Penyelesaian Akhir Masih Jadi Masalah Klasik Persib
Friday, 27 February 2015 | 20:21
Meski sukses mengamankan 3 poin dalam laga pembuka grup H AFC Cup 2015, pelatih Persib, Jajang Nurjaman mengatakan dirinya masih mempunyai evaluasi yang perlu diperbaiki oleh pasukannya. Masalah penyelesaian akhir ibarat penyakit kambuhan yang hampir selalu menerpa Persib di setiap pertandingan. Mencetak 4 gol ke gawang New Radiant, Jajang menilai anak asuhnya sebenarnya bisa unggul lebih banyak jika tidak lebih tenang dalam mengkonversi peluang.
“Permasalahan klasik yaitu penyelesaian akhirnya kurang. Sebenarnya kita banyak peluang. Pak Glen (Sugita) bilang ada 10 peluang yang harusnya jadi gol,” ungkap Jajang ketika diwawancara di Mess Persib, Jumat (27/2).
Menurutnya, Tantan dan kawan-kawan tidak efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa kali peluang terbukan di mulut gawang gagal berbuah gol dan hanya mentah oleh penjaga gawang atau eksekusinya melenceng. Namun pelatih yang akrab disapa Janur itu mengaku sudah puas dengan pola permainan serta ritme yang diperagakan pemainnya.
“Pemain kita banyak yang terburu-buru, tapi secara keseluruhan temponya sudah bagus. Cuma ketenangannya aja yang harus lebih cool,” lanjutnya.
Mengenai performa Yandi Sofyan yang kian berkibar terutama di pertandingan kemarin usai mencetak gol pamungkas, pelatih 56 tahun itu enggan meletakan beban berat di pundak penyerangan mudanya tersebut. Menurutnya Yandi belum bisa dijadikan tumpuan di lini depan dan mesti diberikan kesempatan sedikit demi sedikit untuk mengasah mentalnya.
“Yandi pelan-pelan lah, penampilan dia tidak bisa dilihat di satu pertandingan. Dia ada prospek buat ke depan. Pengalamannya udah banyak main dimana-mana, termasuk tim luar. Dia bakal terus berkembang,” tukasnya.

Meski sukses mengamankan 3 poin dalam laga pembuka grup H AFC Cup 2015, pelatih Persib, Jajang Nurjaman mengatakan dirinya masih mempunyai evaluasi yang perlu diperbaiki oleh pasukannya. Masalah penyelesaian akhir ibarat penyakit kambuhan yang hampir selalu menerpa Persib di setiap pertandingan. Mencetak 4 gol ke gawang New Radiant, Jajang menilai anak asuhnya sebenarnya bisa unggul lebih banyak jika tidak lebih tenang dalam mengkonversi peluang.
“Permasalahan klasik yaitu penyelesaian akhirnya kurang. Sebenarnya kita banyak peluang. Pak Glen (Sugita) bilang ada 10 peluang yang harusnya jadi gol,” ungkap Jajang ketika diwawancara di Mess Persib, Jumat (27/2).
Menurutnya, Tantan dan kawan-kawan tidak efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa kali peluang terbukan di mulut gawang gagal berbuah gol dan hanya mentah oleh penjaga gawang atau eksekusinya melenceng. Namun pelatih yang akrab disapa Janur itu mengaku sudah puas dengan pola permainan serta ritme yang diperagakan pemainnya.
“Pemain kita banyak yang terburu-buru, tapi secara keseluruhan temponya sudah bagus. Cuma ketenangannya aja yang harus lebih cool,” lanjutnya.
Mengenai performa Yandi Sofyan yang kian berkibar terutama di pertandingan kemarin usai mencetak gol pamungkas, pelatih 56 tahun itu enggan meletakan beban berat di pundak penyerangan mudanya tersebut. Menurutnya Yandi belum bisa dijadikan tumpuan di lini depan dan mesti diberikan kesempatan sedikit demi sedikit untuk mengasah mentalnya.
“Yandi pelan-pelan lah, penampilan dia tidak bisa dilihat di satu pertandingan. Dia ada prospek buat ke depan. Pengalamannya udah banyak main dimana-mana, termasuk tim luar. Dia bakal terus berkembang,” tukasnya.

alesan wae …. janur mah, teu aleeeeg ah ….
Hhahahaha, alesan wae teh bisa mawa persib juara sebagai pemaen, asisten pelatih, jeung pelatih. Maneh saukur lalajo wae teu sopan pisan! Hargaan atuh pelatih juara teh!
Komentar sampah. Persib teu butuh komentar siga sia, Persib mah butuh striker.
Nu penting mah bisa juara mang http://bomberpersib1933.blogspot.com/2015/02/penyelesaian-akhir-masih-jadi-masalah.html hidup persib…
Kang djanur saran Abdi mah Yandi Sofian teh memang masih muda tapi justru eta kedah di pasihan batu asahan anu langkung tinu sanes jadi kasih kesempatan jadi starter
Batu ali/akik meren nyaK
aya babaturan urg ngarana akus merang, lumayan jang stiker eh striker mah alus (nyingsienan bek jeung kiper hungkul). teu kudu dibayar mahal, asal lamun dahar dibere asin sepat jeung jengkol oge cukup.
Sabenerna pa Janur pinter pisan nu matak biea meraih juara oge teu pinterna neangan striker asing nu haus gol sareng gaduh panyawat lelet upami panyawatna damang yakin Perssib maju
Gandeng sateh. Komentar dangkal, sesuai kapasitas otak.