Perlukan Persib Panik Setelah Ditumbangkan PSGC?
Thursday, 20 August 2015 | 16:30
Apakah Persib panik setelah ditumbangkan tim Divisi Utama PSGC Ciamis? Ya dalam pertandingan bertajuk friendly match di Stadion Galuh Ciamis, Rabu (19/8) sore itu, Maung Bandung ditekuk oleh tim berjuluk Laskar Ciung Wanara dengan skor 1-0, hasil gol Osas Saha. Kepanikan muncul kala manajer Persib, Umuh Muchtar, berkeinginan untuk memulangkan kembali Konate Makan yang sedang berada di Mali. Bahkan pria yang karib di sapa uwak haji itu, akan mendatangkan gelandang muda tersebut sebelum Piala Presiden bergulir pada awal September.
Mungkinkah Konate bakal perkuat Persib di Piala Presiden? Hal itu masih dalam teka-teki, lantaran regulasi dari operator turnamen PT Mahaka Sports and Entertainment menyatakan pendaftaran pemain ditutup pada Kamis, (20/8) hari ini. Apakah tim bakal mendaftarkan Konate tanpa kepastian dari sang pemain? Kita lihat saja.
Seberapa perlu kah Persib membutuhkan tenaga Konate saat ini? Berkaca dari permainan Persib di pertandingan melawan PSGC kemarin, tim asuhan Jajang Nurjaman tampak tak memperlihatkan kualitas tim juara. Serangan tampak buntu, tak punya viariasi dalam mengalirkan bola ke depan.
Percobaan sang arsitek yang menempatkan Taufiq sebagai playmaker terlihat tak berjalan mulus. Ia pun lantas langsung digantikan Firman Utina begitu memasuki paruh kedua. Pekerjaan rumah bukan hanya sektor tengah yang belum menemukan kesolidan, lini depan juga terlihat tidak mantap dalam menkonversi peluang, kembali harus dipikirikan.
Striker asing, Ilija Spasojevic, yang diplot Janur sebagai striker tunggal, tak mampu berbicara banyak. Penyerang asal Montenegro itu digantikan oleh Tantan di pertengahan babak pertama. Jika boleh mengoreksi, pemain 29 tahun ini sering terlihat jatuh dan tak mampu menjaga keseimbangan. Sering kalah berduel, meski ia mampu sesekali membuka ruang dan menjemput bola. Tim membutuhkan kualitas bomber yang mampu membantu tim untuk mencetak gol banyak.
Lanjut, flank kanan yang sering menjadi senjata utama Persib tak berjalan maksimal karena PSGC banyak menumpuk pemain di belakang dan mematikan pergerakan Ridwan dan Supardi secara bergantian. Ridwan pun diganti Zulham Zamrun di pertengahan babak kedua. Hasilnya, masih tak mengubah keadaan.
Flank kanan kali ini mulai kelihatan kelemahannya, kala Supardi telat turun saat melakukan over lapping. Lawan bisa memanfaatkan menyerang lewat pos yang ditinggalkan Supardi. Memang kadang kala saat Supardi telat turun, di sana ada Dedi Kusnandar mem-back up posisi bek sayap kanan. Namun komunikasi pengertian yang masih tidak lancar membuat lini pertahanan Persib sering kocar-kacir.
Bagaimana dengan peran lini pertahanan? Lini bertahan tampak masih bisa kokoh selama adanya Ahmad Jufriyanto. Abdul Rahman dikatakan masih bisa menjalankan fungsinya dengan cukup baik sebagai center back. Namun sekali lagi, kekokohan center back Persib harus ditopang oleh dua gelandang jangkar yang sering menjadi skema Janur dalam formasi 4-2-3-1, Hariono dan Dedi harus bermain selaras memutus alur serangan lawan saat tertekan. Men-delay bola dan mengatur ritme permainan saat menyerang dengan dukungan play maker yang memiliki kreatifitas mengalirkan bola. Di kemudian hari, Janur patut mendatangkan center back baru, setidaknya dua pemain untuk menjalani kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2016 bila jadi digelar. Itu sebab saat ini Persib hanya memiliki 2 pemain di posisi tersebut, Jupe dan Rahman, tanpa ada pemain cadangan.
Simpulnya adalah Persib saat ini dalam keadaan seperti yang dijalani mereka sebelum musim 2014 dimulai. Banyak pemain datang yang mengharuskan kembali adanya adaptasi pengertian antar pemain. Staf pelatih yang termasuk di dalamnya adalah assisten pelatih harus berembuk mencarikan ide menutup kekurangan. Bagaimanapun otak skema strategi tim serta menu latihan ada pada mereka yang tahu lebih detil kondisi dan situasi kekuatan tim.
Penulis berakun twitter @yasseradil, sedang mencari pendamping wisuda setelah dinyatakan lulus sidang.


Apakah Persib panik setelah ditumbangkan tim Divisi Utama PSGC Ciamis? Ya dalam pertandingan bertajuk friendly match di Stadion Galuh Ciamis, Rabu (19/8) sore itu, Maung Bandung ditekuk oleh tim berjuluk Laskar Ciung Wanara dengan skor 1-0, hasil gol Osas Saha. Kepanikan muncul kala manajer Persib, Umuh Muchtar, berkeinginan untuk memulangkan kembali Konate Makan yang sedang berada di Mali. Bahkan pria yang karib di sapa uwak haji itu, akan mendatangkan gelandang muda tersebut sebelum Piala Presiden bergulir pada awal September.
Mungkinkah Konate bakal perkuat Persib di Piala Presiden? Hal itu masih dalam teka-teki, lantaran regulasi dari operator turnamen PT Mahaka Sports and Entertainment menyatakan pendaftaran pemain ditutup pada Kamis, (20/8) hari ini. Apakah tim bakal mendaftarkan Konate tanpa kepastian dari sang pemain? Kita lihat saja.
Seberapa perlu kah Persib membutuhkan tenaga Konate saat ini? Berkaca dari permainan Persib di pertandingan melawan PSGC kemarin, tim asuhan Jajang Nurjaman tampak tak memperlihatkan kualitas tim juara. Serangan tampak buntu, tak punya viariasi dalam mengalirkan bola ke depan.
Percobaan sang arsitek yang menempatkan Taufiq sebagai playmaker terlihat tak berjalan mulus. Ia pun lantas langsung digantikan Firman Utina begitu memasuki paruh kedua. Pekerjaan rumah bukan hanya sektor tengah yang belum menemukan kesolidan, lini depan juga terlihat tidak mantap dalam menkonversi peluang, kembali harus dipikirikan.
Striker asing, Ilija Spasojevic, yang diplot Janur sebagai striker tunggal, tak mampu berbicara banyak. Penyerang asal Montenegro itu digantikan oleh Tantan di pertengahan babak pertama. Jika boleh mengoreksi, pemain 29 tahun ini sering terlihat jatuh dan tak mampu menjaga keseimbangan. Sering kalah berduel, meski ia mampu sesekali membuka ruang dan menjemput bola. Tim membutuhkan kualitas bomber yang mampu membantu tim untuk mencetak gol banyak.
Lanjut, flank kanan yang sering menjadi senjata utama Persib tak berjalan maksimal karena PSGC banyak menumpuk pemain di belakang dan mematikan pergerakan Ridwan dan Supardi secara bergantian. Ridwan pun diganti Zulham Zamrun di pertengahan babak kedua. Hasilnya, masih tak mengubah keadaan.
Flank kanan kali ini mulai kelihatan kelemahannya, kala Supardi telat turun saat melakukan over lapping. Lawan bisa memanfaatkan menyerang lewat pos yang ditinggalkan Supardi. Memang kadang kala saat Supardi telat turun, di sana ada Dedi Kusnandar mem-back up posisi bek sayap kanan. Namun komunikasi pengertian yang masih tidak lancar membuat lini pertahanan Persib sering kocar-kacir.
Bagaimana dengan peran lini pertahanan? Lini bertahan tampak masih bisa kokoh selama adanya Ahmad Jufriyanto. Abdul Rahman dikatakan masih bisa menjalankan fungsinya dengan cukup baik sebagai center back. Namun sekali lagi, kekokohan center back Persib harus ditopang oleh dua gelandang jangkar yang sering menjadi skema Janur dalam formasi 4-2-3-1, Hariono dan Dedi harus bermain selaras memutus alur serangan lawan saat tertekan. Men-delay bola dan mengatur ritme permainan saat menyerang dengan dukungan play maker yang memiliki kreatifitas mengalirkan bola. Di kemudian hari, Janur patut mendatangkan center back baru, setidaknya dua pemain untuk menjalani kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2016 bila jadi digelar. Itu sebab saat ini Persib hanya memiliki 2 pemain di posisi tersebut, Jupe dan Rahman, tanpa ada pemain cadangan.
Simpulnya adalah Persib saat ini dalam keadaan seperti yang dijalani mereka sebelum musim 2014 dimulai. Banyak pemain datang yang mengharuskan kembali adanya adaptasi pengertian antar pemain. Staf pelatih yang termasuk di dalamnya adalah assisten pelatih harus berembuk mencarikan ide menutup kekurangan. Bagaimanapun otak skema strategi tim serta menu latihan ada pada mereka yang tahu lebih detil kondisi dan situasi kekuatan tim.
Penulis berakun twitter @yasseradil, sedang mencari pendamping wisuda setelah dinyatakan lulus sidang.

Faktor Konate & 1 CB baru yg cukup bagus buat Persib
Kalo CB mungkin bisa dipanggil lagi vlado atau abanda, jika harus menggunakan pemain asing
hid up autopilot FC
persib harusnya bergerak cepat untuk mendapatkan center bek, bio paulin adalah profil yang cocok dan maksimalkan tantan dan zulham karena keduanya adalah pekerja keras, strategi pelatih juga harus bervariasi dan berkembang sehingga mainnya tidak monoton dan gampang di tebak oleh lawan