Peringatan Bagi Bobotoh
Tuesday, 01 December 2009 | 00:31
Panitia penyelenggara (panpel) pertandingan Persib Bandung mendapat peringatan dari PT Liga Indonesia (PT LI) terkait pelaksanaan dua pertandingan kandang Persib Bandung melawan Pelita jaya dan Persitara Jakarta Utara.
Panpel mendapat surat bernomor 1048/A-09/BLI-3.1/XI/2009, tertanggal 25 November 2009 yang berisi tentang keharusan adanya perbaikan penyelenggaraan pertandingan Persib Bandung, termasuk sanksi yang cukup berat berupa denda atau pertandingan tanpa penonton jika peringatan ini tidak digubris. Surat ini ditandatangani langsung oleh CEO PT LI, Joko Driyono.
PT LI menyoroti beberapa poin yang terangkum sbb:
-
Penonton Persib masih menyalakan kembang api dan mercon di dalam stadion, bahkan mengarah ke lapangan, sehingga membahayakan pemain kedua tim.
-
Tidak adanya pemeriksaan barang secara ketat di pintu masuk stadion sebagai filter, sehingga barang-barang berbahaya seperti kembang api, mercon, atau botol tersebut masih bisa masuk ke stadion.
-
Area ruang ganti pemain kubu Persib tidak steril.
-
Masih ada beberapa spanduk yang terpasang di tribun timur. Liga melarang adanya spanduk di pagar dan tembok depan tribun.
Peringatan ini hendaknya ditaati oleh para bobotoh Persib. Sebabnya, laga kandang Persib merupakan sumber pemasukan yang cukup penting bagi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) yang sekarang sudah menjadi perusahaan yang mandiri.
Kenakalan dan kebandelan bobotoh justru akan menjadi bumerang bagi Persib. Hukuman denda tentu akan mengurangi pemasukan untuk kas PT PBB, apalagi partai usiran yang tidak menghasilkan apa-apa kecuali kerugian yang besar bagi perusahaan.
Kelangsungan, kemajuan, dan kemunduran Persib sekarang, tergantung langsung dari sikap kita sebagai bobotoh.

Panitia penyelenggara (panpel) pertandingan Persib Bandung mendapat peringatan dari PT Liga Indonesia (PT LI) terkait pelaksanaan dua pertandingan kandang Persib Bandung melawan Pelita jaya dan Persitara Jakarta Utara.
Panpel mendapat surat bernomor 1048/A-09/BLI-3.1/XI/2009, tertanggal 25 November 2009 yang berisi tentang keharusan adanya perbaikan penyelenggaraan pertandingan Persib Bandung, termasuk sanksi yang cukup berat berupa denda atau pertandingan tanpa penonton jika peringatan ini tidak digubris. Surat ini ditandatangani langsung oleh CEO PT LI, Joko Driyono.
PT LI menyoroti beberapa poin yang terangkum sbb:
-
Penonton Persib masih menyalakan kembang api dan mercon di dalam stadion, bahkan mengarah ke lapangan, sehingga membahayakan pemain kedua tim.
-
Tidak adanya pemeriksaan barang secara ketat di pintu masuk stadion sebagai filter, sehingga barang-barang berbahaya seperti kembang api, mercon, atau botol tersebut masih bisa masuk ke stadion.
-
Area ruang ganti pemain kubu Persib tidak steril.
-
Masih ada beberapa spanduk yang terpasang di tribun timur. Liga melarang adanya spanduk di pagar dan tembok depan tribun.
Peringatan ini hendaknya ditaati oleh para bobotoh Persib. Sebabnya, laga kandang Persib merupakan sumber pemasukan yang cukup penting bagi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) yang sekarang sudah menjadi perusahaan yang mandiri.
Kenakalan dan kebandelan bobotoh justru akan menjadi bumerang bagi Persib. Hukuman denda tentu akan mengurangi pemasukan untuk kas PT PBB, apalagi partai usiran yang tidak menghasilkan apa-apa kecuali kerugian yang besar bagi perusahaan.
Kelangsungan, kemajuan, dan kemunduran Persib sekarang, tergantung langsung dari sikap kita sebagai bobotoh.

kanngo pra bobotoh,,sing damang jeung damai atuh,lmn persib maen…..
mun rek ribut ngke we d luar!!
Buat semua bobotoh tercinta,…tuh tos aya deui peringatan,…kahade sing atos atos,…
Peace,…
Tapi Kalau hal pelanggaran pada pihak penonton atau bobotoh langsung euy dapat peringatan,…tapi lamun anu salahna wasit mah ,…ah damang wae ning,…
Mudah-mudahan kepada semua wasit diberikan hidayah dan kejujuran,…oleh Allah SWT
menyaksikan laga persib dengan nyaman dan aman tentu menjadi impian banyak pihak, terlebih bagi mereka yang telah menjadikan persib sebagai wisata keluarga. Pada faktanya, regenerasi bobotoh telah tergaris dari kebudayaan untuk membawa keluarga turut serta dalam emosi dan semangat ketika mendukung….
so, buatlah rumah kita nyaman untuk kita nikmati… kalo kita nyaman, aman maka dukunganpun akan tercurahkan dengan sehat dan positip, si maung oge bakal tambah sumanget deui maena….
Peraturan mah lain keur bo2toh tp keur wasit nu garoblog.
BLI cuma nyorot penonton doang. Wasitna kumaha. Kualitasnya sekelas sandal jepit Prex… Prex.. prex!!!
pssi jngn ngurus persib terus suporter lain juga msh bnyk yg ngga disiplin?gw mau tanya ke bli kok GBK bisa di pake club?bukan nya GBK boleh di pake hanya untuk tim nas,pssi dan bli yg bener donk kerja nya?jng ngurusi sangsi doang yg ada duit nya………?
berjuank lah….
Panpel jangan hanya ngatur2 bobotoh tanpa melirik kepentingan dan kebutuhan bobotoh, aturan semua dah diikuti oleh bobotoh tapi panpel masih kurang dalam pelayanan terhadap bobotoh. mulai dari pengadaan tiket sampai ke kenyamanan bobotoh, masa gerbang stadion di buka cuma pintu kecil, sehingga menyulitkan bobotoh meninggalkan stadion, banyak yang saling dorong akibat pintu terlalu sempit.
kami mohon kepada panpel agar memperhatikan kenyamanan bobotoh baik itu ketika datang atau pun meninggalkan stadion.
Cek Aing Ge,.,.
Ari PERSIB Maen Ewh PnoNton mah NggeUs We maen DiSawaH…
katanya persib jiwa raga kami….nonton juga:
1.ricuh
2.mau gratisan
3.main kembang api..
Bobotoh koq kaya gitu….
tong nyalahkeun bobotoh wae,da bobotoh juga manusia hayang weh nu terbaik…
tau,persija juga bnyak yang bawa senjata