Persib Buat Surat Protes Terhadap Wasit
Monday, 18 August 2014 | 20:51
Sebagai Anggota Komite Tetap Bidang Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial PSSI, Umuh Muchtar menyimpan catatan khusus pada kepemimpinan wasit di Indonesia. Khususnya pada pertandingan Lanjutan ISL 2014 antara Semen Padang kontra Persib Bandung, di Stadion H Agus Salim, Padang (15/8) lalu. Manajer Persib ini menyayangkan kebijakan wasit asal Jakarta, Nusur Fadillah yang banyak merugikan pihaknya dalam mengambil keputusan.
“Saya tidak melihat Persibnya yah, karena tidak adil saja lah yah. Persib dikerjai, sudah kalah masih kita dikerjain. Ferdinand dikasih kartu merah dan Hariono juga dikasih kartu kuning, tapi yang paling aneh itu kiper mengambil pelanggaran yang begitu berat, nah ini tidak di kartu merah,” kata Umuh saat ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Senin (18/8).
Pria berusia 66 tahun itu sebenarnya mengakui setiap gol yang bersarang ke gawang Persib, murni lantaran kelengahan pasukan Jajang Nurjaman sendiri. Namun Umuh merasakan timnya mendapat perlakuan yang tidak adil dan itu yang dianggapnya menyakitkan. Imbas dari kepemimpinan wasit yang menurutnya minus itu membuat Ferdinand Sinaga dan Hariono absen dalam laga berikutnya Persib menghadapi Persijap.
“Saya bicara dari hati bukan dibuat buat karena kesal, kalau benar kalah ya ga ada masalah, kenapa harus marah, paling juga membenahi pemain dan pelatih,” jelasnya.
Lebih lanjut, Umuh juga telah menyarankan para pelatih Persib untuk melaporkan kinerja wasit yang kerap merugikan timnya itu. Dengan melayangkan surat protes berisikan menit momentum yang merugikan pihak Maung Bandung.
“Saya sudah membuat surat, menit keberapa menit keberapanya, pelanggarannya. Jadi saya tidak ngarang, jadi saya bilang kepada pelatih juga pada asisten supaya mempersiapkan untuk bikin protes, harus protes keras kepada wasit, karena ini sangat mengecewakan dan merugikan soal kalah tidak ada masalah yah,” tuturnya.

Sebagai Anggota Komite Tetap Bidang Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial PSSI, Umuh Muchtar menyimpan catatan khusus pada kepemimpinan wasit di Indonesia. Khususnya pada pertandingan Lanjutan ISL 2014 antara Semen Padang kontra Persib Bandung, di Stadion H Agus Salim, Padang (15/8) lalu. Manajer Persib ini menyayangkan kebijakan wasit asal Jakarta, Nusur Fadillah yang banyak merugikan pihaknya dalam mengambil keputusan.
“Saya tidak melihat Persibnya yah, karena tidak adil saja lah yah. Persib dikerjai, sudah kalah masih kita dikerjain. Ferdinand dikasih kartu merah dan Hariono juga dikasih kartu kuning, tapi yang paling aneh itu kiper mengambil pelanggaran yang begitu berat, nah ini tidak di kartu merah,” kata Umuh saat ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Senin (18/8).
Pria berusia 66 tahun itu sebenarnya mengakui setiap gol yang bersarang ke gawang Persib, murni lantaran kelengahan pasukan Jajang Nurjaman sendiri. Namun Umuh merasakan timnya mendapat perlakuan yang tidak adil dan itu yang dianggapnya menyakitkan. Imbas dari kepemimpinan wasit yang menurutnya minus itu membuat Ferdinand Sinaga dan Hariono absen dalam laga berikutnya Persib menghadapi Persijap.
“Saya bicara dari hati bukan dibuat buat karena kesal, kalau benar kalah ya ga ada masalah, kenapa harus marah, paling juga membenahi pemain dan pelatih,” jelasnya.
Lebih lanjut, Umuh juga telah menyarankan para pelatih Persib untuk melaporkan kinerja wasit yang kerap merugikan timnya itu. Dengan melayangkan surat protes berisikan menit momentum yang merugikan pihak Maung Bandung.
“Saya sudah membuat surat, menit keberapa menit keberapanya, pelanggarannya. Jadi saya tidak ngarang, jadi saya bilang kepada pelatih juga pada asisten supaya mempersiapkan untuk bikin protes, harus protes keras kepada wasit, karena ini sangat mengecewakan dan merugikan soal kalah tidak ada masalah yah,” tuturnya.
