PSPS Pekanbaru harus mengakui keunggulan tuan rumah Persib Bandung di Stadion Siliwangi dengan skor 4-1. Meski kalah telak dari Maung Bandung Rabu (27/2) sore tadi, pelatih PSPS Mundari Karya mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya yang sempat mencuri gol di awal-awal laga.
PSPS membungkam tuan rumah di menit ke-2 lewat tendangan menyusur tanah Makan Kanote. Skor kemudian disamakan oleh Supardi pada menit ke-24. Di babak kedua, pasukan Jajang Nurjaman menambah 3 gol, masing-masing oleh Sergio Van Dijk (menit 54), M. Ridwan (74′), dan tendangan 12 pas Dzumafo Epandi (79′).
Tekanan anak asuh Janur dan atmosfer penonton mempengaruhi performa pemain PSPS. Seperti telah diprediksi sebelumnya, Mundari mengetahui bahwa akan banyak tekanan-tekanan di daerah pertahanan sendiri yang membuat pemain belakangnya lengah terutama mengatasi bola-bola crossing.
Mundari menyatakan pada laga sore tadi pemainnya harus menghadapi 2 tekanan, yakni tekanan dari penonton dan dari tim Persib itu sendiri. Dan menurutnya, mental pemainnya belum siap untuk memenangi pertandingan melawan Persib.
Dua striker Persib yang bertubuh sangat besar dan tinggi pun membuat pemain belakang PSPS kewalahan, “Terus terang ada dua pemain yang sangat tinggi dan sungguh sangat mempengaruhi konsentrasi pemain belakang, hanya Tsimi yang bisa menghadapai pemain tinggi Dzumafo dan Sergio Van Dijk,” tutur Mundari dalam konferensi pers usai pertandingan.
Kendati kalah, Mundari memberi apresiasi atas penampilan para punggawa Asykar Bertuah. “Sebetulnya menit-menit awal anak-anak cukup bagus, kita mencuri gol. Tapi saya apresiasi pemain-pemain PSPS. Mereka juga tampil cukup bagus. Digempur sepanjang pertandingan memang agak sulit juga. Jadi 4-1 adalah hasil yang realistis, artinya kita terima secara fair,” jelasnya.
Disinggung tentang pemain baru Persib, Sergio Van Dijk, yang ikut menyumbang gol sore tadi, Mundari mengungkapkan SVD pemain bagus. Mundari pun mengaku dirinya mengistruksikan 2 hingga 3 pemain untuk mengawal pemain Indo-Belanda tersebut.
“Bukan hanya finishing touch-nya yang bagus, tapi juga bola-bola umpannya yang memecah pertahanan lawan. Tadi saya sudah menumpuk beberapa pemain di belakang ketika dia mengusai bola, tapi dengan kelebihannya dia tetap bisa mengirimkan umpan-umpannya,” tuturnya. (Adil/jobs)
kumin arab
28/02/2013 at 23:43
enya eta RADOVIC jeung suchao .. nu hiji kalem .. nu hiji bebeledagan ,,, nyampur ,..