertemu lawan yang akan dihadapinya di liga sebelum liga dimulai benar adanya. Karena logikanya tim-tim di Eropa tidak pernah memasang target tinggi di ajang pramusim untuk mencari kerangka tim dan pakem permainan yang akan dipakai. Dan Dejan yang berlisensi UEFA Pro sepertinya paham akan istilah tersebut. SEMOGA !!!!
Dan untuk coach lebih tenang lagi, boleh mengkritiki wasit tapi tetap dengan aturan yang ada karena kawan-kawan anda yang berlisensi sama UEFA Pro di Liga Eropa sana, rasanya jarang sekali saya melihat pelatih masuk ke dalam lapangan saat pertandingan belum usai. Keep Calm Sir, kami mengkritik bukan membenci dan untuk membuatmu tidak nyaman di kursimu, tapi kami ingin coach menyimpan sejarah manis di Persib dan yang terpenting PERSIB JUARA!!!!
Dan untuk pemain Persib yang budiman, bersiaplah menerima kritik di saat permainan kalian tidak sesuai dengan janji-janji, buaian dan pujian-pujian kalian (bobotoh luar biasa). Karena kami bukan supporter biasa yang hanya bisa membenci lawan dan berhenti mendukung tim kesayangan di saat kalah. Dan yang harus kalian ingat, bobotoh selerana tinggi. Di Persib tidak cukup menang banyak gol tapi maen na oge kudu kelas. Tak perlu mengancam akan blok akun kami karena kami pun tidak peduli jika kalian hanya basa-basi tanpa prestasi, siap-siap pergi dan kami tidak akan mencari. Dan jika kalian tidak bisa memberi kemenangan, kami rela dan ikhlas ditinggalkan dan kami tidak akan merindukan kalian.
HIDUP PERSIB!
PERSIB AKAN SELALU HIDUP
TAHUN INI, TAHUN DEPAN, ATAU TAHUN-TAHUN SETERUSNYA KAMI PASTI JUARA !!!
Penulis pemilik akun @RahmanBudiana

mantep lur tulisan na..
in Djanur we trust! turutan strategi Djanur ameh teu bung beung teu puguh sir.
Keren pisan kang ulasan nana, objektif dan sangat mewakili keinginan serta harapan bobotoh sa’alam dunya. sangat inspiratif, semoga tulisan ini dibaca ku kang dejan jeung para pemain persib anu lainna, biar nyaho semuanya, bahwa kalau mau jadi idola dan populer di persib tunjukan prestasi bukan sanjungan bahwa bobotoh luar biasa,,,memang kita mah sudah luar biasa ti baheula keneh zaman kolot-kolot baheula lain..?
Sukses persib, sukses bobotoh..!!
poin nu kuring satuju pisan; pemain nu kaluar adalah masa lalu. teu adil atuh mun urang masih keneh ngarepkeun maranehna masih jadi pemain persib bari nyepelekeun pemain nu aya ayeuna. salian ti profesionalisme, kuring yakin pemain ayeuna bangga bisa gabung jeung persib, wajar saumpama maranehna hayang jadi bagian kebanggaan bobotoh/warga jabar. sbg pendukung & pencinta persib, tugasna “ngadukung nu aya ayeuna di persib”. pamaen nu kaluar kamari kumaha?
emang aing mikiran?!!
Hade pisan mang tulisanna, anu sy hayang komen ka dejan teh, naha loba nyokot pemaen ti luar padahal mah manfaatkeun pemaen nu geus aya.. Eta pelatih nu hade mah (lihat leicester) . Ari rek ngabangun tim mah mending pemaen ngora kabeh..eleh menang urusan engke.. Tapi Harepan pasti juara
bedana liecester mah lain tim juara jadi eleh menang ge eweuh nu paduli,jadi palatih teu tertekan,beda sareng persib mah jauh,,,
target selalu juara,expektasi bobotoh hoyong juara,,,eta anu beda,tekanan juara tea kang,beurat atuh,,,sok mun jadi pamain persib mah mental kudu kuat,mun henteu teh di hina2 atuh,,,
sok bobotoh anu santun mah ngeritikna kudu cerdas,tong aya unsur hinaan ka pamain,urang dukung we ayeuna mah,da bobotoh mah pan pelopor suporter santun di indonesia,keun suporter nu kampungam mah ti tim lain we,,,
bravoo persib juaraaa,,,
paragraf terakhir tegep pisan kang ,,.satuju pisan
“Persib tidak cukup menang banyak gol tapi maen na oge kudu kelas. Tak perlu mengancam akan blok akun kami karena kami pun tidak peduli jika kalian hanya basa-basi tanpa prestasi”
Eleh ge ari maen alus mah teu pati teuing nyeri hate, Urang moal kesel, moal ambek enya ge perih hate ari persib eleh. ieu mah katana teh TIM PAPAN ATAS, anu MANDIRI, REA SPONSOR, PEMAIN BINTANG MUNGKUL, Pelatih BerLISENSI UEFA Pro ari maen bung beng teu puguh, menang bola tajong kaluhur bari teu puguh kasaha-sahana
kang dejan kudu bisa jaga emosi,sarua ka pamain oge emosi kudu di jaga,,,
aya istilah ceuk sir alex ferguson mah,pamain anu hebat sudah pasti pamain anu bisa jaga emosi,,,
aya berita menarik,sebernanya skema di latihan sareng pas main teh beda,jadi pas bertanding teh si skema teh teu di jalan keun ku pamain,eta beritana di cnn indonesia,,,
mudah2an persib bisa juara dengan permaianan indahnya,,,
MANTAP ARTIKEL NA CE’ES KU !!
Ternyata loba keneh nu melek lapangan 🙂
sugan teh ayena jelema ges karacunan DFC 🙁
Nuhun ce’es ku kanggo artikel na
Hampura kang ari DFC teh naonnaon..
punteun nya ka kang danendra nyarios th ulah sagawayah lah, da persib mh tim juara atuh lain tim ecek ecek, piraku kudu nurunkeun pemain muda nu eweuhan pisan mentalna, mikir geura danendra kalah rudet aing mh neuleu komenan sia mh matak rungsing!