Persib Batal Gunakan GBLA Karena Belum Layak Pakai
Monday, 13 June 2016 | 16:38
Persib Bandung harus mendapat kabar buruk karena Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ternyata belum bisa digunakan kala menjamu Mitra Kukar. Informasi itu didapat oleh manajemen PT Persib Bandung Bermartabat saat melakukan rapat dengan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan stadion. Menurut Umuh Muchtar, kabar belum layaknya GBLA untuk digunakan bagai petir di siang bolong. Saat berkunjung ke GBLA pekan lalu, Umuh mendapat kabar stadion tersebut bisa digunakan.
“Hari ini saya mendapat kekecewaan yang sangat kecewa. Karena kemarin saya kesini hari Selasa berkunjung terus mengunjungi pengembang dari Adhi Karya menyatakan bahwa ini tidak ada masalah,” ujar Umuh dalam wawancara di Stadion GBLA, Senin (13/6).
Padahal Persib sudah bersiap untuk menggelar laga kandang di stadion baru menjamu Naga Mekes, Sabtu (18/6) mendatang. Beberapa rencana disiapkan seperti pengosongan tribun VIP yang masih dalam fase perbaikan dan penjualan tiket yang dibatasi agar stadion tidak terlalu penuh. Namun hasil pengecekan stadion pekan lalu bersama pihak pengembang yaitu PT Adhi Karya pun mentah dalam rapat siang tadi.
“Cuma teknisnya nanti di sini kan ada barang-barang kalau ada kerusakan atau kehilangan saya bilang saya akan bertanggung jawab. VIP saya bilang tidak usah dipakai karena masih ada penyangga. Kemarin sudah koordinasi enak, tapi tiba-tiba ada perubahan seperti ini saya sangat kecewa,” tuturnya.
Umuh mengaku kecewa dengan sikap PT Adhi Karya dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) yang malah saling tunjuk soal tak layaknya GBLA digunakan. Padahal Umuh menyebut pihak kepolisian sudah mengizinkan laga tersebut digelar bahkan dengan penonton sekalipun. Pembatalan ini pun disebut Umuh karena tidak ada kesepakatan antara forum yang ikut dihadiri oleh kontraktor dan Distarcip.
“Distarcip-nya juga baru datang. Dari Adhi Karya terserah Distarcip, jadi saling lempar. Kalau dari kepolisian tidak ada masalah karena ini urusan Distarcip dengan pengembang. Tapi tadi dari pengembang banyak yang harus diperbaiki dan dibilang ini tidak boleh, itu tidak boleh,” ujarnya.

Persib Bandung harus mendapat kabar buruk karena Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ternyata belum bisa digunakan kala menjamu Mitra Kukar. Informasi itu didapat oleh manajemen PT Persib Bandung Bermartabat saat melakukan rapat dengan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan stadion. Menurut Umuh Muchtar, kabar belum layaknya GBLA untuk digunakan bagai petir di siang bolong. Saat berkunjung ke GBLA pekan lalu, Umuh mendapat kabar stadion tersebut bisa digunakan.
“Hari ini saya mendapat kekecewaan yang sangat kecewa. Karena kemarin saya kesini hari Selasa berkunjung terus mengunjungi pengembang dari Adhi Karya menyatakan bahwa ini tidak ada masalah,” ujar Umuh dalam wawancara di Stadion GBLA, Senin (13/6).
Padahal Persib sudah bersiap untuk menggelar laga kandang di stadion baru menjamu Naga Mekes, Sabtu (18/6) mendatang. Beberapa rencana disiapkan seperti pengosongan tribun VIP yang masih dalam fase perbaikan dan penjualan tiket yang dibatasi agar stadion tidak terlalu penuh. Namun hasil pengecekan stadion pekan lalu bersama pihak pengembang yaitu PT Adhi Karya pun mentah dalam rapat siang tadi.
“Cuma teknisnya nanti di sini kan ada barang-barang kalau ada kerusakan atau kehilangan saya bilang saya akan bertanggung jawab. VIP saya bilang tidak usah dipakai karena masih ada penyangga. Kemarin sudah koordinasi enak, tapi tiba-tiba ada perubahan seperti ini saya sangat kecewa,” tuturnya.
Umuh mengaku kecewa dengan sikap PT Adhi Karya dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) yang malah saling tunjuk soal tak layaknya GBLA digunakan. Padahal Umuh menyebut pihak kepolisian sudah mengizinkan laga tersebut digelar bahkan dengan penonton sekalipun. Pembatalan ini pun disebut Umuh karena tidak ada kesepakatan antara forum yang ikut dihadiri oleh kontraktor dan Distarcip.
“Distarcip-nya juga baru datang. Dari Adhi Karya terserah Distarcip, jadi saling lempar. Kalau dari kepolisian tidak ada masalah karena ini urusan Distarcip dengan pengembang. Tapi tadi dari pengembang banyak yang harus diperbaiki dan dibilang ini tidak boleh, itu tidak boleh,” ujarnya.

Geus weh weh jadikeun saritem jilid 2
Ujung ujungna duit apal lah negri pesulap sagala ge hese eweh duit mah
GBLR namian eta stadion gera GURGER BAE LAH RUDET jadi hanteu dioakena tungtungna mubah duit rahayat eta teh lur …. 🙁
nu ieu GUR nu eta GER jiga tukang BAJIGUR jeung tukang AGER jadi GURGER Ancur we tungtung na stadion teh mubah teu kapake, sili tunjuk we da sieun kasalahkeun !
Kabayan tea atuh….
Mani teu nyakola pisan ngurus nu kitu wae kalang kabut.
curiga teu menang kunu di luhur pedah rek dipake PON..
Asa teu konsisten onkoh bisa di pake stadion teh ongkoh teu bisa geuswe urang pacul deui ku urang bandung karunya mempeung abdi teu aya damel