Pantau Pemain, Huistra Sambangi Jalak Harupat
Friday, 11 September 2015 | 15:44
Pelatih tim nasional Indonesia yang kini sedang dibebas-tugaskan, Pieter Huistra, tampak hadir menyaksikan 2 laga Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (10/9). Menurutnya dia terus memantau perkembangan pemain Indonesia selama hampir 2 pekan terakhir. Berhubung Bandung dekat dengan Jakarta tempat dia tinggal, maka pria berkebangsaan Belanda itu pun langsung menyempatkan diri untuk hadir.
“Saya terus menyaksikan semua laga, kebanyakan lewat televisi. Berhubung Bandung dekat dengan Jakarta itu jadi keuntungan buat saya dan itu kenapa saya datang kesini,” ujar Pieter dalam wawancara di tribun kehormatan, Kamis (10/9).
Menurutnya pria yang juga jabatan sebagai direktur teknik itu menilai persiapan tim menjadi bekal berharga dalam mengarungi kompetisi. Selain itu bongkar pasang pemain yang dilakukan kontestan membuat pelatih perlu waktu untuk membuat timnya nyetel. Sehingga wajar bila Persib dan Bali United tampil superior karena komposisi pemainnya tidak berubah.
“Keseluruhan melakukan persiapan singkat, dan kebanyakan tim mengganti banyak pemain mereka. Itu mungkin sulit bagi seorang pelatih. Bisa dilihat tim seperti Persib yang menahan pemain mereka untuk tetap bersama dan hasilnya mereka kuat. Begitu juga Bali (United),” lanjutnya.
Huistra pun berharap tim peserta Piala Presiden tidak langsung membubarkan diri pasca berhentinya kompetisi. Klub sebaiknya terus berlatih guna menatap bergulirnya Indonesia Super League yang paling telat dihelat Januari 2016.
“Menurut saya tim harus bermain serius disini (Piala Presiden). Setelah itu mereka harus memastikan tim terus bersama. Dan kami harus segera memastikan ISL akan dimulai kembali. Dan saya harap klub, pemain dan pelatih harus saling bicara untuk menentukan satu suara. Indonesia tidak ada apa-apanya tanpa sepakbola,” tukasnya.


Pelatih tim nasional Indonesia yang kini sedang dibebas-tugaskan, Pieter Huistra, tampak hadir menyaksikan 2 laga Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (10/9). Menurutnya dia terus memantau perkembangan pemain Indonesia selama hampir 2 pekan terakhir. Berhubung Bandung dekat dengan Jakarta tempat dia tinggal, maka pria berkebangsaan Belanda itu pun langsung menyempatkan diri untuk hadir.
“Saya terus menyaksikan semua laga, kebanyakan lewat televisi. Berhubung Bandung dekat dengan Jakarta itu jadi keuntungan buat saya dan itu kenapa saya datang kesini,” ujar Pieter dalam wawancara di tribun kehormatan, Kamis (10/9).
Menurutnya pria yang juga jabatan sebagai direktur teknik itu menilai persiapan tim menjadi bekal berharga dalam mengarungi kompetisi. Selain itu bongkar pasang pemain yang dilakukan kontestan membuat pelatih perlu waktu untuk membuat timnya nyetel. Sehingga wajar bila Persib dan Bali United tampil superior karena komposisi pemainnya tidak berubah.
“Keseluruhan melakukan persiapan singkat, dan kebanyakan tim mengganti banyak pemain mereka. Itu mungkin sulit bagi seorang pelatih. Bisa dilihat tim seperti Persib yang menahan pemain mereka untuk tetap bersama dan hasilnya mereka kuat. Begitu juga Bali (United),” lanjutnya.
Huistra pun berharap tim peserta Piala Presiden tidak langsung membubarkan diri pasca berhentinya kompetisi. Klub sebaiknya terus berlatih guna menatap bergulirnya Indonesia Super League yang paling telat dihelat Januari 2016.
“Menurut saya tim harus bermain serius disini (Piala Presiden). Setelah itu mereka harus memastikan tim terus bersama. Dan kami harus segera memastikan ISL akan dimulai kembali. Dan saya harap klub, pemain dan pelatih harus saling bicara untuk menentukan satu suara. Indonesia tidak ada apa-apanya tanpa sepakbola,” tukasnya.

alusss lahh….
Saya selalu kangen persib bandung, walaupun baru kemaren nonoton persib, tapi udah kangen lagi
maju terus Persib pertahankan Zulham biar persib juara deui…….semangat Persib