Pelatih Arema Coba Tidak Terpengaruh Apapun Bentuk Tekanan di Stadion
Monday, 11 November 2019 | 20:40
Pelatih Arema FC Milomir Seslija mencoba tak terpengaruh dengan tekanan yang akan dihadapi nanti di Stadion Si Jalak Harupat Selasa (12/11/2019). Bentrok dua tim besar Persib vs Arema FC akan tersaji di jeda international (kalender FIFA) pekan ini.
Ketika memasuki lapangan Milo dan pemain akan fokus menuju 90 pertandingan. Pemain pun dituntut pelatih asal Bosnia itu berkonsentrasi selama itu dan tak peduli tekanan apapun dari suporter tuan rumah. Aremania –pendukung Aremania– tidak diperkenankan hadir ke venue mengingat rivalitas kedua kubu.
“Ketika saya masuk ke lapangan, selama 90 menit saya tidak pernah mendengar atau melihat apa yang suporter lakukan, kata-kata yang bagus atau yang buruk. Saya melihat pemain dari kedua kubu. Saya pikir Arema dan Persib selalu bermain dengan baik di kandang atau tandang,” paparnya.
Pada putaran pertama lalu, Persib dihabisi Arema dengan skor 5-1 di Stadion Kanjuruhan. Beberapa insiden sebelum pertandingan terjadi saat itu, mulai dari teror ketika official training dan saat tim Persib menginap di hotel.
Sayang dalam laga big match itu kedua tim tidak bisa menurunkan pemain terbaiknya. Laga tunda yang dilaksanakan pada kalender FIFA mengharuskan pemain yang dipanggil Timnas tak bisa bermain nanti.
“Untuk pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia mereka selalu bermain dengan hati seperti Dendi (Santoso), Febri (Hariyadi), Hanif (Sjahbandi), Hendro (SiswanTo), Rafli mereka semua adalah pemain yang bagus. Sayang mereka tidak bisa bermain,” sesalnya.

Pelatih Arema FC Milomir Seslija mencoba tak terpengaruh dengan tekanan yang akan dihadapi nanti di Stadion Si Jalak Harupat Selasa (12/11/2019). Bentrok dua tim besar Persib vs Arema FC akan tersaji di jeda international (kalender FIFA) pekan ini.
Ketika memasuki lapangan Milo dan pemain akan fokus menuju 90 pertandingan. Pemain pun dituntut pelatih asal Bosnia itu berkonsentrasi selama itu dan tak peduli tekanan apapun dari suporter tuan rumah. Aremania –pendukung Aremania– tidak diperkenankan hadir ke venue mengingat rivalitas kedua kubu.
“Ketika saya masuk ke lapangan, selama 90 menit saya tidak pernah mendengar atau melihat apa yang suporter lakukan, kata-kata yang bagus atau yang buruk. Saya melihat pemain dari kedua kubu. Saya pikir Arema dan Persib selalu bermain dengan baik di kandang atau tandang,” paparnya.
Pada putaran pertama lalu, Persib dihabisi Arema dengan skor 5-1 di Stadion Kanjuruhan. Beberapa insiden sebelum pertandingan terjadi saat itu, mulai dari teror ketika official training dan saat tim Persib menginap di hotel.
Sayang dalam laga big match itu kedua tim tidak bisa menurunkan pemain terbaiknya. Laga tunda yang dilaksanakan pada kalender FIFA mengharuskan pemain yang dipanggil Timnas tak bisa bermain nanti.
“Untuk pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia mereka selalu bermain dengan hati seperti Dendi (Santoso), Febri (Hariyadi), Hanif (Sjahbandi), Hendro (SiswanTo), Rafli mereka semua adalah pemain yang bagus. Sayang mereka tidak bisa bermain,” sesalnya.
