Persib Akui Kalah Segalanya dari Arema
Wednesday, 25 April 2012 | 20:41Wakil majaer tim Persib bandung, Dedi Firmansyah mengakui kekalahan timnya dari tim tuan rumah Arema Indonesia, di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Rabu sore tadi. Menurut Dedi, dari segi permainan dan penguasaan teknik individu, Persib memang kalah dari pasukan Joko Susilo.
Ditemui usai pertandingan, Dedi menyatakan kekecewaannya atas kekalahan tim 1-2 dari Singo Edan. Mulanya, manajemen mengharapkan Maung Bandung bisa mencuri minimal satu poin di kandang Arema. Nyatanya, ini menjadi kekalahan ketiga kali secara beruntun, di awal putaran II ini. Kekalahan ini menahan Persib di peringkat 9 klasemen sementara, dengan perolehan 28 poin dari 21 pertandingan.
“Sangat kecewa. Kita mengharapkan poin satu, minimal kita draw di sini. Tapi permainan kita juga kurang bagus. Secara teknik segala macem, kita kalah dari Arema. Kita memang kalah dan kita terima kekalahan ini,” ujar Dedi.
Dalam laga ini, emosi pemain kembali kurang terkontrol. Dua pemain Persib yang merupakan mantan pemain Arema, Zulkifli Syukur dan Marcio Souza, mendapat cemoohan dan provokasi dari penonton. Marcio yang dikenal pemain bertempramen tinggi, mudah tersulut emosi. Banyak melakukan protes terhadap wasit, membuatnya harus menerima kartu kuning pada menit ke 33.
“Saya rasa itu lah, kita terpancing emosi, Marcio juga. Kita kan ga bisa intervensi. Saya sebagai perwakilan manajer tim tidak bisa intervensi, itu hak pelatih,” ungkap Dedi.
Dedi mengharapkan ada perbaikan permainan di tim Persib saat laga kandang menghadapi Persipura Jayapura pada Minggu 29 April. Persib akan kembali ke Bandung pada Kamis pagi, besok. Dan pada latihan Jumat pagi, Indra Thohir yang sudah ditetapkan sebagai penasehat teknis tim akan hadir di lapangan. Kehadiran Thohir diharapkan mampu meningkatkan kualitas permainan Maman Abdurahman dan kawan-kawan.
“Untuk persiapan lawan Persipura, udah ada yang ngebantu Robby Darwis. Ada Indra Thohir sebagai penasehat teknik tim. Nanti mungkin ada komunikasi dengan beliau, mudah-mudahan cocok,” tutup Dedi.

Wakil majaer tim Persib bandung, Dedi Firmansyah mengakui kekalahan timnya dari tim tuan rumah Arema Indonesia, di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Rabu sore tadi. Menurut Dedi, dari segi permainan dan penguasaan teknik individu, Persib memang kalah dari pasukan Joko Susilo.
Ditemui usai pertandingan, Dedi menyatakan kekecewaannya atas kekalahan tim 1-2 dari Singo Edan. Mulanya, manajemen mengharapkan Maung Bandung bisa mencuri minimal satu poin di kandang Arema. Nyatanya, ini menjadi kekalahan ketiga kali secara beruntun, di awal putaran II ini. Kekalahan ini menahan Persib di peringkat 9 klasemen sementara, dengan perolehan 28 poin dari 21 pertandingan.
“Sangat kecewa. Kita mengharapkan poin satu, minimal kita draw di sini. Tapi permainan kita juga kurang bagus. Secara teknik segala macem, kita kalah dari Arema. Kita memang kalah dan kita terima kekalahan ini,” ujar Dedi.
Dalam laga ini, emosi pemain kembali kurang terkontrol. Dua pemain Persib yang merupakan mantan pemain Arema, Zulkifli Syukur dan Marcio Souza, mendapat cemoohan dan provokasi dari penonton. Marcio yang dikenal pemain bertempramen tinggi, mudah tersulut emosi. Banyak melakukan protes terhadap wasit, membuatnya harus menerima kartu kuning pada menit ke 33.
“Saya rasa itu lah, kita terpancing emosi, Marcio juga. Kita kan ga bisa intervensi. Saya sebagai perwakilan manajer tim tidak bisa intervensi, itu hak pelatih,” ungkap Dedi.
Dedi mengharapkan ada perbaikan permainan di tim Persib saat laga kandang menghadapi Persipura Jayapura pada Minggu 29 April. Persib akan kembali ke Bandung pada Kamis pagi, besok. Dan pada latihan Jumat pagi, Indra Thohir yang sudah ditetapkan sebagai penasehat teknis tim akan hadir di lapangan. Kehadiran Thohir diharapkan mampu meningkatkan kualitas permainan Maman Abdurahman dan kawan-kawan.
“Untuk persiapan lawan Persipura, udah ada yang ngebantu Robby Darwis. Ada Indra Thohir sebagai penasehat teknik tim. Nanti mungkin ada komunikasi dengan beliau, mudah-mudahan cocok,” tutup Dedi.

pantas saja hidung pelatih persib sekarang bangir karena terlalu banyak berbohong,katanya persib mau main menyerang,tpi mana bukti di lapangannya ?
Da join atuh,mau gimana bisa menang klo g menyerang,paingan ceuk katerangan mun hayang meunang kudu ngagolkeun,mun hayang ngagolkeun kudu menyerang,ari teu nyerang mah moal bisa ngagolekun.
Tina tilu pertandingan terakhir persib nyerang di menit2 akhir dina kaayaan eleh jauh,geus kaburu BASI gol-golna oge
Mudah”an ini pertanda baik P.Haji tdk mengumbar omong kosong..Sadar akan kekeliruan untk memanag Persib, Dan segera Mundur menyerahkan ke org yg punya kompeten di bidangnya…Bravo P.Haji.
ulah sok nghina pelatih jng pemain lain.urank mh lain hyng ka alaem tapi urank msing persib rk eleh mnang oge ku urank mh dukung persib…………………………………………………..hidup persib
……………………………….ilove persib……………………………………………………..
laaaaaaah caduk pisan PERSIB ayena mh,,,MANAJEMEN sarua caduk lh waduk gogog lh,,kesel aing mh anyir th,,,,,,,,,,,,,,,,,
manager n pelatih kalah kwalitas juga
manejemen kudu direformasin totaaaaaaaaaaaal,,,
kabayang mamiek nyengseurikeun den umuh n roby bari ngomong hakan ku sia
hahahaaaa…..satuju ai ceuk robi darwis teh bari lumpat ka tengah lapang “HALIK KU AING”……….
wah ieu mah kudu ..turun kolot wae ieu mah….
Punten K.Robi sareng H.kumis cing pamaen teh raketken hubunganna “kal jasadil wahidah” ulah pacingan-cingang kitu jiga jeung mush…!!!!
Semua ini kesalahan kinerja manajemen.cuma punya uang ga punya skil dalam mengelola sebuah tim sepak bola.
maena teu makke hate anu ikhlas euweuh semngat kadaerahan semangatna duit jeung duit we, geus nyokot pemain asli wae maung ngora ge bae nu pentingmah tong maen maksakeun hayang pa aing – aing ngasupkeun kolektifitasna euwueh jauh keneh tigawang geus ditajong bari kamana wae, kuduna maena sorangan sorangan tim Roh PERSIBna mah euweuh. Cape deeeeh…
lawan PERSIPURA kalo bisa KOSONGKAN STADION ulah dilalajoan.