Pelatih PBFC Tidak Akan Tertekan oleh Teror Bobotoh
Saturday, 04 March 2017 | 22:43
Antusiasme tinggi diperlihatkan oleh bobotoh untuk memberikan dukungan kepada klub kebanggaanya dalam laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2017. Bahkan tiket yang disediakan oleh Panpel di outlet pemesanan sudah ludes. Cuma tiket yang disediakan oleh panitia di loket pertandingan, Stadion Si Jalak Harupat, yang masih tersedia karena baru dibuka pada hari H pertandingan.
Itu artinya teror dari bobotoh dipastikan akan tersaji di stadion saat PBFC turun bertanding. Meski begitu pelatih PBFC, Ricky Nelson, menegaskan pihaknya tidak akan terlalu banyak terpengaruh dengan tekanan dari suporter tuan rumah. Dia mengatakan anak asuhnya akan tetap percaya diri untuk menaklukkan Maung Bandung dan merengkuh satu tiket ke babak final.
Ricky pun lebih merasa ditekan dari perang kata-kata yang dilakukan akun kelompok suporter tim. “Tekanannya mungkin ada di media sosial saja, namanya suporter kan mencurahkan hatinya dan pikirannya,” jelas Ricky dalam temu media di Graha Persib, Sabtu (4/3).
Menurutnya perseteruan serta aura persaingan yang tinggi merupakan hal yang wajar dan dia tidak mempermasalahkannya. Bahkan pelatih yang juga merupakan nahkoda tim PBFC U-21 itu mengatakan pasukannya sudah siap bertanding di bawah pressure bobotoh dan mereka akan berusaha tetap menikmati jalannya pertandingan.
“Bagi saya itu normal saja tapi bagus buat sepakbola Indonesia sepanjang ada pada koridornya normal tak ada anarkis dan melanggar peraturan. Kami menikmati suasana Bandung dengan bobotohnya,” tutur Ricky.
Bahkan untuk melepas ketegangan anak asuhnya, Ricky malah membawa pasukannya untuk melakukan kegiatan outbound alih-alih berlatih. Disebut Ricky, dia sengaja membuat program itu supaya Diego Michiels dan kawan-kawan menikmati Kota Kembang. “Tujuannya menikmati suasana Bandung dan kami akan menikmati kemenangan itu,” tukasnya.

Antusiasme tinggi diperlihatkan oleh bobotoh untuk memberikan dukungan kepada klub kebanggaanya dalam laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2017. Bahkan tiket yang disediakan oleh Panpel di outlet pemesanan sudah ludes. Cuma tiket yang disediakan oleh panitia di loket pertandingan, Stadion Si Jalak Harupat, yang masih tersedia karena baru dibuka pada hari H pertandingan.
Itu artinya teror dari bobotoh dipastikan akan tersaji di stadion saat PBFC turun bertanding. Meski begitu pelatih PBFC, Ricky Nelson, menegaskan pihaknya tidak akan terlalu banyak terpengaruh dengan tekanan dari suporter tuan rumah. Dia mengatakan anak asuhnya akan tetap percaya diri untuk menaklukkan Maung Bandung dan merengkuh satu tiket ke babak final.
Ricky pun lebih merasa ditekan dari perang kata-kata yang dilakukan akun kelompok suporter tim. “Tekanannya mungkin ada di media sosial saja, namanya suporter kan mencurahkan hatinya dan pikirannya,” jelas Ricky dalam temu media di Graha Persib, Sabtu (4/3).
Menurutnya perseteruan serta aura persaingan yang tinggi merupakan hal yang wajar dan dia tidak mempermasalahkannya. Bahkan pelatih yang juga merupakan nahkoda tim PBFC U-21 itu mengatakan pasukannya sudah siap bertanding di bawah pressure bobotoh dan mereka akan berusaha tetap menikmati jalannya pertandingan.
“Bagi saya itu normal saja tapi bagus buat sepakbola Indonesia sepanjang ada pada koridornya normal tak ada anarkis dan melanggar peraturan. Kami menikmati suasana Bandung dengan bobotohnya,” tutur Ricky.
Bahkan untuk melepas ketegangan anak asuhnya, Ricky malah membawa pasukannya untuk melakukan kegiatan outbound alih-alih berlatih. Disebut Ricky, dia sengaja membuat program itu supaya Diego Michiels dan kawan-kawan menikmati Kota Kembang. “Tujuannya menikmati suasana Bandung dan kami akan menikmati kemenangan itu,” tukasnya.

Si nelson culangung, keun sina balik ngaran lah ka samarinda
persib insya allah juara. amin