Permainan Persib Dapat Kritik, Begini Pembelaan Robert
Tuesday, 21 September 2021 | 09:06
Foto: Dok. Persib Bandung
Permainan Persib mendapat kritik tajam di dunia maya. Bagaimana tidak, unggul jumlah pemain melawan Bali United sedari babak pertama, mereka gagal mempersembahkan kemenangan. Skor 2-2 mengakhiri laga pekan ketiga Persib di Kompetisi Liga 1.
Fans Persib Bobotoh kesal anak-anak asuhan Robert Alberts dengan strateginya bisa kalah oleh taktik Stefano Cugurra Teco yang main dengan 10 pemain. Hasil imbang serasa kalah. Robert punya pendapat bahwa bukan sistem yang membuat Persib gagal namun karena kesalahan individu yang harusnya bisa lebih diminimalisir.
“Saya rasa itu tidak sepenuhnya benar. Kami memimpin 2-1 dan satu kesalahan membuat kami kebobolan. Tapi setelah itu kami melanjutkan cara bermain yang sama,” kata Robert.
“Ketika kami unggul jumlah pemain, mereka jadi lebih banyak turun ke belakang dan itu sebenarnya sudah kami diskusikan saat turun minum. Mungkin itu hanya opini dari seseorang dan kami tahu kenapa tidak bisa mendapatkan poin penuh,” paparnya.
“Itu karena kami melakukan dua kesalahan dari bola silang dan salah satunya dari tendangan bebas tapi itu kesalahan individual. Dan jika melihat permainan secara menyeluruh, itu gambaran yang berbeda,” beber pelatih asal Belanda ini.
Robert mengatakan tak perlu ia harus menaikkan moral pemain menuju laga selanjutnya. Pasalnya pemain masih berada dalam kepercayaan diri yang sama. Pertandingan lawan Bali United tak seharusnya terus diratapi, hanya perlu evaluasi diri dan jadikan itu pelajaran.
“Kami tidak perlu menaikan moral tim. Karena kami sudah memainkan pertandingan yang bagus, kami juga tahu ketika kami unggul 2-1, pemain tak sepenuhnya mengikuti instruksi pelatih dan karena itu kami gagal menang,” katanya.
“Bali tidak banyak melakukan perubahan taktikal, hanya bermain seperti tim lain yang kehilangan satu pemain, bermain bertahan dan menyerang lewat kecepatan sayap. Kami kecolongan dari umpan silang dan seperti yang saya katakan, terjadi karena kesalahan individu,” sebut Robert menekankan.
Robert dan tim tak perlu panik, pasalnya mereka masih berada di jalur yang benar menuju tahta juara. Evaluasi atau perbaikan di depan terus dilakukan, kehilangan poin macam itu tak perlu terjadi lagi di laga laga selanjutnya. Konsistensi menaikkan level permainan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya kini dibutuhkan.
“Karena itu kami kehilangan dua poin. Tapi itu tidak masalah karena kami masih bersama dengan tiga tim teratas lainnya di liga dan kami merasa kecewa pada diri sendiri karena kehilangan kesempatan meraih tiga poin setelah unggul 2-1,” ungkapnya.


Foto: Dok. Persib Bandung
Permainan Persib mendapat kritik tajam di dunia maya. Bagaimana tidak, unggul jumlah pemain melawan Bali United sedari babak pertama, mereka gagal mempersembahkan kemenangan. Skor 2-2 mengakhiri laga pekan ketiga Persib di Kompetisi Liga 1.
Fans Persib Bobotoh kesal anak-anak asuhan Robert Alberts dengan strateginya bisa kalah oleh taktik Stefano Cugurra Teco yang main dengan 10 pemain. Hasil imbang serasa kalah. Robert punya pendapat bahwa bukan sistem yang membuat Persib gagal namun karena kesalahan individu yang harusnya bisa lebih diminimalisir.
“Saya rasa itu tidak sepenuhnya benar. Kami memimpin 2-1 dan satu kesalahan membuat kami kebobolan. Tapi setelah itu kami melanjutkan cara bermain yang sama,” kata Robert.
“Ketika kami unggul jumlah pemain, mereka jadi lebih banyak turun ke belakang dan itu sebenarnya sudah kami diskusikan saat turun minum. Mungkin itu hanya opini dari seseorang dan kami tahu kenapa tidak bisa mendapatkan poin penuh,” paparnya.
“Itu karena kami melakukan dua kesalahan dari bola silang dan salah satunya dari tendangan bebas tapi itu kesalahan individual. Dan jika melihat permainan secara menyeluruh, itu gambaran yang berbeda,” beber pelatih asal Belanda ini.
Robert mengatakan tak perlu ia harus menaikkan moral pemain menuju laga selanjutnya. Pasalnya pemain masih berada dalam kepercayaan diri yang sama. Pertandingan lawan Bali United tak seharusnya terus diratapi, hanya perlu evaluasi diri dan jadikan itu pelajaran.
“Kami tidak perlu menaikan moral tim. Karena kami sudah memainkan pertandingan yang bagus, kami juga tahu ketika kami unggul 2-1, pemain tak sepenuhnya mengikuti instruksi pelatih dan karena itu kami gagal menang,” katanya.
“Bali tidak banyak melakukan perubahan taktikal, hanya bermain seperti tim lain yang kehilangan satu pemain, bermain bertahan dan menyerang lewat kecepatan sayap. Kami kecolongan dari umpan silang dan seperti yang saya katakan, terjadi karena kesalahan individu,” sebut Robert menekankan.
Robert dan tim tak perlu panik, pasalnya mereka masih berada di jalur yang benar menuju tahta juara. Evaluasi atau perbaikan di depan terus dilakukan, kehilangan poin macam itu tak perlu terjadi lagi di laga laga selanjutnya. Konsistensi menaikkan level permainan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya kini dibutuhkan.
“Karena itu kami kehilangan dua poin. Tapi itu tidak masalah karena kami masih bersama dengan tiga tim teratas lainnya di liga dan kami merasa kecewa pada diri sendiri karena kehilangan kesempatan meraih tiga poin setelah unggul 2-1,” ungkapnya.

” Bali tidak banyak melakukan perubahan taktikal, hanya bermain seperti tim lain yang kehilangan satu pemain, bermain bertahan dan menyerang lewat kecepatan sayap. Kami kecolongan dari umpan silang dan seperti yang saya katakan, terjadi karena kesalahan individu,” sebut Robert menekankan “…, tidak semata-mata kesalahan individual oleh kiper dan pemain bertahan ( mungkin itu salah satunya )…tapi ada juga faktor lain…yaitu adanya penurunan kualitas permainan Persib ketika Beckham Putra digantikan ( mungkin karena cedera ). Kualitas permainan Persib malah menurun ketika kedudukan imbang 2-2…di tengah-tengah tim Persib membutuhkan tambahan gol untuk memenangkan pertandingan.
Tim Bali United sudah melakukan perubahan besar dengan memasukkan tenaga baru seorang Eber Bessa untuk menggantikan Hariono yang sudah menurun staminanya karena tekanan cukup berat tim Persib di babak pertama dan awal babak kedua ketika Beckham Putra masih bermain…yang akhirnya Eber Bessa memberikan satu assist atas golnya Yabes Roni…, dan juga memasukkan pemain muda Ricky Fajrin untuk mengantisipasi permainan cepat Febri…serta sekali-sekali Ricky Fajrin berusaha mengeksploitasi daerah pertahanan Supardi.
Di sisi lain tim Persib malah kehilangan pemain kreatif di lini tengah setelah keluarnya Beckham Putra…, Rashid seolah bekerja sendirian ( ditengah menurunnya stamina dia ) untuk membongkar pertahanan Bali United yang mulai lebih merapatkan barisan pertahanannya karena kehilangan satu pemain…akhirnya tentu saja di sisa pertandingan babak kedua karena kurang bagusnya suplai bola dari lini tengah…tim Persib lebih banyak memberikan umpan-umpan lambung langsung ke jantung pertahanan lawan yang mampu dibaca dan diantisipasi tim Bali United ( mungkin lebih baik memasukkan pemain tengah murni tipe kreatif yang gaya mainnya mirip-mirip Beckham Putra untuk membantu Rashid dan lebih memperkuat lini tengah tim Persib ).
Mudah-mudahan di pertandingan selanjutnya permainan tim Persib ada perubahan ke arah yang lebih baik dan mendapatkan hasil yang positif.
pokonya next game harus perkembangan bermain lebih baik dan garang, tdk kendor, lamun masih keneh boyot babak kadua, berarti can aya evaluasi.
Lupakan yg sudah berlalu.. kedepan harus lebih baik lagi Couch..!!
Pak Robert kurang Fokus ke game, pemain yg tidak maximal kenapa ga coba ganti semisal Ardi Idrus pada Game tsb kurang Maximal, kenapa ga di coba mainkan Zalnando…
tengahna bolong saenggeus bekham kaluar, euweuh pamaen nu agresip, mun ngalawan nu kurang jelema, intina kudu agresip jeung transisi tengah ka tukangna kudu hade jiga bali, naon syaratna? STAMINA NU HADE!!!, berarti athleth nutrient expert na di bali jelema berkelas!!!