Persib Bidik Target Tinggi di Piala Wali Kota Solo
Wednesday, 09 June 2021 | 16:51
Foto: Dok. Persib Bandung
Maung Bandung sudah memastikan diri menjadi kontestan turnamen pramusim, Piala Wali Kota Solo. Turnamen ini digelar dalam format knockout, yang mana kekalahan akan membuat peserta tersebut angkat koper. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun sudah paham dengan sistem ini.
Robert beserta jajaran pun telah memasang target untuk Persib di turnamen ini. Perjalanan darat menggunakan bus ke Solo memakan waktu dan tenaga, maka dari itu lawatan mereka ini tidak boleh sia-sia. Robert enggan pasukannya hanya bermain satu kali lalu kembali ke Bandung.
Bahkan pelatih asal Belanda ini bertekad membawa Febri Hariyadi dan kawan-kawan menjadi juara. Dia ingin anak asuhnya bermain sebanyak mungkin di turnamen ini, yang artinya mereka harus sampai ke babak final. Kemenangan lantas menjadi hasil yang dicari ketika sudah di partai puncak.
“Yang pertama, kami belum tahu aturan dan regulasinya. Kami hanya tahu sejauh ini adalah bahwa jika kalah pada laga pertama maka langsung tersingkir. Jadi kami sudah berdiskusi pagi tadi dan hanya itu hal yang kami ketahui untuk saat ini,” ujar dia saat diwawancara, Rabu (9/6).
“Kami tidak ingin duduk selama sembilan jam di bus dan hanya bermain satu kali lalu pulang. Kami ingin terus berlanjut hingga bermain di laga final seperti yang kami lakukan pada turnamen terakhir (Piala Menpora). Tetapi fokus kami saat ini adalah memenangkan turnamen ini,” jelasnya.
Seandainya nanti Persib tumbang di laga pertama, Robert memastikan mereka akan kembali ke Bandung. Tidak dibuat rencana bagi timnya melakukan pemusatan latihan di Solo. Namun dia memastikan, anak asuhnya akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak tersingkir di Piala Wali Kota Solo.
“Tidak, kami harus pulang. Kami tidak bisa tinggal di Solo. Tetapi kami tidak ingin kalah karena target kami adalah memenangkan pertandingan lalu fokus kepada laga berikutnya,” kata pelatih berusia 66 tahun tersebut.
“Jadi target akhirnya adalah semua pemain merasa kecewa dengan turnamen sebelumnya karena sudah melaju ke final namun mereka tidak tampil dengan baik. Jadi kini jika kami bisa melaju ke final lagi, kami bisa bermain lebih baik,” tukasnya.


Foto: Dok. Persib Bandung
Maung Bandung sudah memastikan diri menjadi kontestan turnamen pramusim, Piala Wali Kota Solo. Turnamen ini digelar dalam format knockout, yang mana kekalahan akan membuat peserta tersebut angkat koper. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun sudah paham dengan sistem ini.
Robert beserta jajaran pun telah memasang target untuk Persib di turnamen ini. Perjalanan darat menggunakan bus ke Solo memakan waktu dan tenaga, maka dari itu lawatan mereka ini tidak boleh sia-sia. Robert enggan pasukannya hanya bermain satu kali lalu kembali ke Bandung.
Bahkan pelatih asal Belanda ini bertekad membawa Febri Hariyadi dan kawan-kawan menjadi juara. Dia ingin anak asuhnya bermain sebanyak mungkin di turnamen ini, yang artinya mereka harus sampai ke babak final. Kemenangan lantas menjadi hasil yang dicari ketika sudah di partai puncak.
“Yang pertama, kami belum tahu aturan dan regulasinya. Kami hanya tahu sejauh ini adalah bahwa jika kalah pada laga pertama maka langsung tersingkir. Jadi kami sudah berdiskusi pagi tadi dan hanya itu hal yang kami ketahui untuk saat ini,” ujar dia saat diwawancara, Rabu (9/6).
“Kami tidak ingin duduk selama sembilan jam di bus dan hanya bermain satu kali lalu pulang. Kami ingin terus berlanjut hingga bermain di laga final seperti yang kami lakukan pada turnamen terakhir (Piala Menpora). Tetapi fokus kami saat ini adalah memenangkan turnamen ini,” jelasnya.
Seandainya nanti Persib tumbang di laga pertama, Robert memastikan mereka akan kembali ke Bandung. Tidak dibuat rencana bagi timnya melakukan pemusatan latihan di Solo. Namun dia memastikan, anak asuhnya akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak tersingkir di Piala Wali Kota Solo.
“Tidak, kami harus pulang. Kami tidak bisa tinggal di Solo. Tetapi kami tidak ingin kalah karena target kami adalah memenangkan pertandingan lalu fokus kepada laga berikutnya,” kata pelatih berusia 66 tahun tersebut.
“Jadi target akhirnya adalah semua pemain merasa kecewa dengan turnamen sebelumnya karena sudah melaju ke final namun mereka tidak tampil dengan baik. Jadi kini jika kami bisa melaju ke final lagi, kami bisa bermain lebih baik,” tukasnya.
