Pemain Tidak Mudah Cedera, Persib Ingin Tiru Atletico Madrid
Thursday, 03 September 2020 | 16:39
Persib Bandung terus menggenjot persiapan mereka jelang turun berlaga kembali di Liga 1 2020. Usai diberi waktu libur satu hari, pemain pun langsung digeber latihan oleh Robert Rene Alberts dan jajaran. Untuk program hari ini, Robert menaruh fokus untuk penguatan pemainnya.
Dia ingin anak asuhnya lebih kuat dan tidak mudah mengalami cedera. Hal itu disiapkan Persib dengan mengambil contoh tim Spanyol Atletico Madrid. Menurutnya tim besutan Diego Simeone tersebut terkenal sebagai tim yang tangguh secara fisik dan jarang bermasalah dengan pemain yang cedera.
“Latihan hari ini kami terus bekerja untuk stabilitas pemain, dan bagaimana pemain terhindar dari cedera. Contoh yang bagus adalah dari tim di dunia adalah Atletico Madrid,” terang pria asal Belanda itu saat diwawancara di Stadion GBLA, Kamis (3/9) usai latihan.
“Mereka dalam beberapa tahun terakhir jarang memiliki masalah pemain cedera, banyak pemain dari Atletico Madrid tetap bugar sepanjang musim meskipun musim yang dilalui sangat berat. Jadi itu bagaimana kami mengawali latihan hari ini,” jelas Robert menambahkan.
Tapi Robert juga tidak lupa mengasah sentuhan bola pasukannya dengan melatih mereka di situasi pemanfaatan peluang. Setelah itu, Supardi dan kawan-kawan menutup sesi latihan dengan bermain small sided game. Dalam kesempatan kali ini, Robert menambah durasi game setiap sesi dengan waktu jeda lebih singkat.
“Lalu setelah itu kami mulai menggali sentuhan bola dan juga timing dalam melakukan finishing. Berikutnya kami melakukan small sided games, dengan menambah durasi waktu bermain dan memangkas waktu recovery. Jadi setiap sesi kami bermain selama tiga menit sebanyak 10 kali dan waktu recovery hanya 15 detik saja,” jelasnya.
Dari apa yang dipantau Robert selama latihan, dia menilai anak asuhnya sudah berada di jalur yang tepat. Karena pemain sudah mampu memelihara kondisinya selama sepuluh sesi small sided game. Ini adalah kemajuan dari latihan yang sudah dimulai dari 10 Agustus lalu.
“Itu akan terus dikurangi agar pemain bisa beradaptasi dengan intensitas permainan yang cepat. Dan kami akan mengobservasi dan sedikit memeriksa statistik pemain dari sistem catapult. Dengan bermain small sided games maka para pemain akan mencapai detak jantung maksimal dan itu yang kami lakukan,” tukasnya.

Persib Bandung terus menggenjot persiapan mereka jelang turun berlaga kembali di Liga 1 2020. Usai diberi waktu libur satu hari, pemain pun langsung digeber latihan oleh Robert Rene Alberts dan jajaran. Untuk program hari ini, Robert menaruh fokus untuk penguatan pemainnya.
Dia ingin anak asuhnya lebih kuat dan tidak mudah mengalami cedera. Hal itu disiapkan Persib dengan mengambil contoh tim Spanyol Atletico Madrid. Menurutnya tim besutan Diego Simeone tersebut terkenal sebagai tim yang tangguh secara fisik dan jarang bermasalah dengan pemain yang cedera.
“Latihan hari ini kami terus bekerja untuk stabilitas pemain, dan bagaimana pemain terhindar dari cedera. Contoh yang bagus adalah dari tim di dunia adalah Atletico Madrid,” terang pria asal Belanda itu saat diwawancara di Stadion GBLA, Kamis (3/9) usai latihan.
“Mereka dalam beberapa tahun terakhir jarang memiliki masalah pemain cedera, banyak pemain dari Atletico Madrid tetap bugar sepanjang musim meskipun musim yang dilalui sangat berat. Jadi itu bagaimana kami mengawali latihan hari ini,” jelas Robert menambahkan.
Tapi Robert juga tidak lupa mengasah sentuhan bola pasukannya dengan melatih mereka di situasi pemanfaatan peluang. Setelah itu, Supardi dan kawan-kawan menutup sesi latihan dengan bermain small sided game. Dalam kesempatan kali ini, Robert menambah durasi game setiap sesi dengan waktu jeda lebih singkat.
“Lalu setelah itu kami mulai menggali sentuhan bola dan juga timing dalam melakukan finishing. Berikutnya kami melakukan small sided games, dengan menambah durasi waktu bermain dan memangkas waktu recovery. Jadi setiap sesi kami bermain selama tiga menit sebanyak 10 kali dan waktu recovery hanya 15 detik saja,” jelasnya.
Dari apa yang dipantau Robert selama latihan, dia menilai anak asuhnya sudah berada di jalur yang tepat. Karena pemain sudah mampu memelihara kondisinya selama sepuluh sesi small sided game. Ini adalah kemajuan dari latihan yang sudah dimulai dari 10 Agustus lalu.
“Itu akan terus dikurangi agar pemain bisa beradaptasi dengan intensitas permainan yang cepat. Dan kami akan mengobservasi dan sedikit memeriksa statistik pemain dari sistem catapult. Dengan bermain small sided games maka para pemain akan mencapai detak jantung maksimal dan itu yang kami lakukan,” tukasnya.
