Panpel Apresiasi Ketertiban Bobotoh Selama IIC 2014
Friday, 17 January 2014 | 13:20
Kesuksesan sebuah tim tidak lepas dari dukungan suporter mereka. Dalam hal ini, Persib Bandung memang tidak bisa dipisahkan dari yang namanya bobotoh. Dukungan yang tiada henti jelas akan memompa semangat para pemain saat berada di atas lapangan. Tetapi tidak jarang juga fanatisme yang berlebihan justru merugikan tim mereka sendiri seperti membuat ulah saat berada di stadion yang berimbas pada sanksi yang diberikan kepada klub.
Pemandangan kontras terjadi di penyelenggaraan babak penyisihan Inter Island Cup (IIC) 2014 yang dilakukan di Stadion Si jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, tanggal 13 hingga 16 Januari kemarin. Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman menilai mulai ada peningkatan dalam hal kedisiplinan bobotoh yang hadir ke stadion. Meskipun masih ada beberapa oknum yang masih menyalakan kembang api dan flare.
“Kami selaku panpel mengucapkan terimakasih kepada Bobotoh. Secara keseluruhan mereka tertib meskipun masih ada Kembang api dan flare, tapi tidak sampai mengganggu atau menghentikan jalannya pertandingan. Malah lawan PBR stadion bersih dari kembang api. bobotoh menyalakannya di luar stadion usai pertandingan,” ujar Budi Bram saat diwawancara, Jumat (16/1).
Pria yang akrab disapa Om Bram ini juga mengapresiasi kedewasaan bobotoh yang mulai tumbuh dan berharap situasi seperti ini dapat terus terpelihara hingga bergulirnya kompetisi Indonesia Super League yang akan berlangsung tidak lama lagi.
“Ini bentuk kedewasaan suporter. Mereka sudah bisa saling mengingatkan sesama bobotoh. Semoga hal yang sudah baik ini dipertahankan dan ditingkatkan saat kompetisi nanti,” tambah Bram.
Om Bram juga tidak lupa memberikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak terkait yang sudah memberikan bantuan demi kelancaran petandingan. Terutama kepada pemerintah Kabupaten Bandung dan Polres Bandung sebagai tuan rumah dan pihak keamanan.
“Kami juga berterimakasih kepada Pemkab Bandung atas izin penggunaan stadion dan juga pihak keamanan terutama Polres Bandung,” pungkasnya.

Kesuksesan sebuah tim tidak lepas dari dukungan suporter mereka. Dalam hal ini, Persib Bandung memang tidak bisa dipisahkan dari yang namanya bobotoh. Dukungan yang tiada henti jelas akan memompa semangat para pemain saat berada di atas lapangan. Tetapi tidak jarang juga fanatisme yang berlebihan justru merugikan tim mereka sendiri seperti membuat ulah saat berada di stadion yang berimbas pada sanksi yang diberikan kepada klub.
Pemandangan kontras terjadi di penyelenggaraan babak penyisihan Inter Island Cup (IIC) 2014 yang dilakukan di Stadion Si jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, tanggal 13 hingga 16 Januari kemarin. Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman menilai mulai ada peningkatan dalam hal kedisiplinan bobotoh yang hadir ke stadion. Meskipun masih ada beberapa oknum yang masih menyalakan kembang api dan flare.
“Kami selaku panpel mengucapkan terimakasih kepada Bobotoh. Secara keseluruhan mereka tertib meskipun masih ada Kembang api dan flare, tapi tidak sampai mengganggu atau menghentikan jalannya pertandingan. Malah lawan PBR stadion bersih dari kembang api. bobotoh menyalakannya di luar stadion usai pertandingan,” ujar Budi Bram saat diwawancara, Jumat (16/1).
Pria yang akrab disapa Om Bram ini juga mengapresiasi kedewasaan bobotoh yang mulai tumbuh dan berharap situasi seperti ini dapat terus terpelihara hingga bergulirnya kompetisi Indonesia Super League yang akan berlangsung tidak lama lagi.
“Ini bentuk kedewasaan suporter. Mereka sudah bisa saling mengingatkan sesama bobotoh. Semoga hal yang sudah baik ini dipertahankan dan ditingkatkan saat kompetisi nanti,” tambah Bram.
Om Bram juga tidak lupa memberikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak terkait yang sudah memberikan bantuan demi kelancaran petandingan. Terutama kepada pemerintah Kabupaten Bandung dan Polres Bandung sebagai tuan rumah dan pihak keamanan.
“Kami juga berterimakasih kepada Pemkab Bandung atas izin penggunaan stadion dan juga pihak keamanan terutama Polres Bandung,” pungkasnya.

Wasit Persib Vs PBR jelas berat sebelah. Wasit jelas memihak Persib. Bukti : Pemain Persib Narik badan Pemain PBR saat serangan balik, malah tidak berbuah Kartu Kuning buat Pemain Persib.
Ciri khas PRODUK KOMPETISI SEPAKBOLA ISL :
1. Pemain selalu ingin mencederai pemain lawan. Bola boleh lewat tapi kaki lawan gak boleh lewat. kalo bisa kaki lawan dicederai, dipatahkan, terus dengan gampangnya tinggal bilang minta maaf, sambil bilang / alasan sepakbola itu olahraga keras. ALASAN BODOH.
2. Wasit Memihak Tuan Rumah
3. Skill Pemain Rendah mendekati Nol, Emosi Tingkat Tinggi (contoh terupdate : Johan Ibo saat IIC 2014 kemarin, Pemain Bodoh)
4. Pemain sok pintar, protes, membantah / berbicara dengan keras sambil kedua tangannya mengurung wasit (contoh terbodoh : Ferdinand Sinaga saat protes ke wasit demi melindungi teman supaya tidak dikartu kuning saat Persib Vs PBR di IIC 2014 ini)
Sekali lagi itulah Produk ISL !!!
SELAMAT MENIKMATI KEKERASAN DI SEPAKBOLA INDONESIA
Ini derby tong, dua2nya berada dirumah sendiri. D0ng0
Maneh weh atuh nu maen..bapa maneh nu ngawasitan, heug sakarep maneh nu pinter
untuk point 4 sayah setujulah, tapi 1-3 napa ka persib hungkul…inimah sentimen ajah dehh..tendensius cenahmah..
Hebat…
Da tikamari oge bobotoh mah tertib. Jaba meser tiket resmi…
Nu onar mah, OKNUM BOBOTOH. Jaba rusuh, asup stadion nyogok…
Buat panpel…kasih penggembira juga atuh buat penunton…misalnya kalo pertandingan hari ini penontonya gk nyalain flare nd tartib..maka pertandingan selanjutnya ada 500 tiket gratis bagi pengantri terdepan…jdi penonton d stadion oge terhayang2(nyao naon istilahna) untuk tertib selama nonton sampe uaai sampe smuamya berasa dirumah masing2… Tpi ulah ngabohong oge pnitia na..promise still promise
kumaha aranjeun weh.. abi mah ngiringan weeeh
sakali2 atuh nu tina CCTV teh tayangkeun meh katingal mana nu bener mana nu salah…
mun euweuh CCTV, bebeja ka kuring engke ku kuring dipasangan…
..satuju teu?
pokonamah HIDUP PERSIB…
min naha atuh ai tertib, dewasa, masih aya keneh bobotoh ribut jeung bobotoh deui . terus mun pas beres pertandingan, kamana POLISI, kamana PANPEL. ? naha loba nu ribut kitu areweuh maranehna ! aya POLISI , ngadon melongkeun , nyaho jelema keur diteunggeln laina di pisahkeun!
(contoh : tribun utara ( iic 2014 Persib vs Pbr ) ) harap keamanan di PERKETAT jangan hanya mau UANGnya saja dari BOBOTOH !
buat PANPEL dan POLISI.
HARAP SELALU MENJAGA KEAMANAN BOBOTOH YANG ADA !
sebenarnya bobotoh sudah dewasa dari dulu ! cuman ada beberapa tangan jail dari POLISI yang mengambil tiket orang yang sudah masuk, dan menjual kembali ke bobotoh yang lain dengan harga yang murah !
dan POLISI dan TNI yang ada disana, jangan mau di sogok !
#NoTicketNoGame!