Pernah Tampil di UCL, Spaso Lebih Terkesan Saat Gabung Persib
Wednesday, 25 March 2015 | 13:58
Selepas menyelesaikan semua administrasi kepindahannya dari Pelita Bandung Raya (PBR), Ilija Spasojevic akhirnya diperkenalkan sebagai bomber anyar Persib di Graha Persib, Selasa (24/3) kemarin. Maung Bandung pun menjadi klub keenam Spaso selama berkarir di Indonesia. Meski lama malang melintang di tanah air, siapa sangka dia juga pernah mengecap atmosfer kompetisi antarklub kasta tertinggi di Eropa yaitu Uefa Champions League (UCL) atau Liga Champions Eropa meski hanya di babak kualifikasi.
Spaso memang sempat berkostum Dinamo Tbilisi yang merupakan klub ternama di Georgia pada tahun 2007 hingga 2009. Tepatnya di tahun 2008, Spaso mencicipi debut di UCL menghadapi Panathinaikos meski harus tumbang 3-0. Namun meski sudah bermain di kompetisi dengan level di atas, Spaso tetap menganggap momen bergabung dengan Persib merupakan pengalaman paling berkesan dalam karirnya.
“Saya bermain di Eropa selama 8 tahun dan bermain di Liga Champion Eropa, tapi inilah karir terbesar saya bisa bergabung bersama Persib. Dengan pemainnya yang bagus dan suporternya yang luar biasa dan dikenal dengan sejarah timnya,” ujarnya kepada wartawan.
Pemain berusia 27 tahun itu tidak memungkiri bahwa penyebab dia menyebrang ke Persib dari sang rival sekota adalah karena keberadaan Vladimir Vujovic. Namun meski begitu, fanatisme bobotoh juga menjadi alasan lain dia menerima pinangan Maung Bandung. Selama 4 tahun di Indonesia, Spaso memang sudah banyak mengetahui kiprah bobotoh dalam mendukung Persib.
“Tetapi yang paling utama adalah bobotoh. Saya sudah tidak sabar bermain di hadapan bobotoh. Saya sering menonton tv dan melihat atmosfir bobotoh yang luar biasa,” ujarnya.

Selepas menyelesaikan semua administrasi kepindahannya dari Pelita Bandung Raya (PBR), Ilija Spasojevic akhirnya diperkenalkan sebagai bomber anyar Persib di Graha Persib, Selasa (24/3) kemarin. Maung Bandung pun menjadi klub keenam Spaso selama berkarir di Indonesia. Meski lama malang melintang di tanah air, siapa sangka dia juga pernah mengecap atmosfer kompetisi antarklub kasta tertinggi di Eropa yaitu Uefa Champions League (UCL) atau Liga Champions Eropa meski hanya di babak kualifikasi.
Spaso memang sempat berkostum Dinamo Tbilisi yang merupakan klub ternama di Georgia pada tahun 2007 hingga 2009. Tepatnya di tahun 2008, Spaso mencicipi debut di UCL menghadapi Panathinaikos meski harus tumbang 3-0. Namun meski sudah bermain di kompetisi dengan level di atas, Spaso tetap menganggap momen bergabung dengan Persib merupakan pengalaman paling berkesan dalam karirnya.
“Saya bermain di Eropa selama 8 tahun dan bermain di Liga Champion Eropa, tapi inilah karir terbesar saya bisa bergabung bersama Persib. Dengan pemainnya yang bagus dan suporternya yang luar biasa dan dikenal dengan sejarah timnya,” ujarnya kepada wartawan.
Pemain berusia 27 tahun itu tidak memungkiri bahwa penyebab dia menyebrang ke Persib dari sang rival sekota adalah karena keberadaan Vladimir Vujovic. Namun meski begitu, fanatisme bobotoh juga menjadi alasan lain dia menerima pinangan Maung Bandung. Selama 4 tahun di Indonesia, Spaso memang sudah banyak mengetahui kiprah bobotoh dalam mendukung Persib.
“Tetapi yang paling utama adalah bobotoh. Saya sudah tidak sabar bermain di hadapan bobotoh. Saya sering menonton tv dan melihat atmosfir bobotoh yang luar biasa,” ujarnya.

Teguh hellooow….3 team oge keun wae jlankan drpd diundur2 bari can karuan waktuna iraha mlai isl
boga adam levine ayeuna mah Persib !!!!