Panpel Laga Ujicoba Tim PON Jabar vs Timnas U-19 Merugi
Friday, 04 July 2014 | 14:50
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan ujicoba Tim PON Jawa Barat melawan Tim Nasional U-19, menyatakan pihaknya mengalami rugi besar. Kendati tidak disebutkan jumlah kerugian yang dialami, namun nyaris semua kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh panpel, hingga saat ini masih tersendat.
Pertandingan tersebut dihelat di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6) lalu. Panpel hanya diperkenankan mengandalkan uang pemasukan dari penjualan tiket pertandingan. Tetapi nyatanya, dari 20.000 lembar tiket yang dicetak, hanya sekitar 10 persennya saja yang terjual.
Panpel tidak mendapat apapun dari pihak televisi yang menyiarkan secara langsung, SCTV, sebagai pemegang hak siar. Namun demikian panpel pun tidak diperkenankan untuk mencari sponsor sendiri untuk aboard di lapangan.
“Pemasukan yang kita harapkan dari tiket sangat mengecewakan. Kita sangat rugi, tiket yang dicetak sebanyak 20 ribu lembar hanya 10 persennya yang terjual. Kita juga tidak mendapatkan match fee dari SCTV padahal itu sudah dibahas dalam technical meeting, bahwa kita tidak akan mendapatkan match fee. Kita juga tidak dapat sponsor karena tidak diperbolehkan memasang papan reklame di lapangan,” jelas Ketua Panpel Jafar Sidik saat dihubungi.
Alhasil, dengan uang pemasukan yang jauh dari jumlah ideal, panpel kelimpungan untuk menyelesaikan berbagai pembayaran. Jangankan untuk membayar hotel bekas kepentingan kedua tim yang bertanding, memberikan match fee kepada tim binaannya yaitu Tim PON Jabar saja, panpel maupun Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat angkat tangan. Panpel pertandingan bertajuk Laga Gadura Emas ini dipegang langsung oleh Asprov PSSI Jabar.
Beruntung tim yang disiapkan tidak berantakan. Tim asuhan Mustika Hadi ini bisa memberi perlawanan ketat terhadap pasukan Indra Sjafri. Pertandingan ini berakhir seri, 1-1. Di luar pertandingan ini, tim PON Jabar dipersiapkan dengan cukup baik, mulai dari proses seleksi pemain, pemusatan latihan di Subang dan sudah melakoni sedikitnya 4 laga ujicoba dengan hasil yang sesuai target.
Sementara itu, Sekertaris Umum Pengcab PSSI Kota Bandung, Wawan Dermawan, mengatakan bahwa terjadi saling lempar tanggung jawab di tubuh Asprov PSSI Jabar. Wawan menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, menyudutkan salah satu pihak tidak memberi solusi untuk masalah ini.
“Sangat menyayangkan jika organisasi sekelas PSSI Jabar harus saling menyudutkan gara-gara masalah rugi dalam penyelenggaraan itu. Janganlah ada yang disalahkan kalau ada sebuah kewajiban yang belum terpenuhi, intinya semua harus transparan. Dan Asprov justru harus berterima kasih kepada jajaran manajemen tim yang telah berjuang keras hingga bisa membentuk tim dan tampil menggembirakan pada saatnya, padahal yang saya tahu persiapannya sangat sempit. Jadi kata saya panpel boleh rugi tapi tim saya kira sudah sukses,” terang Wawan.

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan ujicoba Tim PON Jawa Barat melawan Tim Nasional U-19, menyatakan pihaknya mengalami rugi besar. Kendati tidak disebutkan jumlah kerugian yang dialami, namun nyaris semua kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh panpel, hingga saat ini masih tersendat.
Pertandingan tersebut dihelat di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6) lalu. Panpel hanya diperkenankan mengandalkan uang pemasukan dari penjualan tiket pertandingan. Tetapi nyatanya, dari 20.000 lembar tiket yang dicetak, hanya sekitar 10 persennya saja yang terjual.
Panpel tidak mendapat apapun dari pihak televisi yang menyiarkan secara langsung, SCTV, sebagai pemegang hak siar. Namun demikian panpel pun tidak diperkenankan untuk mencari sponsor sendiri untuk aboard di lapangan.
“Pemasukan yang kita harapkan dari tiket sangat mengecewakan. Kita sangat rugi, tiket yang dicetak sebanyak 20 ribu lembar hanya 10 persennya yang terjual. Kita juga tidak mendapatkan match fee dari SCTV padahal itu sudah dibahas dalam technical meeting, bahwa kita tidak akan mendapatkan match fee. Kita juga tidak dapat sponsor karena tidak diperbolehkan memasang papan reklame di lapangan,” jelas Ketua Panpel Jafar Sidik saat dihubungi.
Alhasil, dengan uang pemasukan yang jauh dari jumlah ideal, panpel kelimpungan untuk menyelesaikan berbagai pembayaran. Jangankan untuk membayar hotel bekas kepentingan kedua tim yang bertanding, memberikan match fee kepada tim binaannya yaitu Tim PON Jabar saja, panpel maupun Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat angkat tangan. Panpel pertandingan bertajuk Laga Gadura Emas ini dipegang langsung oleh Asprov PSSI Jabar.
Beruntung tim yang disiapkan tidak berantakan. Tim asuhan Mustika Hadi ini bisa memberi perlawanan ketat terhadap pasukan Indra Sjafri. Pertandingan ini berakhir seri, 1-1. Di luar pertandingan ini, tim PON Jabar dipersiapkan dengan cukup baik, mulai dari proses seleksi pemain, pemusatan latihan di Subang dan sudah melakoni sedikitnya 4 laga ujicoba dengan hasil yang sesuai target.
Sementara itu, Sekertaris Umum Pengcab PSSI Kota Bandung, Wawan Dermawan, mengatakan bahwa terjadi saling lempar tanggung jawab di tubuh Asprov PSSI Jabar. Wawan menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, menyudutkan salah satu pihak tidak memberi solusi untuk masalah ini.
“Sangat menyayangkan jika organisasi sekelas PSSI Jabar harus saling menyudutkan gara-gara masalah rugi dalam penyelenggaraan itu. Janganlah ada yang disalahkan kalau ada sebuah kewajiban yang belum terpenuhi, intinya semua harus transparan. Dan Asprov justru harus berterima kasih kepada jajaran manajemen tim yang telah berjuang keras hingga bisa membentuk tim dan tampil menggembirakan pada saatnya, padahal yang saya tahu persiapannya sangat sempit. Jadi kata saya panpel boleh rugi tapi tim saya kira sudah sukses,” terang Wawan.
