Pembuktian Raphael Maitimo Tak Membantu Prestasi Tim
Monday, 08 June 2020 | 16:22
Semula hanya rumor, siapa sangka menjadi kenyataan. Tiba-tiba ia datang diperkenalkan dalam launching. Menjadi nama terakhir pula yang dikenalkan MC kepada publik, ia lah pemain bintang Raphael Maitimo. Jadi koleksi naturalisasi Persib lainnya di musim 2017.
Merapatnya Maitimo ke Bandung sebenarnya menjadi pertanyaan. Apakah perannya benar-benar dibutuhkan? Sementara Persib telah memiliki Michael Essien, Dedi Kusnandar, Hariono, Kim Jeffrey Kurniawan, dan Matsunaga Shohei.
Barangkali Jajang Nurjaman punya rencana lain, dan menelan ludahnya sendiri karena sempat mengutarakan tak begitu tertarik dengan pemain naturalisasi asal Belanda itu. Status Maitimo sebagai pemain lokal buat boleh lah ia diterima.
Situasi tidak menguntungkan bagi pemain yang mengenakan nomor punggung 10 Persib saat itu. Tim Pangeran Biru menemukan musim buruknya di 2017. Menyandang tim medioker yang hanya berkutat di papan tengah dan merosot ke papan bawah seperti pesakitan.
Dinamika pergantian kursi pelatih dari tangan Jajang Nurjaman, Herrye Setyawan, isu dibalik layar Milomir Seslija bersama Emral Abus sebagai lakonnya.
Selama musim itu Maitimo banyak bermain bukan pada posisinya. Ia sering dimainkan sebagai ujung tombak atas dampak kegagalan Carlton Cole memenuhi ekspektasi.
Sergio Van Dijk juga menyerah di tengah perjalanan atas cedera lutut yang diderita. Shohei Matsunaga yang tak cocok sendirian di depan tanpa suplay brilian. Ezechiel N’Douassel datang di jendela transfer kedua, juga butuh adaptasi nyetel dengan permainan tim.
Perlahan tapi pasti Maitimo menunjukkan kualitasnya sebagai seorang naturalisasi yang bisa diandalkan. Ia jadi pemain yang sering mencetak gol kala tim sulit membobol gawang lawan.
Dari 28 penampilan, total 9 gol dan 4 assist ia sumbangkan. Julukan Maungtimo disandang, sekaligus jadi top scorer tim di musim itu. Namun peduli apa akan pembuktian individu tersebut, jika tim alami kebobrokan finish di posisi 13 klasemen akhir.
Kehadiran Maitimo memang ada, namun bisa dilupakan begitu saja. Ia dengan mudah hengkang ke Madura United (status pinjaman) musim berikutnya. Lalu momen apa lagi yang bisa dingat Bobotoh akan hadirnya Maitimo?

Semula hanya rumor, siapa sangka menjadi kenyataan. Tiba-tiba ia datang diperkenalkan dalam launching. Menjadi nama terakhir pula yang dikenalkan MC kepada publik, ia lah pemain bintang Raphael Maitimo. Jadi koleksi naturalisasi Persib lainnya di musim 2017.
Merapatnya Maitimo ke Bandung sebenarnya menjadi pertanyaan. Apakah perannya benar-benar dibutuhkan? Sementara Persib telah memiliki Michael Essien, Dedi Kusnandar, Hariono, Kim Jeffrey Kurniawan, dan Matsunaga Shohei.
Barangkali Jajang Nurjaman punya rencana lain, dan menelan ludahnya sendiri karena sempat mengutarakan tak begitu tertarik dengan pemain naturalisasi asal Belanda itu. Status Maitimo sebagai pemain lokal buat boleh lah ia diterima.
Situasi tidak menguntungkan bagi pemain yang mengenakan nomor punggung 10 Persib saat itu. Tim Pangeran Biru menemukan musim buruknya di 2017. Menyandang tim medioker yang hanya berkutat di papan tengah dan merosot ke papan bawah seperti pesakitan.
Dinamika pergantian kursi pelatih dari tangan Jajang Nurjaman, Herrye Setyawan, isu dibalik layar Milomir Seslija bersama Emral Abus sebagai lakonnya.
Selama musim itu Maitimo banyak bermain bukan pada posisinya. Ia sering dimainkan sebagai ujung tombak atas dampak kegagalan Carlton Cole memenuhi ekspektasi.
Sergio Van Dijk juga menyerah di tengah perjalanan atas cedera lutut yang diderita. Shohei Matsunaga yang tak cocok sendirian di depan tanpa suplay brilian. Ezechiel N’Douassel datang di jendela transfer kedua, juga butuh adaptasi nyetel dengan permainan tim.
Perlahan tapi pasti Maitimo menunjukkan kualitasnya sebagai seorang naturalisasi yang bisa diandalkan. Ia jadi pemain yang sering mencetak gol kala tim sulit membobol gawang lawan.
Dari 28 penampilan, total 9 gol dan 4 assist ia sumbangkan. Julukan Maungtimo disandang, sekaligus jadi top scorer tim di musim itu. Namun peduli apa akan pembuktian individu tersebut, jika tim alami kebobrokan finish di posisi 13 klasemen akhir.
Kehadiran Maitimo memang ada, namun bisa dilupakan begitu saja. Ia dengan mudah hengkang ke Madura United (status pinjaman) musim berikutnya. Lalu momen apa lagi yang bisa dingat Bobotoh akan hadirnya Maitimo?
