Perasaan Ferdinand, Saat Menginjakkan Kaki Lagi di Bandung
Tuesday, 22 May 2018 | 17:21
Striker PSM, Ferdinand Sinaga tak sabar melakoni partai melawan Persib di Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (23/5) besok. Dirinya rindu merasakan atmosfer Bandung dan bertemu dengan rekan-rekan setimnya meski kini ada di pihak yang bersebrangan. Karena pada musim 2014 lalu Ferdinand adalah pilar andalan Maung Bandung.
“Untuk saya sebagai pemain pertandingan besok sangat dinantikan dan senang juga bisa berkumpul dengan teman-teman media Bandung dan saya merasa teman-teman media tambah banyak lagi dari tahun 2014,” ungkapnya ketika menghadiri jumpa pers di Graha Persib.
Ferdinand tumbuh dan mengawali karir sepakbola di Bandung meski sempat merantau ke beberapa klub. Dalam moment kepulangannya di musim 2014, dia langsung sukses mempersembahkan trofi juara dan menyabet predikat pemain terbaik. Tapi friksi antara dia dengan manajemen lantas memaksa Ferdinand harus angkat koper.
Meski begitu dia membayangkan masih diterima dengan hangat oleh Bobotoh ketika besok datang sebagai lawan. Karena dia tak punya masalah apapun dengan jajaran suporter dan berpisah secara baik-baik.
“Kalau menurut saya untuk nama saya dalam detik awal saya masuk pasti saya akan mendengar teriak nama saya karena ketika keluar dari sini bisa dikatakan saya ga ada cacat sama Bobotoh semua,” ujar Ferdinand.
Disinggung mengenai atmosfer stadion, dia mengatakan bahwa baik itu Bandung dan Makassar sama-sama punya fanatisme yang tinggi. Dia pun senang selalu mendapat sanjungan dari suporter lantaran tidak pernah membuat masalah dengan mereka yang setia memberikan dukungan.
“Di Makassar pun ramai suporter sering meneriakan nama saya dan begitu juga di Persib, suasana dimana pun saya senang merasakan itu dengan attitude yang saya baik di dalam tim dengan suporter semua,” tukasnya.

Striker PSM, Ferdinand Sinaga tak sabar melakoni partai melawan Persib di Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (23/5) besok. Dirinya rindu merasakan atmosfer Bandung dan bertemu dengan rekan-rekan setimnya meski kini ada di pihak yang bersebrangan. Karena pada musim 2014 lalu Ferdinand adalah pilar andalan Maung Bandung.
“Untuk saya sebagai pemain pertandingan besok sangat dinantikan dan senang juga bisa berkumpul dengan teman-teman media Bandung dan saya merasa teman-teman media tambah banyak lagi dari tahun 2014,” ungkapnya ketika menghadiri jumpa pers di Graha Persib.
Ferdinand tumbuh dan mengawali karir sepakbola di Bandung meski sempat merantau ke beberapa klub. Dalam moment kepulangannya di musim 2014, dia langsung sukses mempersembahkan trofi juara dan menyabet predikat pemain terbaik. Tapi friksi antara dia dengan manajemen lantas memaksa Ferdinand harus angkat koper.
Meski begitu dia membayangkan masih diterima dengan hangat oleh Bobotoh ketika besok datang sebagai lawan. Karena dia tak punya masalah apapun dengan jajaran suporter dan berpisah secara baik-baik.
“Kalau menurut saya untuk nama saya dalam detik awal saya masuk pasti saya akan mendengar teriak nama saya karena ketika keluar dari sini bisa dikatakan saya ga ada cacat sama Bobotoh semua,” ujar Ferdinand.
Disinggung mengenai atmosfer stadion, dia mengatakan bahwa baik itu Bandung dan Makassar sama-sama punya fanatisme yang tinggi. Dia pun senang selalu mendapat sanjungan dari suporter lantaran tidak pernah membuat masalah dengan mereka yang setia memberikan dukungan.
“Di Makassar pun ramai suporter sering meneriakan nama saya dan begitu juga di Persib, suasana dimana pun saya senang merasakan itu dengan attitude yang saya baik di dalam tim dengan suporter semua,” tukasnya.

Perdinan, uing pesen gol bunuh diri ka gawang psm hiji nya, ke dibere ker jajan es es wae mah
Lmun bisa mh sib bw dei c ferdinand meh gagah persib alus maen na ngotot si naga mah….
Rancaekek