Pengalaman Paling Berkesan Bagi David Laly
Wednesday, 27 January 2016 | 16:33
Bagi David Laly sebuah kebanggaan bisa merumput bersama Persib Bandung. Namun, perlu disimak bila Laly punya pengalaman yang mengesankan selama karirnya sebagai pesepak bola. Bermain dengan tim profesional pertamanya yaitu Persipura Jayapura adalah momen yang paling berkesan.
Laly menceritakan, bila dirinya masuk ke Persipura saat umurnya menginjak 18 tahun musim 2009. Kala itu Persipura Jayapura baru merengkuh gelar juara Liga Indonesia dan masuk Liga Champions Asia musim 2010. Walau hanya bermain sebagai pemain pelapis, namun dirasakannya sangat berkesan tampil di laga international.
“Persipura main di Champions, waktu itu pas main di Champions sering main pengganti juga. Saya rasakan sepak bola international, saat sepakbola junior langsung ke senior langsung bisa main di Champions,” bebernya menceritakan pada Rabu (27/1).
Seperti apa yang dirasakan pemain muda umumnya, pemain kelahiran Wamena ini merasakan nervous. Tim yang dihadapi saat itu berasal dari negeri China dan Korea. “Yang pasti nervous apalagi lawannya kan dari Korea, China kan bagus-bagus makanya sedikit gugup juga,” tambahnya.
Momen paling mengesankan selanjutnya adalah ketika ia mampu mencetak gol untuk Persipura. Kala itu, pria yang kini berusia 24 tahun tersebut ditonton kedua orang tuanya. Tak menyangka kedua orang tuanya sampai menitikkan air mata, sebuah kebanggaan anaknya mampu membawa Persipura berprestasi. “Orang tua gemar Persipura, waktu itu saya ngasih gol, mamah juga nonton, mamah sampai nangis,” sebutnya.
Animo Persipura mania (suporter Persipura) disebutnya tak kalah dengan animo suporter di Bandung. Ia merasakannya ketika ia menjadi suporter sampai menjadi pemain. Mendukung dan didukung menjadi sebuah hal yang dialaminya. “Iya animo besar dari dulu, waktu saya kecil dulu juga sering lihat Persipura, iya sama seperti Jawa Barat,” tuturnya.

Bagi David Laly sebuah kebanggaan bisa merumput bersama Persib Bandung. Namun, perlu disimak bila Laly punya pengalaman yang mengesankan selama karirnya sebagai pesepak bola. Bermain dengan tim profesional pertamanya yaitu Persipura Jayapura adalah momen yang paling berkesan.
Laly menceritakan, bila dirinya masuk ke Persipura saat umurnya menginjak 18 tahun musim 2009. Kala itu Persipura Jayapura baru merengkuh gelar juara Liga Indonesia dan masuk Liga Champions Asia musim 2010. Walau hanya bermain sebagai pemain pelapis, namun dirasakannya sangat berkesan tampil di laga international.
“Persipura main di Champions, waktu itu pas main di Champions sering main pengganti juga. Saya rasakan sepak bola international, saat sepakbola junior langsung ke senior langsung bisa main di Champions,” bebernya menceritakan pada Rabu (27/1).
Seperti apa yang dirasakan pemain muda umumnya, pemain kelahiran Wamena ini merasakan nervous. Tim yang dihadapi saat itu berasal dari negeri China dan Korea. “Yang pasti nervous apalagi lawannya kan dari Korea, China kan bagus-bagus makanya sedikit gugup juga,” tambahnya.
Momen paling mengesankan selanjutnya adalah ketika ia mampu mencetak gol untuk Persipura. Kala itu, pria yang kini berusia 24 tahun tersebut ditonton kedua orang tuanya. Tak menyangka kedua orang tuanya sampai menitikkan air mata, sebuah kebanggaan anaknya mampu membawa Persipura berprestasi. “Orang tua gemar Persipura, waktu itu saya ngasih gol, mamah juga nonton, mamah sampai nangis,” sebutnya.
Animo Persipura mania (suporter Persipura) disebutnya tak kalah dengan animo suporter di Bandung. Ia merasakannya ketika ia menjadi suporter sampai menjadi pemain. Mendukung dan didukung menjadi sebuah hal yang dialaminya. “Iya animo besar dari dulu, waktu saya kecil dulu juga sering lihat Persipura, iya sama seperti Jawa Barat,” tuturnya.
