Pelatih Sebut Persib Sudah Coba Tekan Madura di Babak Kedua
Sunday, 06 October 2019 | 19:43
Kekalahan harus diterima Persib ketika bertamu ke markas dari Madura United kemarin. Meski sempat unggul di menit awal tapi Persib justru dibalikan situasinya oleh tuan rumah. Keputusan kontroversial wasit yang memberikan hadiah penalti pada babak kedua pun membuat Maung Bandung pulang tanpa poin.
Namun di samping faktor non teknis, permainan Persib pun pada babak kedua memang menurut. Hanya saja tim pelatih mengatakan bahwa sebenarnya tak ada rencana dari mereka untuk menurunkan agresivitas pemainnnya. Yaya Sunarya pun mengatakan bahwa anak asuhnya sebenarnya diminta untuk menambah pundi-pundi gol.
“Ga ada, justru sebaliknya, karena kita tahu berapa pun kita cetak gol, kita akan sulit untuk bertahan untuk mempertahankan Kondisi itu. Karena kalau kita bisa cetak gol kita mau tambah lagi,” kata Yaya Sunarya di Mes Persib, Minggu (6/10).
Saat turun minum, pelatih fisik Persib itu memberi instruksi untuk melakukan pressing lebih ketat. Sebab filosofi bertahan terbaik adalah menyerang pun diterapkan Persib pada laga ini. Untuk itu dia meminta pemain tampil lebih menekan tapi tetap saja Madura masih bisa mengembangkan permainan mereka.
“Kalau ada yang kurang di babak pertama, kita ingetin lagi di babak kedua dan bahwa pertahanan yang terbaik adalah di depan, makanya kita press lagi di depan. Itu yang kita bikin secara teknis, supaya mengurangi penyerangan mereka,” jelasnya.
Terlepas dari kekalahan karena masalah non teknis dari wasit, Persib tetap melakukan evaluasi. Yaya mengatakan tim pelatih tetap mencari celah yang masih menganga dari anak asuhnya agar tidak terulang lagi di laga berikutnya. Meski timnya juga pada laga kemarin sebenarnya sudah bermain baik.
“Kondisi setelah pertandingan yang pasti kita evaluasi secara teknis. Tentunya selalu ada pelajaran yang bisa diambil meski kita sudah berusaha keras buat mempersiapkan meraih tiga poin di sana,” tutup Yaya.

Kekalahan harus diterima Persib ketika bertamu ke markas dari Madura United kemarin. Meski sempat unggul di menit awal tapi Persib justru dibalikan situasinya oleh tuan rumah. Keputusan kontroversial wasit yang memberikan hadiah penalti pada babak kedua pun membuat Maung Bandung pulang tanpa poin.
Namun di samping faktor non teknis, permainan Persib pun pada babak kedua memang menurut. Hanya saja tim pelatih mengatakan bahwa sebenarnya tak ada rencana dari mereka untuk menurunkan agresivitas pemainnnya. Yaya Sunarya pun mengatakan bahwa anak asuhnya sebenarnya diminta untuk menambah pundi-pundi gol.
“Ga ada, justru sebaliknya, karena kita tahu berapa pun kita cetak gol, kita akan sulit untuk bertahan untuk mempertahankan Kondisi itu. Karena kalau kita bisa cetak gol kita mau tambah lagi,” kata Yaya Sunarya di Mes Persib, Minggu (6/10).
Saat turun minum, pelatih fisik Persib itu memberi instruksi untuk melakukan pressing lebih ketat. Sebab filosofi bertahan terbaik adalah menyerang pun diterapkan Persib pada laga ini. Untuk itu dia meminta pemain tampil lebih menekan tapi tetap saja Madura masih bisa mengembangkan permainan mereka.
“Kalau ada yang kurang di babak pertama, kita ingetin lagi di babak kedua dan bahwa pertahanan yang terbaik adalah di depan, makanya kita press lagi di depan. Itu yang kita bikin secara teknis, supaya mengurangi penyerangan mereka,” jelasnya.
Terlepas dari kekalahan karena masalah non teknis dari wasit, Persib tetap melakukan evaluasi. Yaya mengatakan tim pelatih tetap mencari celah yang masih menganga dari anak asuhnya agar tidak terulang lagi di laga berikutnya. Meski timnya juga pada laga kemarin sebenarnya sudah bermain baik.
“Kondisi setelah pertandingan yang pasti kita evaluasi secara teknis. Tentunya selalu ada pelajaran yang bisa diambil meski kita sudah berusaha keras buat mempersiapkan meraih tiga poin di sana,” tutup Yaya.

Kdu jujur coach si kevin butut/letoy disaat eze dikwal ketat prsib hbis akal mandul !
teu siga aa bauman.nya hahaha
abah obet karek mgarasaan kumaha jd pelatih persib..
1. tekanan disuporter
2. tekanan di manajemen
3. tekanan ti nu hayang meunang (melalui wasit jeung sanksi ti PSSI)..
di klub saacanna mah teu ngarasakeun teuing nu poin ka 3
Persib mah nasibna dilicikan wae…
Matak didieu mah geus hoream nonton liga 1 teh,,
Liga amatiran, makin jauh tertinggal dari Malaysia. Selevel dgn timor leste. Timnas ydahbdikuasai orang asing. Hilang sudah ciri.has vpermainan timnas yg cepat merapat
Lebih setuju persib dilatih pribumi, ciri has persib hilang. Pemain asing di persib cocok dari brazil dan afrika, eropa tdk bertenaga
Tolong RD taun depan ditarik sbgai pelatih sib. Jng trlalu tinggi gengsinya pa k ai pelatih asing, tpi hasil nol.
Sa7=RD buntel sklian ciro alves+wawan febrianto tah !