Pelatih Persib Geram Ada Oknum Suporter Nyalakan Flare
Sunday, 15 March 2020 | 22:19
Kemenangan Persib atas PSS tercoreng dengan ulah dari Bobotoh yang menyalakan flare di tribun. Terlihat pada beberapa titik suar dinyalakan oleh suporter untuk merayakan kemenangan ini. Robert Rene Alberts pun terlihat marah dengan aksi itu dan dia menyayangkan masih ada oknum yang melanggar aturan.
“Saya juga sangat kecewa kepada beberapa suporter yang masih belum paham dengan aturan bagaimana mendukung tim kebanggaan mereka. Jika kalian melihat bagaimana suporter hari ini, para Bobotoh memadati stadion sejak sebelum pertandingan dan mereka datang dengan senang untuk merayakan ulang tahun klub,” tutur Robert dalam jumpa pers usai laga.
Menurutnya pesta kemenangan Persib di hari ulang tahun ke-87 berakhir indah. Tapi masih ada saja yang melanggar peraturan tersebut dan berpotensi membuat klub dihukum oleh Komdis PSSI. Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan dia heran kenapa ada suporter yang masih saja melakukan itu.
“Dan ada peraturan soal petasan serta flare, jadi kami harus mengedukasi suporter soal itu. Setelah laga kami masih melihat beberapa yang masih melakukan itu. Saya bertanya, apa alasan mereka melakukan itu, apakah kalian mendukung klub kalian atau tidak,” jelasnya.
Baginya cara mendukung klub kebanggaan adalah dengan memberi support dengan baik, seperti chant yang membakar semangat. Ia menyayangkan ada sebagian kecil Bobotoh yang masih saja gemar berbuat ulah. Menurutnya itu akan berdampak buruk karena kini Persib dibayangi potensi denda.
“Jika kalian mendukung, jangan lakukan itu karena itu membuat klub didenda dan uang itu kami butuhkan. Sebelumnya saya sudah bicara bahwa kami butuh fasilitas latihan yang lebih baik, kami butuh pemain yang lebih baik dan lain sebagainya,” jelasnya.
Robert mengajak suporter untuk saling mengingatkan jika masih ada oknum yang berbuat onar. “Jadi kalian harus mengingatkan segelintir suporter yang kini masih melakukan itu, dan saya meminta kalian untuk mengerti. Jangan biarkan klub didenda karena kesalahan segelintir orang saja,” tukasnya.

Kemenangan Persib atas PSS tercoreng dengan ulah dari Bobotoh yang menyalakan flare di tribun. Terlihat pada beberapa titik suar dinyalakan oleh suporter untuk merayakan kemenangan ini. Robert Rene Alberts pun terlihat marah dengan aksi itu dan dia menyayangkan masih ada oknum yang melanggar aturan.
“Saya juga sangat kecewa kepada beberapa suporter yang masih belum paham dengan aturan bagaimana mendukung tim kebanggaan mereka. Jika kalian melihat bagaimana suporter hari ini, para Bobotoh memadati stadion sejak sebelum pertandingan dan mereka datang dengan senang untuk merayakan ulang tahun klub,” tutur Robert dalam jumpa pers usai laga.
Menurutnya pesta kemenangan Persib di hari ulang tahun ke-87 berakhir indah. Tapi masih ada saja yang melanggar peraturan tersebut dan berpotensi membuat klub dihukum oleh Komdis PSSI. Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan dia heran kenapa ada suporter yang masih saja melakukan itu.
“Dan ada peraturan soal petasan serta flare, jadi kami harus mengedukasi suporter soal itu. Setelah laga kami masih melihat beberapa yang masih melakukan itu. Saya bertanya, apa alasan mereka melakukan itu, apakah kalian mendukung klub kalian atau tidak,” jelasnya.
Baginya cara mendukung klub kebanggaan adalah dengan memberi support dengan baik, seperti chant yang membakar semangat. Ia menyayangkan ada sebagian kecil Bobotoh yang masih saja gemar berbuat ulah. Menurutnya itu akan berdampak buruk karena kini Persib dibayangi potensi denda.
“Jika kalian mendukung, jangan lakukan itu karena itu membuat klub didenda dan uang itu kami butuhkan. Sebelumnya saya sudah bicara bahwa kami butuh fasilitas latihan yang lebih baik, kami butuh pemain yang lebih baik dan lain sebagainya,” jelasnya.
Robert mengajak suporter untuk saling mengingatkan jika masih ada oknum yang berbuat onar. “Jadi kalian harus mengingatkan segelintir suporter yang kini masih melakukan itu, dan saya meminta kalian untuk mengerti. Jangan biarkan klub didenda karena kesalahan segelintir orang saja,” tukasnya.

enya kampungan bah, asa pang aing na, ngahurungken flare asa pang keren na meren sa alam dunya.
Aya kneh geuning BOBOTOH anu can nyaho aturan…
Teu nyaah k PERSIB nu kitu mah…
Mun nyaah mah da moal kitu meurn
Nu mawa flarena cileupeung, dek nyeundeut mah jor di jero imah, hayang gede tinggal keureut selang gas, atawa mun dek nyeundeut di stadion, seundeut terus keumpet na kélék, geblek ngarugikeun klub
Gulung ajig lah,kagok da angger biasana moal jauh jelemana eta2 knh,tuman!!!Deuk ngalegeg mah tong di stadion,cobi didieu jeung aing di terminal
Pasti teu nyakola eta teh …
kantun bobotohnawe nu nyetadionna ka saroleh tur darewasa,t kapok2 persib d dendateh sanes malikir
pengurus bonotoh atuh turun tangan,tong padu bsa ngeritik pain bae,masa nu kitu wae t bsa ngondisiken,
masa duit ek d pucenanwe kgo mayar denda
pengurus bobotohna atuh turun tangan,tong padu bsa ngeritik pemain bae,masa nu kitu wae t bsa ngondisiken,
masa duit ek d picenanwe kgo mayar denda,
wayahna pengirus bobotoh turun atuh,tiap tribun kudu aya petugas,teangan jalmana kabenang
Diajar ngetik heula nu bener, karek meren kritik k batur. Sugan mah ngetik na make irung..wkwk
Rasa hariwang, mun ningali persib nuju maen,, tapi ayeuna mah bingah nu aya, ningali persib kompak di tengah na hidup
Ok. Jgn2 itu adslah musuh dlm selimut. Bobotoh terdekat euweuh kawani. Kuduna tewak.