Pemasukan Tiket Persib Musim 2014 Jauh dari Harapan
Tuesday, 25 November 2014 | 14:30
Salah satu pemasukan klub untuk menghidupi keberlangsungan tim adalah melalui penjualan tiket pertandingan kandang. Persib Bandung sendiri dikenal mempunyai suporter setia yang selalu hadir baik ketika timnya bermain sebagai tamu apalagi saat bermain di Stadion Si Jalak Harupat. Namun ternyata penghasilan Persib dari penjualan tiket tidak sesuai dengan harapan. Hal ini disampaikan langsung oleh sang manajer, Umuh Muchtar.
“Tiket yang terjual sangat menyedihkan karena tidak sampai 2 Miliar padahal kita target sampai 4 Miliar,” ujarnya ketika diwawancara di Graha Persib, Minggu (23/11) lalu.
Kondisi ini dianggap Umuh perlu mendapat perhatian khusus, terlebih di musim depan Maung Bandung membutuhkan dana lebih untuk memenuhi kebutuhan tim. Selain itu panpel juga perlu melakukan antisipasi kejadian serupa terulang karena di musim ini format liga yang kembali digelar dalam satu wilayah ditambah tampilnya Persib di piala antarklub Asia dan Piala Indonesia yang dipastikan akan menggelar laga lebih banyak di kandang. Potensi untuk meraup untung juga sebenarnya lebih besar.
“Harus ada evaluasi masalah panpel dan lainnya dan kalau di outsourcing juga akan rancu. Kalau nantinya ada apa-apa dan lepas tangan bisa bahaya untuk Persib,” ungkapnya.
Di musim depan Umuh mengatakan dia akan ikut terlibat dalam pengawasan pengeluaran terkait penyelenggaraan pertandingan. Sehingga anggaran yang tidak perlu bisa diminimalisir. “Saya akan ikut tangani dan akan dicek sebelum melakukan pengeluaran. Kita akan kurangi budget pertandingan,” pungkasnya.

Salah satu pemasukan klub untuk menghidupi keberlangsungan tim adalah melalui penjualan tiket pertandingan kandang. Persib Bandung sendiri dikenal mempunyai suporter setia yang selalu hadir baik ketika timnya bermain sebagai tamu apalagi saat bermain di Stadion Si Jalak Harupat. Namun ternyata penghasilan Persib dari penjualan tiket tidak sesuai dengan harapan. Hal ini disampaikan langsung oleh sang manajer, Umuh Muchtar.
“Tiket yang terjual sangat menyedihkan karena tidak sampai 2 Miliar padahal kita target sampai 4 Miliar,” ujarnya ketika diwawancara di Graha Persib, Minggu (23/11) lalu.
Kondisi ini dianggap Umuh perlu mendapat perhatian khusus, terlebih di musim depan Maung Bandung membutuhkan dana lebih untuk memenuhi kebutuhan tim. Selain itu panpel juga perlu melakukan antisipasi kejadian serupa terulang karena di musim ini format liga yang kembali digelar dalam satu wilayah ditambah tampilnya Persib di piala antarklub Asia dan Piala Indonesia yang dipastikan akan menggelar laga lebih banyak di kandang. Potensi untuk meraup untung juga sebenarnya lebih besar.
“Harus ada evaluasi masalah panpel dan lainnya dan kalau di outsourcing juga akan rancu. Kalau nantinya ada apa-apa dan lepas tangan bisa bahaya untuk Persib,” ungkapnya.
Di musim depan Umuh mengatakan dia akan ikut terlibat dalam pengawasan pengeluaran terkait penyelenggaraan pertandingan. Sehingga anggaran yang tidak perlu bisa diminimalisir. “Saya akan ikut tangani dan akan dicek sebelum melakukan pengeluaran. Kita akan kurangi budget pertandingan,” pungkasnya.

Saran aja . serahin ke eo yang biasa nanganin acara musik ato festival. Karena mereka paham cara menanggulnagi tiket keriting. Aparat yang seharusnya bisa menangani ternyata kinerja dilapangan kurang baik. Sy melihat sendiri mereka memasukan anak kecil yg tidak memiliki tiket. Tiket saya tidak di sibek. Sy hampir bersitegang karena hal itu.
bobotoh, nonton hayang mayar embung
saya tau sistem pembayaran yg terbaik jd lwt tiket box tp bank box jd penyimpangan dana dapat di tekan,trus hari penjualan tiket seminggu sebelum tanding dah di jual dan 1 hari sebelum tanding da di tutup sehingga tiket bodong tidak ada
saya tau sistem pembayaran yg terbaik jangan lwt tiket box tp bank box jd penyimpangan dana dapat di tekan,langsung masuk rekening trus hari penjualan tiket seminggu sebelum tanding dah di jual dan 1 hari sebelum tanding da di tutup sehingga tiket bodong tidak ada
lucu sih,stadion penuh tapi tiket pemasukan kurang.
tiket beak di loket tapi loba di calo,sedangkan stadion kosong.
emang tidak dapat dipungkiri msh loba keneh bobotoh nu asup teu boga tiket,tp panpel harus di evaluasi.
sebenrna aset persib itu calo atau bobotoh di mata panpel?
heum bener mabok bisa meuli crital arak intisari ari giliran meuli tiket embung hayang gratis
Tiket unggal rek meuli di kantor persib ngomongna beak…mun henteu digeroan calo nu hareupeun kantor persib loketna tutup nu aya tiket numpuk dileungeun calo..mun henteu tina harga normal leuwihna 15 nepi ka 25 rebu..di supporter fans base sarua ngan teu gede teuing leuwihna ngan 5rebu..jadi piraku nyebut tekor..mari berhitung weh..(sekedar info)nuhun..
Pangalaman urang sasabarahakali potongan tiket anu kuduna dipegang penonton diceukelan ku petugas anu kuduna keur petugas dibikeun ka penonton,..terang terangn..!!!!???
Ini harus di selidiki, coba libatkan KPK, ga mungkin hasilnya segitu, pasti ada korupsi, hitung2 satu pertandingan full stadion jalak harupat 45.000 XRp 20.000 = 900juta satu pertandingan…, pasti ada KORUPSI ieu mah ti PENGURUS PERSIB. 900jt x (11 pertandingan penyisihnan + play off 3) = 12.600.000.000, harusnya 12 milyar an persib dapet dari penonton. Maenya eleh ku liga2 singapura atau malaysia penghasilan dari penonton, sagala di korup…
ya ini lah penyakit orang indonesia.. pengen nonton tapi g punya tiket…
saya ngiri dengan tiket tim nas yg bisa di pesan di internet. jadi tidak ada yg namanya desak desakan pembelian tiket dan gk ada calo.. juga minimal pembelian tiket maksimal 2 tiket pembelian tiket persyaratannya ktp. jadi perk ktp punya pembelian 2 tiket paling banyak. jadi katinggali mana calo nu sok nyokot tiket bobotoh jeng katinggali pendapatan ka persib lewat tiket
kango bobotoh anu hoyong nonton gratis mah di rumah we atuh nonton na
Geus saatna PT. PBB ngajual tiket secara online, meh duit jelas langsung asup pemasukan, PT. PBB nyadiakeun weh print na jeung nukeur invoice ka tiket, jiga d stasiun, pnjualan tiket jauh2 hari, penukaranana bisa saminggu nepika hari H.. saatna professional atuh SIB