Persib B Punya Waktu Dua Minggu Jelang Kick-off 23 Juni
Tuesday, 11 June 2019 | 14:17
Pekerjaan yang menanggung beban besar untuk pelatih Persib B Liestiadi. Tim transformasi dari Blitar United itu, yang baru memulai persiapannya pada Minggu (9/6/2019) lalu, akan memulai kick-off pada 23 Juni melawan PSCS Cilacap.
Artinya mereka hanya punya waktu kurang lebih dua pekan, membangun kekuatan dari angka nol. Mereka kini tengah melakukan seleksi guna mendapat 24 kuota pemain maksimal yang mesti didaftarkan hingga 29 Juni nanti.
“Kita persiapan sangat mepet 12 hari, 12 hari itu kita kerjanya harus borongan, seleksi, pembentukan tim, termasuk karakter bermain, dan jumlah pemain untuk Liga 2 ini maksimal 24,” terang Liestiadi.
Kendati demikian mereka punya target tak muluk-muluk. Persib B hanya ditargetkan agar tidak terdegradasi ke Liga 3. Mereka mesti bertahan di Liga 2 di tengah persaingan Wilayah Barat yang panas dengan beberapa tim raksasa seperti Sriwijaya FC, Persik, PSMS, Mitra Kukar, Persita, Persiba, atau PSIM.
“Jadi hasil pembicaraan saya kemarin dengan manajemen (Persib) ini tim satelit, kita tidak bisa promosi tapi kita bisa degradasi. Target untuk sementara enggak usah muluk-muluk, kita ingin bertahan,” ungkapnya.
Meski persiapan sempit, itu adalah resiko yang harus Liestiadi ambil ketika ia mengataka sepakat untuk menahkodai Persib B. Dipastikan mereka tidak akan mendapat materi pemain terbaik. Bermodalkan pemain mayoritas pribumi mereka menyongsong Liga 2.
“Maaf cakap, pemain yang kita ambil sudah pasti bukan yang terbaik, karena pemain-pemain bagus pasti sudah diambil klub lain, baik di Liga 1 atau Liga 2. Tapi karena saya dikasih kesempatan saya harus bertanggung jawab bagaimana dalam dua minggu ini akan saya maksimalkan, bagaimana tim kita ini bisa bertahan di Liga 2,” paparnya.
Menangani Persib B, Liestiadi akan ditemain Yusuf Backtiar (mantan pemain Persib), dan Gilang (pelatih fisik Persib U-19) sebagai asisten pelatih. Pelatih penjaga gawang Aji Brata yang telah lama bergelut dengan Diklat Persib sampai juara musim lalu di Persib U-19.

Pekerjaan yang menanggung beban besar untuk pelatih Persib B Liestiadi. Tim transformasi dari Blitar United itu, yang baru memulai persiapannya pada Minggu (9/6/2019) lalu, akan memulai kick-off pada 23 Juni melawan PSCS Cilacap.
Artinya mereka hanya punya waktu kurang lebih dua pekan, membangun kekuatan dari angka nol. Mereka kini tengah melakukan seleksi guna mendapat 24 kuota pemain maksimal yang mesti didaftarkan hingga 29 Juni nanti.
“Kita persiapan sangat mepet 12 hari, 12 hari itu kita kerjanya harus borongan, seleksi, pembentukan tim, termasuk karakter bermain, dan jumlah pemain untuk Liga 2 ini maksimal 24,” terang Liestiadi.
Kendati demikian mereka punya target tak muluk-muluk. Persib B hanya ditargetkan agar tidak terdegradasi ke Liga 3. Mereka mesti bertahan di Liga 2 di tengah persaingan Wilayah Barat yang panas dengan beberapa tim raksasa seperti Sriwijaya FC, Persik, PSMS, Mitra Kukar, Persita, Persiba, atau PSIM.
“Jadi hasil pembicaraan saya kemarin dengan manajemen (Persib) ini tim satelit, kita tidak bisa promosi tapi kita bisa degradasi. Target untuk sementara enggak usah muluk-muluk, kita ingin bertahan,” ungkapnya.
Meski persiapan sempit, itu adalah resiko yang harus Liestiadi ambil ketika ia mengataka sepakat untuk menahkodai Persib B. Dipastikan mereka tidak akan mendapat materi pemain terbaik. Bermodalkan pemain mayoritas pribumi mereka menyongsong Liga 2.
“Maaf cakap, pemain yang kita ambil sudah pasti bukan yang terbaik, karena pemain-pemain bagus pasti sudah diambil klub lain, baik di Liga 1 atau Liga 2. Tapi karena saya dikasih kesempatan saya harus bertanggung jawab bagaimana dalam dua minggu ini akan saya maksimalkan, bagaimana tim kita ini bisa bertahan di Liga 2,” paparnya.
Menangani Persib B, Liestiadi akan ditemain Yusuf Backtiar (mantan pemain Persib), dan Gilang (pelatih fisik Persib U-19) sebagai asisten pelatih. Pelatih penjaga gawang Aji Brata yang telah lama bergelut dengan Diklat Persib sampai juara musim lalu di Persib U-19.

Lamun juara liga2 moal bisa oge asup liga1 kitu? Naha kunaon?