Djajang Nurjaman terlibat dalam 5 dari gelar juara Indonesia milik PERSIB Bandung, 3 sebagai pemain, 1 sebagai asisten pelatih dan disempurnakan oleh 1 gelar sebagai pelatih. Tidak ada individu lain sepanjang sejarah panjang PERSIB yang bisa menyamai pencapaian mang Djanur.
Gol tunggal Djanur di menit 77 final perserikatan tahun 1986, menghadapi Perseman Manokwari, mengakhiri rentetan hasil buruk PERSIB di final sepanjang tahun 80an. Gelar juara ketiga PERSIB, di Final tahun 1990 melawan Persebaya, umpan silangnya berbuah assist untuk gol kedua PERSIB yang dicetak oleh Dede Rosadi.
Di Indonesia mungkin hanya seorang Jacksen F Thiago yang melebihi pencapaian Djanur. Jacksen juara sekali sebagai pemain bersama Persebaya, 2 kali sebagai pelatih Pesebaya dan 3 kali sebagai pelatih Persipura.
Taktik kitu weh haben yang memberi bukti.
Sebagai pelatih kepala, banyak yang menyangsikan kemampuan Djanur. Pelatih asal Majalengka ini dinilai tidak memiliki strategi yang ciamik. Taktik yang digunakan mudah ditebak, karena eta deui-eta deui. Kini setelah membawa PERSIB menjadi juara liga super untuk pertama kalinya, Djanur bisa membungkam para pengkritiknya. Terserah mau bilang apa, kenyataannya Djanur memberi PERSIB gelar yang dinantikan selama 19 tahun.
Ada juga yang menilai bahwa kesuksesan Djanur karena permain anak buahnya semata, tanpa ada instruksi spesial. Kenyataannya Djanur memang memiliki taktik dan rencana permainan. Seorang pelatih memang tidak diharuskan memiliki detil instruksi, apalagi sampai menit demi menit permaian, jika memang sebelumnya sudah bisa membentuk tim yang dapat bermain dengan sendirinya. Tim yang autopilot.
Jonathan Wilson bilang, membentuk tim yang mampu bermain baik dengan sendirinya adalah hal yang wajar di sepakbola modern. Well, jangankan Djanur, seorang Arsene Wenger yang mendapat gelar profesor pun akhir-akhir ini dinilai tacticless dan hanya mengandalkan penilaian mandiri dari pemainnya dalam menghadapi situasi di atas lapangan.
Seorang manajer bisa saja mempersiapkan tim yang berisi pemain-pemain yang dapat memimpin permainan. Dibutuhkan kemampuan pemain yang baik dalam menerjemahkan garis besar strategi dan kemampuan untuk menilai situasinya.
Djanur sangat terbantu oleh pemain-pemain andalan dan pemain seniornya di atas lapangan. Bang Utina, Haji Ridwan, Makan Konate, Sergio Van Dijk, Vladimir Vujovic, Supardi dan Toni Sucipto adalah beberapa nama yang bisa dengan jentre menerjemahkan keinginan Djanur di atas lapangan. Pemain-pemain itu juga beberapa kali memperagakan bagaimana menilai situasi yang terjadi untuk kemudian mengambil tindakan penyelamatan bagi PERSIB.
Rekor Djanur sepanjang melatih PERSIB di ISL 2013-2014 adalah meraih 58% kemenangan dari total 62 pertandingan ISL selama 2 musim. 36 kemenangan, 15 hasil imbang, dan 11 kekalahan.
Bersekutu dengan Tekanan.
Melatih sebuah klub dengan sejarah panjang nan membanggakan seperti PERSIB bukanlah sebuah hal mudah. Tekanan datang setiap saat, apalagi puasa gelar sepanjang hampir dua dekade bukanlah waktu yang sebentar. Djanur mampu mengatasi tekanan tersebut. Salah satu buktinya adalah Djanur menjadi pelatih yang bertahan paling lama di era Wak Haji.
Kuncinya adalah bagaimana Djanur sebagai pelatih bisa memimpin timnya dan berkolaborasi dengan Wak Haji sebagai orang nomer 1 di PERSIB. Mike Carson dalam buku The Manager bilang bahwa salah satu tugas utama pelatih sebagai seorang pemimpin adalah fokus memahami medan pertempurannya dan memilih sekutu yang tepat.
Djanur sebagai mantan pemain yang pernah membawa PERSIB Juara, juga sebagai mantan asisten pelatih, mantan pelatih tim junior PERSIB, mengetahui dengan sangat baik bagaimana lingkungan dalam PERSIB. Dari sini Djanur dengan cerdik bisa menemepatkan Wak Haji sebagai sekutu dekatnya.
Wak Haji tidak ragu memperpanjang kontrak Djanur dan tim pelatihnya. Kata Uwak: “Staf pelatih musim ini sudah pasti kita pertahankan, mereka sudah membuktikan kapasitasnya dengan membawa PERSIB juara. Tak hanya itu, mereka juga memberikan bukti kalau PERSIB memang lebih sreg sama pelatih lokal dan mantan pemain PERSIB,”[1]
Ketika bisa mengambil Wak Haji sebagai sekutu, maka setengah dari tekanan sebagai pelatih sudah bisa diatasi oleh Djanur. Wak Haji pun ternyata bisa berkolaborasi dengan apik bersama Djanur.
Patung Tembaga
Djanur sudah layak untuk mendapat gelar legenda PERSIB. Jika Adjat Sudrajat memiliki patung, sudah sepantasnya kota ini memberi patung juga untuk seorang Djanur. Sebuah patung tembaga di stadion siliwangi atau gedebage akan sangat cocok, seperti patung tembaga untuk Sir Alex Ferguson dan Monseur Arsene Wenger di Old Traford dan Ashburton Groove.
Selamat ulang tahun coach!
Penulis: Ali Buschen (@alibuschen)
Referensi:
1. Luzman Rifqi Karami (2014). “Bawa PERSIB Juara, Kontrak Djanur Diperpanjang” [online]. Availabe: http://m.bola.viva.co.id/news/read/556771-bawa-PERSIB-juara–kontrak-djanur-diperpanjang [2015. March]
2. Aqwam Fiazmi Hanifan & Novan Herfiayana, Persib Undercover (Bandung: Tiga Buku, 2015)
3. Jonathan Wilson, Inverting The Pyramid (New York: Nation Book, 2013)
4. Mike Carson, The Manager (London: Bloomsbury, 2013)
Ditulis sebagai peringatan hari ulang tahun ke-57 Jajang Nurjaman, pelatih kepala Persib Bandung, hari Senin 30 Maret 2015.
edie sukandi
30/03/2015 at 20:35
Wilujeng milad…coach janur, semoga sukses, dimudahkan dlm segala urusan ttg persib, semoga bs membawa persib juara ISL utk yg kedua X…nya, …..aamiin yra
cumiez
31/03/2015 at 07:32
saur abi mh ngke we pami djanur tos mndekati pensiun,nembe didamelken patung. aynamah masih panjang waktu bagi djanur untuk bisa trus berprestasi
Kang Maman
31/03/2015 at 08:04
Kang Djanur sudah sangat berkontribusi terhadap persib dengan raihan gelar dan juara. Harapan Kang Djanur masih panjang bersama persib untuk menambah gelar dan kehormatan buat persib.. Dukung kang janur bobotoh ku Support nu positif kanggo persib. Loyalitas dan Totalitas tanpa batas.
Om Dudih
31/03/2015 at 10:49
Wilujeng milad coach Djanur,insha alloh dipaparin ku gusti alloh kakiatan kanggo pertahankeun gelar juara ISL plus berprestasi langkung sae di piala AFC sareng oge piala Indonesia,tah kanggo patung mah bahana tina tambaga mangga ,tina emas nya sae,atanapi tina perunggu ge teu sawios wios mung ulah hilap dipasang oge eta cingcin batu akik dina ramo coach djanur,heheheheheheee
soendahideung
31/03/2015 at 10:51
“tong di jieun patung”
#lawankemusyrikan
ANDIK
03/04/2015 at 19:45
idem a, meni asa teu kedah..tp t sawios ketang asal patung na tinu awug.
ide
03/04/2015 at 17:29
Patung nya janur……semoga dipasang di lapangan Gasmin, Antapani…….
ali
03/04/2015 at 22:09
gelo si andik mah tiap komen tara baleg…ngan ngaggoreng wae pelatih persib si eta mah…boa2 si eta mah lain bobotoh tp penyusup
ANDIK
04/04/2015 at 01:22
ih aa mah muni kitu ka abi teh atuh punten aa, sok we ketang damelkn patung aa janur pami kitu mah, bisi dsebat penyusup ah
welldone#persibjuara2015
04/04/2015 at 10:09
emang rek dimusiumkeun ….. Tong daek… Lamun geus bisa mawa timnas + persib juara asia…kerek dijieunkeun… Tong kepo ku ach…
positive
07/04/2015 at 23:46
Hargaan we kang tiap anu berjasa mah, da urang mah can bisa berjasa jiga kitu…
Cuma sa ukur ngadukung, konvoi bari sasakali ngaruksak, mun persib eleh…
Jd ulah asa pangbener na di na komen teh…
Can bisa mere nanaon ka persib tp sagala di tuntut, sagala di kritik…
Jd penonton + pendukung + bobotoh anu realistis weh…
Cuma saran