
Musim demi musim selalu dilalui Persib dengan kebiasaan melakukan perombakan pemain pada jeda transfer. Bongkar pasang awak tim pun berlaku untuk komposisi legiun asing. Bahkan untuk mengisi slot pemain asing asal Asia, Persib mencoba jasa pemain dari beberapa negara seperti Jepang, Australia hingga Thailand.
Maung Bandung juga tercatat pernah memakai jasa legiun impor asal Timur Tengah. Naseer Al-Sebai jadi satu-satunya pemain asing dari Suriah yang pernah dikontrak profesional untuk menjadi bagian dari klub menghadapi kompetisi. Pria kelahiran Homs, Suriah, 14 Mei 1985 itu membela tim kebangaan Bobotoh pada musim 2013.
Berkostum Persib bagi Naseer bukan sekedar melanjutkan karirnya sebagai pesepakbola profesional. Lebih dari itu, mencoba peruntungan dengan tinggal di Indonesia membuatnya bisa terhindar dari bahaya yang mengintai. Itu lantaran di negaranya sedang terjadi konflik, perang saudara meletup dan ribuan korban tewas berjatuhan.
Medio 2011, pemberontakan dilakukan untuk menentang rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Perang tidak bisa terhindarkan, korban jiwa terus berjatuhan, baik dari kubu pemerintah dan juga oposisi. Pertikaian ini makin memanas dan berlangsung bertahun-tahun, Naseer pun memilih untuk mengungsi ke Indonesia dan ‘berperang’ lewat cara lain: bermain sepakbola.
Dirinya memutuskan untuk menyebrang ke Indonesia setelah dilepas klub asal Lebanon, Tripoli SC. Gayung bersambut karena Persib yang butuh amunisi di lini belakang tertarik meminangnya. Naseer dikontrak satu tahun pada 28 November 2012 dan diplot menjadi tandem Abanda Herman sebagai benteng di jantung pertahanan.

Di awal karirnya bersama Persib, rasa cemas karena perang saudara masih menghinggapi Naseer. Bagaimana tidak, istri dan anak semata wayangnya masih berada di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari Suriah. Beruntung visa bisa didapat orang-orang terkasihnya sehingga bisa menyusul ke Bandung pada Januari 2013.
Kekhawatiran dirasakan Naser terhadap keselamatan keluarganya. Fokusnya ketika menjalani latihan dan pertandingan pun kerap terganggu karena kondisi itu. Maka dari itu, Naseer begitu lega saat mereka bisa berkumpul lagi dan menumbuhkan motivasinya untuk berkontribusi bagi Maung Bandung.
“Saya senang sekali mereka sudah di sini. Dengan begitu saya akan konsentrasi bermain dan berlatih. Dulu setiap saat istri saya sering mengatakan kepada saya mereka mengalami masalah konflik di Damaskus (Syria), di rumah saya. Sekarang alhamdulillah keluarga sudah di sini (Bandung),” terang Naseer dalam sesi wawancara tahun 2013 lalu.
Di putaran pertama Naser langsung mendapat tempat di tim utama dan nyaris selalu menjadi pilihan Jajang Nurjaman. Dia bermain 15 kali dari 17 laga, membawa Persib meraih catatan 10 kemenangan, 4 imbang dan 3 kekalahan, dengan angka memasukan 38 dan kemasukan sebanyak 22 kali. Satu gol sanggup diciptakan olehnya ketika menghadapi Persepam di Pamekasan.
Dengan kecakapannya, Naseer berpengaruh dalam menjaga kokohnya sektor pertahanan. Pemain bernomor punggung 4 ini juga merupakan tipikal bek yang tenang dan jarang melakukan tackle keras hingga mendapat kartu dari wasit. Namun demikan dia juga kerap dirotasi dengan Abanda Herman dan Maman Abdurrahman.

Memasuki paruh musim kedua, Naseer harus kembali dibuat pusing dengan konflik di Suriah. Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) miliknya habis dan untuk mengurusnya Naseer harus pulang ke negara asalnya. Masalah baru datang, proses mengurus KITAS yang semula diprediksi hanya dua hari molor jauh dari prediksi.
Naseer dipaksa tinggal di Suriah selama satu bulan dan bahaya dari peperangan mengintainya. Dia tidak bisa berlatih mandiri karena aktivitas di luar sangat beresiko. Kondisi fisiknya merosot tajam. Lima laga yang seharusnya dimainkan bersama Persib pun dilewatkan. Hingga akhirnya dia kembali ke Bandung dan total Naser absen di tujuh pertandingan beruntun.
Jumlah penampilan bek bertinggi badan 184 cm ini terjun bebas di putaran kedua. Naseer tercatat hanya bermain 6 kali saja. Ditambah di akhir musim Naseer akhirnya harus mendapatkan hukuman akumulasi kartu kuning yang pertama di sepanjang karirnya. Kontribusinya jauh menurun dan itu menjadi sinyal namanya akan terdepak dari tim.
Persib akhirnya harus finis di urutan keempat ketika kompetisi usai. Total Naseer bermain 21 kali dengan jumlah 1770 menit bermain. Keputusan lalu diambil Jajang Nurjaman selaku pelatih saat musim 2013 rampung. Naseer bersama Abanda Herman, Kenji Adacihara, Mbida Messi dan Hilton Moreira mesti angkat kaki.
Naseer lalu melanjutkan ‘perang’ di lapangan hijau dengan membela klub India, Churchill Brothers meski hanya beberapa bulan. Setelah itu dia kembali ke Indonesia pada musim 2014 namun bukan Persib yang jadi klubnya. Naseer dikontrak oleh Persisam Samarinda tapi dia hanya bertahan selama satu musim saja.
Komentar Bobotoh