
Persiapan tidak ideal, pemain tidak komplit menjalani Piala Jenderal Sudirman (2015). Maung Bandung masih mampu menebar ancaman di laga pembuka Grup C di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Secara dramatis Firman Utina cs. mengkandaskan perlawanan Persela Lamongan (15/11/2015) meski dua kali tertinggal.
Zaenal Arifin membawa Persela unggul lebih dulu. Debut cemerlang untuk Febri Hariyadi yang mencetak gol sebelum turun minum. Persib lagi-lagi tertinggal melalui gol yang dicetak Zaenal Haq. Makan Konate unjuk gigi, dua gol ia berikan menyudahi perlawanan Laskar Joko Tingkir.
Belum ada yang menyadari bagaimana tim ini diambang karam. Pertandingan kedua dilalui melawan Surabaya United (21/11/2015), imbang pada babak awal tetapi di babak kedua Rudi Widodo memberikan perubahan atas golnya menit 63. Tim biru-biru berusaha mencari gol penyama namun apa daya tak mampu. Kekalahan yang lama tak dirasakan Persib.
Di tengah turnamen Piala Jenderal Sudirman playmaker mereka Konate memastikan diri akan hengkang ke Liga Malaysia. Kabar tersebut menjadi sebuah kehilangan untuk tim juga Bobotoh. Konate yang terlanjur dicintai fans Persib harus meninggalkan tim dalam keadaan sayang-sayangnya. Namun, apa yang harus dikatakan karena itu adalah jalan terbaik untuk pemain berusia 24 tahun saat itu dalam kondisi PSSI yang dibekukan FIFA.
Laga terakhir Persib di babak penyisihan grup melawan Pusamania Borneo FC (27/11/2015). Tidak disangka Pesut Etam punya motivasi besar membalas kekalahan di Piala Presiden. Sultan Samma dan Terens Puhiri mencetak gol kemenangan Borneo tanpa mampu dibalas Ilija Spasojevic dkk. Laga itu menjadi yang terakhir bagi Konate, air mata mengucur pada pipinya selepas laga, tak menyangka ia menyudahi permainan di Persib dengan kekalahan.
Konate lalu berkeliling stadion Gelora Delta Sidoarjo mengucap perpisahan kepada Bobotoh yang hadir. Menyalami seluruh pemain, juga pelatih di ruang ganti. Seluruh elemen tim harus legowo melepas kepergian sang nomor 10 yang bakal sulit tergantikan.
Akhir dari Skuad Juara 2014
Pasca kegagalan di turnamen satu per satu pemain yang berhasil menjuarai liga 2014 memutuskan pergi. Firman Utina pernah berujar andai lima sampai enam pemain inti Persib pergi, maka karam lah Persib. Maung Bandung sudah kehilangan Vladimir Vujovic, M Ridwan, dan Makan Konate.
Firman disusul Achmad Jufriyanto, dan Supardi memutuskan pergi dari tim untuk bergabung bersama Sriwijaya FC tahun 2016. Skuad dominasi era 2014 dianggap telah berakhir. Pemain-pemain yang tersisa sulit move on, harus jalani adaptasi dengan strategi dan rekan baru yang berbeda di musim Indonesia Soccer Championship (turnamen jangka panjang 2016).
Pemain dan pelatih silih berganti kepergian mereka sejalan bertambahnya usia serta pergantian era kekuatan di liga Indonesia. Walau dipaksa untuk kembali seperti Vujovic yang datang, Janur yang menukangi lagi tim usai Dejan Antonic mundur, atau seperti Jupe – Supardi datang lagi, tak sanggup mereka ulangi cerita manis 2014, malah pahit dirasakan akan prestasi jeblok di 2017 finish posisi 13 klasemen. Ibarat kapal Persib telah karam dimakan zaman. Kejayaan Persib era 2014 telah berakhir.
mang ZAED
15/06/2020 at 13:54
tiasaan bikin narasi nya,, guud lah jadi kabaya suasana euy Mamang….. hehehe
Pengamat Persib
18/06/2020 at 16:49
asal tong bau tarasi sabari hanyirr